Selama Tuhan pemilik langit dan bumi masih memberikan kita nafas, dan selama Tuhan yang maha pemberi ilmu masih memberikan kita ilmu pengetahuan, maka janganlah ragu untuk menulis. Tuliskan saja, dan editlah belakangan. Dengan begitu, kamupun menulis tanpa beban. PLONG!. Lega rasanya..
7 Okt 2009
Sajak abstrak
Pergi jauh berkelana, karena benci dengan menetap
Hilang tanpa jejak, karena misteri itu indah
Selalu mencaci, karena hidup bagai serapah
Pencarian tanpa ujung, karena terselubung gelap
Hati rapuh dan merana, segala sendi kaku terperangkap
Malang nian takdir terkuak, apa daya itu yang dinisbah
Akhirnya pergi, bersama puing hati yang menjadi sampah
Meski tetap berjuang, dengan mengkais sisa asa untuk menderap
Nalar yang berjalan cepat, Tak sebanding dengan apa yang terlihat
Karena semua yang melihat, merasa diri paling bermartabat
Akirnya menjadi serba takut, dalam hidup yang kau buat kalut
Hanya bisa berkutat, dengan apa yang diharuskan menjadi tabiat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar