My Adsense

28 Jul 2010

"kabar itu"

Aku tidak harus bersedih setelah mendengar "kabar itu". Karena aku tahu, tak akan ada artinya sama sekali...meski aku terisak sekalipun. Apalagi angin-angin tentang kabar ini, sudah mulai terdengar di kuping, kemudian menjadi perkiraanku sejak beberapa bulan yang lalu. Kurasa itu waktu yang cukup untuk merenung, kembali berpikir seksama, kemudian ihklas untuk menerima apapun yang akan terjadi. Lantas jika akhirnya sekarang terjadi juga, aku sudah dapat menerimanya....
Bodohnya diri ini jika mau terpuruk untuk hal yang sebenarnya sepele. Sedangkan sejak dulu, Alhamdullilah aku selalu dapat bangkit jika tertimpa masalah yang lebih besar.
"Ya, ini adalah masalah sepele", dan sebenarnya semua masalah yang terjadi dalam hidup ini secara logika dapat dikatakan sepele.
Jangankah cuma masalah seperti ini, pada dasarnya masalah paling utama bagi setiap manusia adalah ketakutan akan mati, tapi seandainya"jika kau hampir mati karena ditikam pencopet di jalanan"pun sebenarnya juga adalah masalah yang sepele, kalau kau sadar bahwa "kematian" akan datang kapan saja. Hanya yang "bukan masalah sepele" adalah sudah siapkah kau mempertanggungjawabkan segala hal yang kau lakukan di hidup ini kepada Dia di sana.
Begitupun juga untuk masalah hidup remeh temeh lainya yang bisa dibilang masih kurang menakutkan dibanding "kematian".
"Lo ga' punya duit, klo cuma bengong emang bakalan datang sendirinya?!. Lo lagi emosi, kemudian marah besar...emang dengan begitu juga bisa nyelesiin masalah?!. Ga' punya teman, ga' punya segalanya, ga' punya ini..itu..ga' bisa ini dan itu.....?!!!lantas gimana????apa semua bisa diselesain jika kau hanya menenggelamkan diri dalam masalah!!!. Padahal 'otak' lo sendiri udah tau klo kita bisa menganggap semua itu adalah hal yang memang harus dilalui dalam hidup, susah-senang, suka-duka....maka akhirnya bisa lebih santai dan berpikir tenang untuk menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Itu aja seeh menurut saya intinya......dan hal ini sebenarnya adalah jawaban sederhana yang begitu luas maknanya, jika kita secara sadar dengan niat yang tulus mau menggali lebih dalam sisi spritual kita, tentu saja dengan cara yang benar!! namun pencapainya tergantung dari sisi pribadi kita masing-masing.

Sepertinya saya sudah terlalu panjang lebar berbicara, tapi tak apalah, setidaknya dapat berarti terutama buat diri saya sendiri. Lantas sebenarnya masalah remeh apa seeh yang saya ceritakan ini......???
ha..ha..ha....saya hanya ditinggal tunangan oleh seorang gadis yang saya kenal. Ya, hanya yang saya kenal dan sepertinya perkenalan kami juga tidak terlalu dekat.
Tapi, lantas kenapa ini harus diceritakan. Rasanya tidak ada yang menarik, biasa saja.."kalo emang sekedar kenal, ya ga' papalah..kan ga' ada hubungan apa-apa".
Ya, saya memang cuma sekedar kenal. Tapi jujur deh, biar ga' dibilang munafik. Saya juga sempat menaruh hati kepada gadis itu.
Lantas???
Seperti biasa.....dari awal saya tidak berani untuk mengungkapkanya. Dan entah apa gadis itu tahu atau tidak isi perasaan saya tersebut, ehm...tapi rasanya mungkin dia sedikit tahu dan sudah membaca gelagat saya. Kalo begitu, ya sayanya yang kurang cekatan....
Sampai akhirnya dia mendapatkan orang yang lebih pantas, dan saya tulus ihklas mengucapkan selamat untuk hal itu....

Ah....sudahlah, malah bisa ngurangin keihklasan saya klo cerita ini terus dilanjutkan. Saya berbahagia untuk mereka, mendoakan untuk dia orang-orang baik, turut senang untuk dia yang termasuk teman terbaik saya. Amienn...

Lagian, emang gw yakin dari dulu gadis itu juga sama menaruh hati....pretttttt....
wkkwkwkwkwk...........

16 Jul 2010

Dalam hidup jangan berpikir, tetapi rasakan

Dalam hidup jangan berpikir, tetapi rasakan. Seperti sebuah jari yang menunjuk ke arah bulan. Jangan berkonsentrasi pada jari atau engkau akan kehilangan keindahan bulan. Jadi jangan berkonsentrasi kepada jari yang menunjuk ke bulan, tetapi mata kita arahkan kepada apa yang ditunjuk oleh jari, yaitu bulan. Sehingga kita bisa merasakan dan menikmati keindahan bulan. Dengan begitu kita dapat merasakan sesungguhnya betapa indahnya hidup jika kita tidak mempersulit dengan pikiran-pikiran rumit yang hanya dapat menjadi beban.

Tapi yang namanya perasaan dan pikiran itu seharusnya juga seimbang. Meskipun sesekali ada saatnya menggunakan perasaan itu lebih baik daripada berpikir. Misalkan, ketika kita harus mendahulukan perasaan kita terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sisi kemanusiaan kita, cinta dan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia yang terkadang memang tak mengenal logika.


Dengan menggunakan perasaan adalah sesuatu yang bersumber dari relung jiwa, tulus dan polos berasal dari sisi lahiriah kita sebagai manusia, tanpa diiming-imingi oleh dunia luar yang selalu berubah tergantung dari situasi dan kondisi. Pada akhirnya segala hal yang berhubungan dengan perasaan dan pikiran itu tentunya harus diaplikasikan secara selaras agar tercapai keseimbangan dalam menjalani waktu kehidupan.


Adapun perbandingan dari keduanya, keistimewaan dari segala tindakan yang menggunakan perasaan adalah dapat lebih cepat daripada pikiran negatif yang menyerang. Dengan perasaan tindakan kita dapat mengabaikan pikiran negatif dan terus bertindak. Dengan perasaan akan terbit cikal bakal tindakan positif, tidak terbebani oleh proses yang dijalani tetapi melihat tujuan yang akan didapatkan di suatu saat nanti. Dengan perasaan kita akan bersabar dan disiplin serta menikmati proses yang dijalani. Sama seperti tulisan pada paragraph pertama, tentang sebuah jari yang menunjuk ke bulan .


Jangan berkonsentrasi pada jari, lihatlah keindahan bulan.

Bukan ga’ pede, cuma ga’ mau kelewatan pede aja.

Bukan ga’ pede, cuma ga’ mau kelewatan pede aja.

Pengalaman mengajarkan bahwa unsur dalam diri gw yg paling berbahaya adalah kesombongan meskipun sebenarnya belum ada yang pantas gw sombongkan, untuk itu sampe sekarang gw selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa menjadi cikal bakalnya.
Tapi InsyaAllah gw juga tahu kapan pede itu bisa digunakan secara bijak, hingga semoga nantinya yang ada memang sebuah keharusan dan bukan kesombongan.

Kalo lo brani atau pernah tampil di hadapan beribu orang, udah termasuk pede belum????

Kayanya satu kalimat ini bisa berbuntut makna panjang lebar..

Gw cuma mau jadi diri gw sendiri, ya inilah gw!!

Asal selama ini semoga dgn diri gw sendiri ini ga' kehilangan arah dalam mencari masa depan. klo masalah sepele2 biasa lah, biar tahu dunia itu seperti apa, itung nambah pengalaman untuk menjadi lebih baik. Lagi pula semua itu adalah takdir yg digariskan dan berbeda pada tiap manusia.

Tapi yg ingin ditekankan disini, gw hanya tidak ingin berpura-pura mengenal hidup hanya dari satu sisi, jika sebenarnya jiwa gw ga' mau stagnan dalam dunia yg tiap detik terus bergerak, sementara nantinya hanya ada kata terlambat setelah sadar bahwa kita tidak boleh terkukung dalam teori-teori yang mengucilkan diri sendiri dalam peradaban.

Dengan membuka mata terhadap dunia luar, kau akan memiliki jiwa yang bebas, meski dengan susah berusaha secara bijak agar tidak kebablasan, tapi bukankah itu gunanya akal diciptakan.

Kau hanya tahu makna kebenaran secara paham setelah kau tahu kenapa bisa dikatakan salah. Tapi kau tak perlu seberuntung itu, jika memang tidak seperti itu hidupmu yang telah digariskanNya. Kau juga jangan juga merasa merugi, jika hidup yang telah digariskan bagimu adalah setenang air dan hanya beriak sesekali saja. Semua adalah kehendakNya.

Yang terpenting sisi kehidupan kita yang mungkin lebih baik dimata norma tidak menjadikan kita sombong, seakan menjadi manusia satu-satnya yang paling mengerti krama.

Gw yakin ada misteri dan arti tersendiri dariNya jika kita melalui garis hidup yang lebih berliku. Kau tidak bisa menjadi sekuat baja, tanpa ditempa. Kau bukan dan tidak bisa menjadi orang lain, tapi kau bisa dan lebih baik dari orang lain dalam sisi kehidupan apapun. Itu tentu tergantung niat dan usaha total yang sungguh-sungguh, meski sampai kau memahami kadar kelelahanmu sendiri, cukup dgn beristirahat sejenak kemudian kembali berjuang dgn api semangat yang lebih membara.

Semua pernah salah karena kesalahan adalah kewajaran manusia. kau belajar dari kesalahan itu, melalui pedoman yang wajib dan benar atau petuah dari manusia-manusia bijak sekitarmu. Tapi untukku, sulit meresapi kalimat yg mungkin senada tapi artinya melenceng karena terkesan menggurui dan berasal dari ocehan takabur manusia yg seakan merasa bijak.

Sekarang ini ada terbersit kesedihan karena banyak kawan-kawan yang pergi, mereka yang secara jujur dapat menjadi orang bijak bagiku dan pernah banyak memberi petuah yang berarti hingga sekarang. Kalau kalian bukan termasuk dari diantara mereka, maka aku sangat berharap agar kalian dapat mencoba dan berusaha.

Secara jujur jadilah orang bijak untuk banyak orang termasuk diriku yang banyak kesalahan ini, karena dengan begitu kalian telah menulis satu lagi amal baik dihadapaNya.

15 Jul 2010

Maka berubahlah…...

Seorang anak manusia yang usinya masih begitu muda, begitu seringnya dia berkhayal dan bermimpi ingin merubah dunia. Tapi dengan perangsuran usinya yang semakin dewasa, dia kecewa karena sadar bahwa dunia tak kan bisa dia rubah. Maka cita-cita dari impianya itu pun agak dipersempit, lalu memutuskan untuk hanya mengubah negerinya. Namun nampaknya, hasrat seperti itu pun begitu jauh untuk tercapai.

Kemudian dia berkeluarga setelah usianya semakin senja. Dengan semangat yang masih tersisa, dia memutuskan untuk merubah keluarga, serta orang-orang terdekatnya.
Tapi merekapun tidak mau diubah !.

Kisah terakhir ini yang paling memilukan. Kini dia berbaring menjelang ajal yang datang secara tiba-tiba. Pada saat seperti itu, dia baru menyadari bahwa "Seharusnya semenjak dulu, yang pertama-tama dia rubah adalah dirinya sendiri." Karena dengan begitu, dapat menjadikan dirinya sebagai panutan. Selanjutnya secara perlahan hal tersebut bisa mengubah keluarganya. Lalu berkat inspirasi dan dorongan dari keluarganya, bukan tidak mungkin dapat memperbaiki negerinya. Lantas kemudian siapa yang tahu, kalau dari hal itu diapun bisa mengubah dunia.

Ahirnya dia menutup mata dengan masih menyimpan rasa sesal yang mendalam. Sampai akhir sisa hidupnya sama sekali belum tercapai niat dan cita-citanya. Semuanya terjadi karena datangnya kesadaran yang terlambat bahwa “Jika kau menginginkan perubahan yang besar, seharusnya itu dimulai dari hal yang paling kecil yaitu diri sendiri”.

Segala penyesalan baginya sudah tidak ada artinya lagi, namun apakah kita juga ingin seperti dia yang membawa penyesalan sampai akhir hayatnya.

Maka berubahlah…...

11 Jul 2010

membicarakan kenyataaan dalam dunia fantasi sendiri

Dalam khayal dan imajinasiku kalian ada disini dan kita berbahagia,
dalam khayal dan imajinasiku ini bersemi kasih kita yang abadi.
Tapi dalam khayal dan imajinasi semua juga dapat berubah menjadi pahit.
Dalam realita aku tak dapat membicarakan kenyataan,
sadar dunia yang tak kumengerti.

Aku membicarakan kepasrahan,
dalam garis hitam dan putih.
Aku merasa benar-benar pintar,
ternyata hanya mengumbar kebodohan ini.
Aku membicarakan kenyataaan dalam dunia fantasi sendiri.

Persetan,
aku tak butuh pengertianmu
Aku bukan bagian dari norma yang kalian mengerti sendiri.
Kalian hanya bingkiskan aturan yang semakin menyisihkan diri.

Maka aku tak butuh penjelasanmu,
karena aku bukan bagian dari kebanggaan yang ingin kalian raih.
Yang membuat ambigu tidak menjadi diri sendiri.

Toleransi adalah kata yang kita junjung,
tapi toleransi untuk kita adalah pertanyaan
Krama sudah mulai goyah menuju kehancuran,
kebebasan menuntun kita menjadi saling benci.

9 Jul 2010

“Ihktiar dan doa” padaNya

Kisah ini berawal dari melihat sebagian kawan-kawanku yang begitu mudahnya mendapatkan dambaan hati, adapun melihat kenyataan dari sebagian kawanku lagi yang meski sampai jungkir balik tapi akhirnya bisa juga mendapatkan kekasih hati yang didamba-dambakanya. Dan dari hal itu aku melihat kenyataan pada diriku sendiri, bahwa hjingga sekarang aku termasuk dari sebagian orang lain yang masih saja terus berjuang untuk mendapatkan apa yang sama seperti kawan-kawanku tadi..
Kalau kata “susah mendapatkan” terlalu menyakitkan, maka saya akan mengganti kata dalam pertanyaan ini menjadi “ kenapa muke gue jauh” untuk bisa mendapatkan kekasih ?? biar terdengar lebih menyakitkan…..
Dari kisah dan pertanyaan yang tersebut di atas, maka akhirnya saya turun gunung untuk menuntut ilmu ke dunia persilatan maya, memasuki lembah suram milik mbah Larry dan Sergey bersaudara. Saya memasuki goa google yang menjadi tempat keramat jin-jin pintar sok tau. Disini saya tidak belajar remeh temeh ilmu fisik seperti bantingan, pitingan, kuncian, tendangan, atau pukulan. Tapi ilmu kanuragan yang lebih sakti agar bisa lebih damai, ga’ perlu gontok-gontokkan ga’ jelas karena emosi tinggi yang disebabkan ga’ ada yang dapat jadi cemceman..
Untuk masuk ke dalam goa google tersebut harus pake kata kunci. Saya sampai berulang kali memasukan kata kunci karena keliru dengan kata kunci “xnx” yang beda penjurusan ilmunya. Untuk masuk goa dengan kata kunci yang seperti itu, sepertinya untuk mereka-mereka yang lebih jago hingga sampai bisa punya nafsu binatang. Tidak bukan ilmu ini yang saya cari, lagian saya juga sudah punya dari sononya. Tapi, untuk ilmu yang akan saya pelajari ini, harusnya kata kunci yang saya pakai adalah “ penyebab jomblo dunia yang amit-amit sampai akhirat”.
Akhirnya setelah bersusah payah dan melalui perjuangan panjang, berhasil juga saya masuk ke dalam goa tersebut dan dinyatakan resmi menjadi murid. Setelah dimandikan air suci oleh sang guru, saya mendapat panggilan kesayangan yang rada-rada kejepang-jepangan “takada mozilaku maugila”.
Sampailah saya pada tahap awal belajar dan berlatih ilmu di goa google, tapi begitu terkejutnya saya !!!. Karena ternyata yang saya pelajari setiap harinya adalah cuma hafalan kalimat yang harus saya ucapkan keras-keras dan harus sampai mengena di hati, karena sang guru begitu pandai membaca pikiran. Tiap hari saya hanya disuruh mengucapkan kalimat “cacingan deh lo jomblo!!”. Sang guru hanya akan menyuruh berhenti jika mulut dan bibir saya ini dirasa sudah benar-benar kelu untuk berkata-kata. Pernah sekali saya mendapatkan hukuman karena secara diam-diam mengubah kalimat yang terucap dalam hati menjadi “kanciang ang jomblo”!!. Saya diberi hukuman dengan harus mengucapkan kalimat “cacingan deh lo jomblo” sambil mengikuti gaya inul daratista lagi goyang ngebor…mampus…
Akhirnya dengan penuh kesabaran dalam menuntut ilmu kampret yang aneh ini, waktu panjang telah terlewati selama saya menuntut ilmu di goa google, sampailah saya pada tahap terakhir. Guru akan memberi rapor kelulusan dengan standar penilaian tertentu yang tidak bisa diganggu gugat. Acara pembagian rapor ini juga terdiri dari beberapa sesi. Sesi pertama adalah adalah sesi penyadaran, sesi awal ini adalah sesi paling menyedihkan karena saya disuruh merenung semua kisah pupus dalam hidup yang pernah terjadi sambil mendengarkan tembang lagu “egokah” dan “cari jodoh” band wali yang diputar secara berurutan, kemudian lagu pamungkas “jomblo” dari band saykoji. Pada saat lagu pamungkas inilah pecah suara tangis saya yang ngebazz, sambil menangis sesekali saya menyumpahi pencipta lagunya, kenapa bisa benar-benar ngepas.
Setelah tangis saya reda, masuklah pada sesi kedua yaitu sesi pemahaman. Saya disuruh menonton film “jomblo” yang dibintangi replika saya si khristian sugiono. Situasipun menjadi mengaharu biru ketika menonton film ini, hati saya remuk redam terbawa emosi menyaksikan jomblowan yang diceritakan dalam film tersebut. Bukan sedih tapi marah ngeliat ada orang bego’ kaya’dia!!!mending kelaut aja orang kaya’ gitu, jangan dikasih hidup, atau tukar aja sama botol ke pemulung……
Sesi pertama dan kedua sudah selesai, maka…eng ing eng..sampailah pada tahap yang paling ditunggu-tunggu “Sesi pembagian rapor kelulusan”. Sebelumnya sang guru terlebih dahulu mengatakan sepatah dua patah kata, yang pada intinya maksud yang dikatakanya adalah “ begitu senang ada satu-satunya orang idiot yang mau menuntut ilmu ke dirinya. Dan pada akhirnya tibalah jua pada waktu perpisahan yang sangat disesalkanya, karena tidak ada lagi yang bisa dibego-begoin. Sang guru mengharapkan apapun hasil yang saya terima dari rapor yang akan dibagikan ini, saya harus tetap tabah karena nilai yang diberikan telah seobyektif mungkin sesuai dengan tingkat ketololan saya yang anguzubila hi minzalik.Pada saat rapor akan dibagikan, guru mungkin akan hilang secara tiba-tiba menggunakan ilmu langkah seribunya yang sakti mandragade”.
Sekonyong-konyong ruangan gelap, tidak mungkin terjadi pemadaman lampu karena di dalam goa ini pencahayaanya menggunakan generator nokia N120. Tapi kejadian itu hanya berselang beberapa detik, setelah ruangan kembli terang saya melihat seisi ruangan telah kosong. Tidak ada sang guru di hadapan saya, seperti janjinya dia akan segera menghilang untuk selamanya ketika rapor ini akan dibagikan. Tidak ada kata lain yang bisa saya katakan, “ terimakasih guru..gw akhirnya juga baru nyadar ada orang yang lebih bego dari gue yang mau ngajarin hal paling tolong seumur hidup gue, bangsat lo!!!”.
Di hadapan saya hanya ada gulungan kulit sapi muda yang sepertinya jika dilebarkan akan berukuran segi empat, seukuran kertas kwarto. Setelah dibuka ternyata tertera tulisan-tulisan di atas lembaran kulit tersebut. Ternyata inilah rapor yang dimaksudkan guru, seperti surat-surat di zaman kisanak kerajaan majapahit. Mungkin biar berkesan jadul banget. Huruf-hurufnya hampir tidak bisa terbaca, tulisan yang sangat jelek mirip cakar ayam, dengan tulisan seperti ini mungkin guru juga berprofesi merangkap sebagai seorang dokter.
Tapi, apa ini?????!!!!!

KAMU DINYATAKAN TIDAK LULUS.
NYESAL PUNYA MURID BEGO’ KAYA’ KAMU!!!.
MAU TAHU KENAPA KAMU TIDAK LULUS?.
KEBODOHAN KAMU SUDAH SANGAT PARAH, DAN AKAN SAYA KEMUKAKAN BEBERAPA ALASAN LAIN LAGI :

Ada beberapa tipe orang yang bakalan terus jadi jomblo. Sejauh ini, berdasarkan ilmu yang saya dalami dan ajarkan selama beratus-ratus tahun, ada beberapa penyebab kenapa seseorang susah dapat pacar. Dan kamu memborong semua penyebab-penyebab itu, parah!!! “ mati aja lo”…

1. Kurang Pergaulan alias kuper
Kamu itu kuper Lingkup pergaulan cuma dengan orang yang itu-itu saja membuat
kamu tidak berkembang, termasuk dalam urusan cari pacar. Kamu tidak punya
banyak. Pilihan.

Sialan, enak aja gue dibilang kuper. Teman gue dari segala penjuru dan aneka ras. Dari kyai sampai preman tanah abang, dari anak kecil sampai yang udah pikun, dari sabang sampai karaoke. Banyak deh…anak punk, rock, sampai dangduters juga pernah gw tongkrongin. Lo mau bilang cimeng sampai cireng, indeks, sapu-sapu, kwetiau. Gini-gini gue gaul abizz gito looh…kalo ada orangnya gue timpuk juga neeh pake batu. Guru biadab!!!

2. Terlalu pemilih
Kamu terlalu menerapkan standar yang tinggi mengenai kriteria gadis yang
Diinginkan. Malah terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan diri kamu. Tipe perfectionist,
akibatnya sudah bisa ditebak. Susah dapat pacar.

Eh, wajar dong!!! Gw akan anak band, anak basket. Tampang two cool abizz, tongkrongan kere n. Apalagi coba??? Kalo ariel bisa dapat luna maya sama cuta tari, gw lebih dong…omas nurmala sama mpo nori juga bisa sampai tergila-gila sama kegentengan gue.

3. Kurang Percaya Diri
Rasa percaya diri (PD) kamu kurang, bisa menyebabkan kamu vakum dalam dunia
percintaan. Susah dapat pacar adalah sesuatu yang pantas bagi kamu.
Bahkan bisa merembet ke dalam aspek kehidupan sosialnya. Bego lo….

Enak aja gue dibilang ga’ PD pake kata bego’ lagi...Gue pede abizzz kaleeee!!!!bego juga dikit. Lagian kenapa harus ga’ pede?? Secara gw punya naluri keartisan yang tinggi, artis ibukota chris jon juga kalah sama gue…

4. Terlalu sibuk dengan pekerjaan
Kesibukan menjadi hal yang lumrah di zaman modern yang serba materialistis ini. Yang jadi masalah adalah seringkali kalu kamu terlalu sibuk bekerja, mengejar karir atau study yang ga’ ada kejelasanya, kamu malah mengesampingkan urusan mencari kekasih. Masih mending kalau kesibukannya masih memungkinkan untuk bertemu. Sedangkan kamu, ada orang yang mau ditemuin aja engga’…apes benar hidup kamu..Harus ikutan “Take me Out” kayaknya,…”bawa saya keluar” lalu buang k tempat sampah!!!

No coment aja gue, lagi emosi tingkat tinggi sama si guru. Bisanya ngatain orang doang, klo ketemu bakalan kena balcagi juga nehh orang. Lagian gimana mau sibuk kerja, kerjaan penganggur kaya gue kan cuma molor aja tiap hari.

5. Terlalu pendiam dan pemalu
Sebagian orang, terutama cewek merasa bingung bagaimana cara menghadapi cowok
pendiam apalagi pemalu. Meski pun ada sebagian orang yang kepincut dengan sosok
pendiam dan cool. Tapi secara keseluruhan sosok cowok pendiam ini agak susah
dapat pacar. Apalagi kamu pendiem juga ga’ pantas, pantasnya gagu. Apalagi
tampang sangar muka batu kaya’ kamu dibilang pemalu, ga’ banget !!.

Sialan, gini-gini gw pendiem makan dalam..diam-diam menghanyutkan. Waktu itu aja gue pernah nenggelamin teman gw sampai semaput gara-gara manggil gue ande folo naka manu. Siapa bilang gw ga’ ikut pemilu….emang sembuarangan aja guru kepalang ajar satu ini kalo ngomong…

6. Terlalu cuek dan nggak pengertian
Dalam menjalin sebuah hubungan, seseorang tentu ingin diperhatikan oleh
pasangannya. Nah, kamu ngapain jaim sama image kamu yang buruk. Meski kamu so’ cuek atau ga’ cuek biar dibilang cool, emang siapa yang mau sama kamu?

Sekarang engkong jaim gue yang dibawa-bawa!!!!wah..wah…bisa ribut sama FBR neh…..

7. Sulit Mengungkapkan cinta
Kalu tidak berani mengungkapkan atau menunjukkan perasaan cinta terhadap orang yang dicintai, bagaimana dia tahu kamu mencintai dia ?
Bego’ juga lo…kalo menggunakan pandangan mata, emang mata kamu punya mulut untuk berbicara..?

Yang bilang mata punya mulut sape?? lo yang bego…!!!bukanya sulit untuk mengungkapkan hanya gw mau tetap cool aja dulu sampai dia yang nembak duluan, secara kitakan artis..emang situ, autis!!!..

8. Menutup diri dan tertutup
Orang-orang yang membuka diri saja belum tentu bisa dapat pacar dengan mudah. Terlebih kamu yang menutup dirinya terhadap orang lain. Emang kamu misterius seeh, kaya pembunuh berantai

Maksud lo gue disuruh telanjang, buka-bukaan. Mau ancurin reputasi gw yang sedang menanjak lo???? Kaya’ gue ga’ tau aja, lo mau meras gw terus turunin pamor gw kan..sorry la yaw..ga’ mempan.


9. Punya banyak kebiasaan buruk
Setiap orang tentu punya sisi buruk, sifat buruk atau kebiasaan buruk. Tapi, kalau kamu terlalu banyak sisi negatifnya, orang jelek juga mikir ulang untuk menjalin hubungan dengan kamu.

Apes banget gue sampai segitunya. Ngupil, boker sambil ngerokok dan dengerin mp3 pake headshet emang kebiasaan negatif, itu namanya trend terupdate..bego lo.

Habis sudah kesabaran saya. Saya telah ditipu. Percuma jauh-jauh datang dengan menghalau banyak rintangan dengan modal kesabaran tinggi. Yang saya dapat cuma teori-teori yang buat saya marah.
Mungkin memang ada benarnya, tapi saya masih merasa itu tadi hanya kalimat- kalimat yang menghakimi saya secara sepihak saja. Niat awal untuk menuntut ilmu malah jadi tuntut pembalasan dendam. Sampai ke lubang semut akan saya cari itu guru dan bertanya sedetail mungkin ke dia
“Kenapa apa yang dikatakanya bisa benar-benar sesuai dengan tabiat saya!!!, lantas apa penawarnya???”

Tiba-tiba saya dikagetkan dengan munculnya seberkas sinar terang dari balik gulungan kulit sapi muda yang tulisanya barusan saja tadi selesai saya baca. Hampir saja kulit itu terlepas dari tangan kalau seandainya tidak erat saya genggam. Satu persatu muncul huruf –huruf yang kemudian terjalin menjadi kalimat-kalimat, menyatu menjadi paragrap-paragrap mengandung arti yang sangat indah dan bermakna.
Seketika wajah saya sumringah, ya saya sudah menemukan ilmu yang saya cari. Ternyata ini maksudnya…ingin saya menarik kembali kalimat-kalimat umpatan yang tadi pernah saya lontarkan kepada sang guru. Beribu-ribu maaf saya haturkan pada mu guru, kini saya sudah mengerti….
Kalimat singkat yang jika diresapi dalam hati akan sangat berarti, hingga selesai segala usaha meraih apa yang dicari di bumi ini.
“Ihktiar dan doa” padaNya

Segala tabiat membedakan aku, kau, kalian dan mereka

Segala tabiat membedakan aku, kau, kalian dan mereka. Perbedaan kepribadian ini yang menentukan cara kita bereaksi terhadap situasi dan kondisi yang sebenarnya secara langsung atau tidak langsung ikut serta dalam membawa pengaruh terhadap diri masing-masing.
Kau mungkin bisa dikatakan memiliki kepribadian tertutup karena lebih suka sendiri dalam segala apa yang kau lalui dalam hidup, meski bukan berarti kau sama sekali tidak pernah suka dengan keramaian. Mereka yang lebih senang menyendiri tidak selamanya selalu berteman sepi, hanya saja dengan sendiri kadang mereka lebih merasakan kedamaian yang sejati.

Tergantung bagaimana tabiat mereka tersebut dapat dimaknai agar dapat diarahkan secara positif. Jika kau dapat memaknai kesendirian, disaat kau menyendiri kau dapat lebih menghargai diri sendiri dengan melakukan apa yang berguna bagi dirimu terlebih dahulu. Karena itu adalah awal sebelum kau dapat melakukan apa yang berguna bagi orang lain.

Kau yang menghargai diri sendiri seharusnya sadar akan waktu yang sangat penting untuk diisi dengan kegiatan bermanfaat, mempunyai semangat untuk berkompetisi secara sportif agar dapat menunjukkan bahwa kau bisa jadi pemenang, tak mengapa kau sangat berambisi untuk membuktikan bahwa dirimu dapat berhasil, kau pun boleh sangat agresif untuk segala hal yang bermanfaat bagi dirimu, tentunya kau harus menajdi bekerja keras untuk meraih apa yang kau ingin, kau juga selalu menetapkan target yang tinggi bagi diri ke depanya agar lebih kuat dalam memotivasi diri.

Dengan memahami diri sendiri terlebih dahulu, di satu sisi kau jarang gusar terhadap berbagai masalah. Meski di sisi lain, terkadang ambisimu itu membuat kau tidak tenang dan kurang santai menjalani hidup, mungkin karena kau takut berlebihan untuk terlalu santai hingga akhirnya waktu terbuang sia-sia saja.
Mereka yang mungkin bisa lebih santai memang sepertinya kurang rentan terhadap hidup yang menjemukan. Tapi untuk dirimu, kau bahkan sama sekali tidak pernah merasakan kejemuan jika memang apa yang sedang kau kerjakan adalah apa yang kau suka hingga kau berusaha untuk dapat mengerjakanya secara sempurna, tak menyerah terhadap rintangan yang menghadang.

Manusia mana yang tak pernah terpuruk ?, dan kau akan mengalami ketegangan emosional yang lebih besar saat menghadapi konflik yang tak terpecahkan, tapi yang terpenting bahwa sudah tabiatmu untuk tidak pernah menyerah, hingga selalu mencari cara untuk menyelesaian masalah. Kau tertempa banyak pengalaman yang dapat mendewasakan diri karena temukan dan selesaikan sendiri.

Biarlah apa yang dikatakan mereka yang lain, tapi kau tidak salah untuk tetap menjadi diri sendiri. Meski dianggap penyendiri kau harus tetap tangguh. Yakinlah untuk percaya pada diri sendiri, hingga jika kau pernah gagal janganlah pernah menyalahkan apa dari luar dirimu sendiri. Itu semua untuk kau intropeksi kembali apa yang kurang dari dalam diri, hingga kemudian kembali berusaha memacu diri.

Kau bukan tidak pandai beradaptasi secara luwes, hanya kefleksibelan itu harus tetap kau tunjukkan secara tegas dengan apa yang sudah menjadi tabiat benar dirimu. Hingga kau bukan manusia ganda, kau harus selalu dapat menjadi manusia apa adanya menunjukan dirimu terhadap siapa saja. Yakinlah dengan dirimu, tabiat aslimu bagai jaket baja hingga sulit untuk dilepaskan.

Dengan teguh menjadi diri sendiri kau sudah terlatih untuk tidak membiarkan dirimu terombang-ambing oleh lingkungan, karena justru baik-buruknya adalah kau sendiri yang harusnya mengatur. Tabiatmu bukan yang terlalu terbuka, terlalu fleksibel karena itu akan menjadi susah terukur. Karena orang-orang yang berada dalam lingkungan kepribadian seperti itu selalu tidak bisa menunjukkan kualitas kepribadian mereka yang asli.

Dan kalimat penutup dari tulisan ini adalah bahwa “cara pandang setiap orang pastinya berbeda. Apapun perbedaan tabiat manusia, kita tidak boleh menangkap secara sepotong-sepotong. Jika kau pernah peduli terhadap orang terdekatmu atau bahkan ingin menghakimi aku, dia, mereka atau kalian, untuk bisa mengetahui seberapa kepribadianya, maka kau harus menempelnya kemana saja dan melihat bagaimana caranya menghadapi dan mengatasi situasi-situasi kehidupanya. Itu kalau kau benar-benar ingin tahu yang bukan menghakimi dari apa yang tampak luarnya saja”.
………..DONT JUDGE BOOK FROM THE COVER……………..

5 Jul 2010

Aku sedih menangisi kebodohanku........

Jika kau hanya bisa menangis di hati, maka lakukanlah. Mungkin itu lebih pantas untuk jiwa seorang lelaki yang tak boleh berderai air mata. Tapi, jika memang kesedihan itu sudah tak terbendung untuk menumpahkan air matamu yang tak tertahan, maka menangislah. Namun, janganlah kau menangis sebagai seorang lelaki yang cengeng.
Tapi, perkara apa yang hingga dapat membuatmu benar-benar sedih wahai sobat ?. Katakanlah pada kami....
Bukankah untuk masalah kehidupan ini kau sudah begitu kebal, kau yang selalu tegar untuk nestapa yang bukan hanya sekali datang menghadang, kau yang kami tahu adalah orang yang selalu berusaha bangkit setelah terjatuh untuk kesekian kali. Tak pernah kami melihat kau berkeluh kesah apabila sedang dirundung masalah, meski kami tahu itu karena tabiatmu yang lebih ingin sendiri ketika bergelut dengan duka. Tapi apa yang kami katakan ini memang benar, rasanya selama ini kau cukup tangguh dalam hidup.
Kalau begitu hanya tinggal tersisa satu kemungkinan lagi tentang apa sebenarnya yang membuatmu benar-benar sedih sekarang ini. Itu pasti adalah karena masalah perasaan hati, karena kau sudah tidak sanggup menahan kekecewaan yang mendalam terhadap perkara cintamu yang kerap bertepuk sebelah tangan. Benar kan sobat ?.
Tapi jika hal itu juga bukan, lantas kenapa?. Ceritakanlah...

Wahai kawan, terimalah rasa terima kasihku ini. Sebagai orang yang kuanggap teman, kalian begitu tulus ingin berbagi. Ingin turut merasakan kesedihan yang kurasakan kini. Untuk itu baiklah, aku akan coba menjawab semuanya. Kenapa bisa sampai begini yang terjadi padaku.
Aku mungkin tidak setegar yang kalian kira, kerap masalah kehidupan yang terjadi menghempasku bersama duka yang berkepanjangan. Sebagai manusia biasa, aku pastinya pernah terpuruk, pernah terjatuh dan rasanya sudah tak sanggup lagi untuk kembali bangkit. Tapi jika aku dianggap tegar, itu sebenarnya karena kalian yang membuatku menjadi orang yang tangguh. Kalianlah para sahabatku, yang selalu memberikan motivasi untuk jangan pernah menyerah pada nestapa. Kalian yang membuat aku selalu mensukuri segala apa yang diberikan olehNya, entah itu senang maupun duka. Itu semua karena kalian sahabat terkasih yang mengasihiku.
Kalian para sahabat yang begitu mengenalku, hingga tahu bahwa aku sering dikecewakan dengan perasaan hati yang kerap bertepuk sebelah tangan. Aku yang sering kalian lihat bermuram durja, karena hanya bisa menjadi pencuri hati dalam sunyi. Aku memang pernah terjatuh pada kesedihan yang mendalam karena masalah itu. Tapi sahabat, bukan hal itu yang menjadi alasan sekarang ini aku bersedih hati, sama sekali bukan.
Lantas kalian masih ingin tahu yang sebenarnya?.
Meski aku lelaki, aku juga bisa menangis. Apalagi jika kesedihan ini sudah begitu menahun hingga tak sanggup lagi kutahan derai air mata. Puncak kesedihan ini terjadi di dalam shalatku siang tadi, berawal dari perasaan yang sudah tak sanggup lagi menahan penyesalan sebagai manusia hina yang penuh dosa.
Aku selalu berusaha untuk dapat menjadi manusia yang berarti di hadapaNya melalui segala tingkah laku yang kuperbuat di tempat hidupku ini. Tetapi kenapa harapanku tersebut seperti tidak berbading dengan upayaku.
Jika hal itu diandaikan bahwa jiwaku ini selalu ingin berusaha untuk bersih dalam menjalani hidup, tapi kenapa selalu saja aku kembali terjatuh ke kubangan lumpur yang sama. Sedangkan tu bukan jalan diharuskan bagi kita umatNya. Dan jika sudah begitu apalah arti janji pada diri yang pernah kubuat sendiri.
Dia memang maha pemaaf, tapi kesedihan ini telah mendalam karena aku sendiri yang tidak dapat memaafkan diriku dengan segala penyesalan yang selalu datang terlambat. Aku bersedih karena ini bukan masalah remeh, sobat. Meski kerap dianggap sepele oleh kita sebagai manusia yang lemah.
Segalanya bermula dari racun yang sedikit, kemudian berakit-rakit menggerogoti sarafku untuk tidak dapat melepaskanya, meski sebenarnya aku sudah tahu racun tetaplah racun. Aku terus saja nekat maka pantaslah ini semakin mendekat, jadi kebiasaan meski belum berujung pada sakit-sakit. Seharusnya aku sadar nantinya akan lebih parah, jika sudah melekat pekat dalam darah dan perlahan mengerat sekujur tubuh. Karena itulah Dia Yang Maha Penyayang begitu mengharamkan umatnya menyentuh walau secuil benda laknat dengan racunya yang tersamar itu. Tapi kenapa aku masih saja begitu bodoh untuk tidak menghiraukan apa yang telah jelas dikatakanNya.
Aku juga begitu menyayangiNya hingga tetap berusaha mengingatNya dengan melakukan kewajibanNya yang lima. Tapi apakah itu sudah benar jika aku masih saja tetap tidak lepas dari racun yang diharamkanNya. Begitu bodoh diriku ini!!!! yang terus saja berakhir dengan penyesalan, tapi tidak pernah sungguh-sungguh berubah.
Wahai kawan, jadi Inilah masalah yang membuat hatiku benar-benar sedih. sekarang ini. Bukanlah perkara yang sepele karena menyangkut pertanggung jawaban hidup matiku padaNya. Dan masalah ini yang sebenarnya menjadi berperan menjadi runutan terhadap perkara lain seperti kehidupan dan cintaku yang selalu berantakkan. Dia Yang Maha Kuasa tentunya memberikan apa yang sepantasNya kuterima. Jika aku masih begini, sudah pasti akan seperti ini yang kudapat. Karena takdirNya, segala yang telah terbalur bisa saja menjadi babak belur, hancur dan luntur.
Wahai sobat, sebagai manusia kita memang mempunyai dosa dan sisi kelam, tapi aku menangisi diriku sendiri sebagai manusia yang begitu mudah digempur, terbentur kemudian mundur dengan penyesalan. Dari tulisan inipun dapat terbaca bahwa akupun tetap kerap berpetuah, terlantur dengan segala daya upayaku yang selalu ingin berubah ke arah yang lebih baik. Tapi semua itu tidak akan dapat membawa mujur. jika aku masih tetap menajdi manusia yang bersyukur, kemudian terbentur, kembali bertafakur,....selalu begitu-.....

Aku sedih menangisi kebodohanku........

3 Jul 2010

“Jilbab putih lambang kesucian”

“Jilbab putih lambang kesucian”. Aku memilih kalimat singkat namun berarti ini sebagai pembuka tulisan, karena seperti itulah apa yang selalu terbersit di pemikiran setiap pertama kali aku melihat wanita-wanita berjilbab. Tentu saja yang kumaksudkan wanita disini adalah yang luar dalamnya terlihat pantas dengan jilbab yang dikenakanya. Itu juga terlepas dari segilintir opini negatif tentang wanita berjilbab yang berasal dari pemikiran manusia-manusia di zaman maju sekarang ini.

Dan meski 1000% aku sangat yakin akan anjuran Agamaku tentang kewajiban bagi setiap wanita muslim untuk mengenakan jilbab, tapi melalui tulisan ini aku hanya mencoba membahas permasalahan dari sisi umum semampu pemikiranku menelaahnya, yang mungkin pada akhir tulisan akan sedikit dibumbui pengalaman pribadiku yang jujur sebenarnya merupakan asal muasal hingga ingin kumenulis ini.

Alasan yang akan saya utarakan sebenarnya bisa dianggap klise, jikalau ditanya “memang kenapa dengan wanita berjilbab”?. Karena sederhananya semua orang juga tahu bahwa wanita yang benar-benar paham kenapa dia mengenakan jilbab, tentunya adalah wanita yang sangat menjaga kehormatanya. Selain itu, saya mungkin tidak dapat menjelaskan secara panjang lebar mengenai permasalahan ini dari sisi agama, karena sadar dengan pengetahuan agama saya yang masih sekedar dan masih perlu banyak belajar. Tapi saya berkeyakinan bahwa apabila secara logis saja sudah bisa terjelaskan, maka keyakinan nantinya malah akan semakin bertambah setelah kita mempelajari permasalahan ini berdasarkan apa yang tersirat dari ajaran agama. Karena kebenaran Islam adalah mutlak dan abadi.

Secara logis, wanita-wanita yang sungguh-sungguh memahami akan maksud mengenakan jilbab, menurut saya adalah wanita yang mempunyai kepribadian tangguh. Karena harus benar-benar sanggup mematuhi konsekuensi dari jilbab yang telah dikenakanya, meski itu memang merupakan kewajiban yang dianjurkan agama. Atau kata konsekuensi mungkin rasanya kurang pantas, karena dalam bahasa Indonesia kata “konsekuensi” lebih sering disandingkan dengan kalimat-kalimat yang bernada negatif akibat telah melakukan sebuah kesalahan.

Mereka, wanita yang telah sungguh-sungguh berjilbab pun pastinya tidak akan merasa itu adalah sebuah konsekuensi, karena pastinya hanya ada rasa tulus dan ihklas atas apa yang mereka lakukan menurut apa yang telah diwajibkan oleh agama. Maka kewajiban sebagai Insan biarlah tetap menjadi sebuah keharusan yang mutlak, tanpa dirasa sebagai sebuah keterpaksaan yang diembel-embeli konsekuensi dan lain sebagainya. Atau biarlah tulisan dari orang yang sedikit mengerti ini bermain dengan kata-kata yang masih mengandung sedikit kesalahan arti dalam penulisan, tapi semoga kalian yang membaca nantinya dapat memugar sendiri mana yang kurang serasi dan memaknai secara lebih berarti.

Wanita-wanita yang selalu mengenakan jilbabnya di setiap waktu, busana yang mereka kenakan terasa berbeda jika kita lebih sering berada di lingkungan masyarakat dengan budaya yang bercorak kekinian. Entah apa pendapat manusia lain, mungkin saja biasa tanpa ada arti apa-apa, tapi tidak dengan saya. Secara sederhana, semuanya memang bersumber dari alasan yang telah saya kemukakan pada tulisan di atas tadi, tapi secara lebih lanjut ingin saya beri beberapa alasan lain yang masih berasal dari pemikiran saya.

Jilbab itu lambang kesucian. Setiap melihat wanita yang sungguh-sungguh akan jilbab yang dikenakanya, aku yakin mereka teguh pendirian dalam menjalankan syariat yang diwajibkan agama. Itu mencerminkan keimanan, ketaqwaan dan kesungguhan. Di bumi ini, wanita kerap dikatakan sebagai kaum yang lemah dan seperti terkodrat bahwa lelaki adalah sebagai pelindung mereka.

Tapi, rahasia Allah mungkin menggariskan bahwa sisi kewanitaan mereka membuat lemah secara fisik, namun wanita-wanita berjilbab bukanlah wanita yang lemah dalam hal kepribadian. Jika mereka sungguh-sungguh memahami makna suci akan jilbab yang dikenakanya, masa depan mereka akan cerah. Pada intinya, masa depan sejati dari seorang wanita adalah kaum yang akan melahirkan generasi penerus ke bumi ini, tentunya mereka akan mencari lelaki yang sepantasnya untuk melindungi mereka sebagai seorang wanita, lelaki yang dapat menjadi Imam untuk sebuah keluarga yang sakinah kedepanya, lelaki yang nantinya dapat memberi keturunan yang berguna bagi agama, alam serta mahkluk hidup lainya. Benih yang berasal dari seorang Ibu yang beriman dan bertaqwa.

Selama masa pencarianku hingga saat ini, aku sering menaruh hati kepada banyak gadis dengan berbagai kriteriaku sendiri. Tapi yang sungguh-sungguh hanya beberapa dan entah kenapa yang sungguh-sungguh itu selalu tertuju kepada dia-dia yang berjilbab. Di sebalik itu, terkadang hatiku pun sendiri ragu, “apa dengan aku yang begini dapat pantas memiliki mereka”, mungkin sebab itu juga hingga sekarang aku selalu gagal meraih hati dia-dia yang berjilbab. Seandainya mereka tahu, aku yang begini punya alasan tulus dan suci menaruh hati kepada “dia yang dibalik jilbab”.

1 Jul 2010

Otak yang ampuh

Otak yang ampuh adalah otak yang kreatif, damai dan produktif. Otak yang kreatif itu lentur dan imajinatif. Sekalipun berada ditengah kesulitan, otak yang kreatif tidak mudah putus asa, sebaliknya malah membayangkan masa depan yang cerah. Ketika dihadapkan pada persoalan yang sangat sulit, otak yang kreatif akan menjadi inofatif dan menemukan solusi.
Otak yang damai tahu bahwa nature sejatinya adalah kedamaian, dan menjunjung tinggi nilai kedamaian. Otak yang damai tidak hanya bermimpi tapi berupaya untuk mewujudkanya. Otak yang damai menghasilkan informasi yang positif, menyembuhkan, dan pada akhirnya berguna untuk merealisasikan perdamaian.
Otak yang produktif merupakan otak yang bertanggung jawab dengan kepekaan yang tinggi terhadap realitas. Otak yang produktif secara efisien menggunakan kemampuanya, menghabiskan sedikit waktu dalam upaya mengerjakan pekerjaanya secara baik dan tuntas. Otak produktif menetapkan visi atau sasaran serta mencapainya dengan mengelola dirinya secara bertanggung jawab.
Ketika otak menjadi otak yang ampuh, anda akan mampu membedakan suara diri sejati dengan diri palsu anda., dan menjalani kehidupan yang memuaskan diri sejati. Kita akan mampu mengembangkan kemampuan yang menonjol untuk mengumpulkan, menilai dan mengomunikasikan informasi. Informasi yang baik akan dengan sendirinya datang, karena kita punya kemampuan untuk menilai informasi yang berharga dan menggunakanya demi kebaikan sekeliling kita.