My Adsense

2 Okt 2012

Anak Sekolah Sama Saja Dengan Preman

Tawuran antar pelajar adalah bukan hal baru yang telah mencoreng proses pendidikan di negeri ini, secara lebih luas itu juga dikategorikan hanya salah satu permasalahan kenakalan remaja yang kerap terjadi. Sehubungan dengan instutusi pendidikan, patut dipertanyakan apakah yang menjadi kekurangan utama dalam kebijakan yang bertahun-tahun telah dibuat bahkan banyak perubahan yang terjadi, jika belum bisa mentuntaskan permasalahan tawuran antar pelajar secara signifikan. 

            Berita tawuran antar pelajar yang terjadi akhir-akhir ini memang cukup membuat kita miris, mereka yang dipercayakan untuk menuntut ilmu dengan harapan dapat menjadi orang berguna kelak justru melakukan tindakan yang tidak lebih seperti seorang pelaku kriminal yang tak berpendidikan.  Dalam pikiran orang awam bisa saja menganggap hal seperti itu wajar jika terjadi dalam lingkungan yang sangat dekat dengan unsur kekerasan seperti penjara, tempat prostitusi, perjudian, club malam, perkumpulan geng, dan lain sebagainya. Tapi yang mencengangkan adalah jika justru kejadian memalukan itu berhubungan dengan insttusi pendidikan yang seharusnya menjadi tempat untuk melahirkan orang-orang berilmu dan berkpribadian baik.

            Berdasarkan fakta yang sering kita temui di lapangan, mereka yang menjadi pelaku tawuran tersebut memang masih berusia muda, banyak diantara mereka adalah sosok yang masih bisa dikatakan anak-anak tanggung, bentuk tubuhnya pun masih belum bisa dikatakan sebagai orang dewasa. Kita mungkin juga tidak menyangka bahwa orang-orang seperti mereka dalam pikiranya bisa terbersit untuk melakukan tindakan kekerasan seperti tawuran. Apalagi tawuran yang kerap terjadi bukanlah seperti perkelahian anak-anak biasa, tapi mengundang aksi masa dan dilakukan di tempat-tempat keramaian, keberingasan mereka juga ditambah dengan keberanian untuk menggunakan senjata tajam dalam setiap aksi brutal itu. Jika memang begitu, dimana predikat anak sekolah yang selama ini mereka emban, rasanya lebih pantas mereka dikatakan preman atau pelaku kriminal. 

            Dan jika membicarakan hal ini sebagai kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang masih berusia muda, maka jelaslah ada faktor-faktor kepribadian yang turut didukung oleh lingkungan yang menjadikan mereka sering membuat masalah. Kesimpulanya, tawuran antar pelajar adalah masalah kenakalan remaja yang bukan hanya mengkaitkan tanggung jawab institusi pendidikan di negeri ini, tapi hal paling mendasar adalah pendidikan yang berasal dari lingkungan mereka sendiri. 
Adalah suatu hal yang kerap menjadi alasan kenapa seseorang nekat melakukan tindakan kriminalitas, kalau bukan karena abnormal berarti faktor lingkungan yang berpengaruh. Tapi meski begitu, kenapa sepertinya juga banyak diantara kita yang tidak benar-benar memahami. Harusnya kita tahu bahwa pendidikan moral dan agamalah yang penting untuk mengatasi hal ini, seperti sebuah pepatah yang mengatakan guru yang baik adalah yang memberikan adab terlebih dahulu sebelum ilmu.

Apakah itu dikarenakan permasalahan seperti tawuran ini sudah menjadi hal biasa untuk kita, khususnya para pelajar jaman sekarang yang juga banyak mendapat masalah di lingkungan tempat dia hidup. Sedangkan kita yang dewasa juga sering memiliki permasalahan lain yang cara menanggulanginya juga tidak berbeda dengan kasus tawuran antar pelajar ini. Unsur premanisme memang seakan lumrah bagi kita yang hidup di kota besar, siapa yang punya kekuasaan maka hanya dia yang dapat menguasai preman, maling pun ayam ngeri karena tahu bisa saja dibakar hidup-hidup jika kedapatan. Kita bisa saja menjadi bagian dari semua ini, hingga pantas untuk tidak perduli terhadap permasalahan anak negeri, buktinya tawuran semakin subur di lingkungan kita sendiri.   

Tidak ada komentar: