Salahkah pemikiran bahwa dia yang sejati itu bukan selamanya dapat ditemui karena pacaran, tetapi yang terpenting adalah kesiapan untuk menerima apa adanya. Walaupun tidak mengenal pacaran, tetapi hati dan mental yang harus sudah siap dan ihklas untuk menerima kekurangan, bukankah itu juga salah satu syarat mutlak untuk menemukan sejati yang InsyaAllah langgeng sampai akhir hayat.
Lantas bagaimana cara yang paling benar jika memang tidak berniat memulai ini dengan pacaran.
Adalah saat sepertiga malam yang akhir, di atas sajadah kau dengan segala kerendahan hati, menghiba kepada sang pemilik Urusan, yaitu Allah SWT.
Berdoalah, sebutkanlah dia yang kini kau inginkan, dan utarakan betapa tulus keseriusanmu untuk mendamban harapan berbalas. Akhirilah dengan pernyataan: ”Jika itu semua baik MenurutMu ya Allah, kabulkanlah segera dan mudahkanlah. Namun jika kurang baik MenurutMu, tunjukilah padaku yang lebih baik, dan siapkanlah diriku menerimanya, Amin.”
Dengan memasang hati seperti ini, Insya Allah siapapun siap menerima takdir dan Insya Allah mendapat yang terbaik, sebab Allah tidak pernah menyia-nyiakan hambaNya.
Lantas bagaimanakah dengan meyakini cara dengan langsung mengutarakan keinginan terhadap orang yang kita ingin. Bahkan Khadijah ra meminta Nabi Muhammad saw untuk menikahinya. Yang patut dipahami adalah, cara ini biasanya didahului dengan mencari informasi tentang orang yang kita ingini tersebut. Dengan mencari informasi, bisa melalui teman akrabnya, gurunya, atau orang-orang terdekat dengannya. Secara perlahan-lahan, sehingga tidak terkesan terlalu agresif. Kemudian baru dilanjutkan dengan memberikan sinyal kepada orang yang kita ingin tersebut, apakah ia siap dan mau menerima kita. Kalau dia juga positif, maka kita bisa menyampaikan keinginan kita kepadanya. Itupun bisa melalui perantara atau juga langsung mengutarakan kepadanya.
"Kalau diterima alhamdulillah dan kalau pun ditolak jangan sakit hati".
Dan secara logis kita yang berakal dan percaya akan takdirNya pasti meyakini bahwa ‘Jodoh ga bakal ketuker‘. Allah sudah menentukan siapa jodoh kita nanti, hanya saja sekarang kita belum tahu, kita hanya bisa iktiar, misalnya dengan dengan mereka yang menggunakan cara pacaran.
Satu lagi hal yang perlu kita perhatikan adalah Allah akan memberikan jodoh sesuai dengan kondisi kita ‘Wanita yang solehah hanya untuk laki laki yang soleh’ dan begitu juga sebaliknya". Masa misalkan saya suka dugem, minum, hura hura, pinginya gonta ganti pacar, suka cicitcuit di pinggir jalan dan kalo ada cewe lewat matanya mo keluar dan langsung ngiler, mau minta wanita solehah yang berjilbab . MIMPI KALE!!!!.
Kalo saya ingin mendapatkan wanita solehah berarti saya harus berusaha menjadi soleh. betul ga?
Segala sesuatu yang diawali dengan cara yang baik, akan diakhiri dengan hal yang baik pula, “
Jika Allah ingin memudahkan rizki bagimu, maka bersedekahlah!, jika Allah ingin mendekatkan jodohmu maka Berakhlak baiklah"
Sampai sini dulu, inget jodoh ga bakal ketuker dan tetap semangat mencari Jodoh ridho Allah, insyaAllah Allah akan memberi yang terbaik bagi kita. Dan jika memang Allah takdirkan orang yang aku cintai adalah dia maka Semoga dia yang lebih baik dari sebelumnya, dan saya bisa lebih baik dibandingkan yang lain untuk dia’ .
Prinsipnya jangan pernah berputus asa untuk mencari jodoh dengan cara-cara yang Islami, meskipun kadang terseok karena kodrat sebagai manusia. Amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar