Selama Tuhan pemilik langit dan bumi masih memberikan kita nafas, dan selama Tuhan yang maha pemberi ilmu masih memberikan kita ilmu pengetahuan, maka janganlah ragu untuk menulis. Tuliskan saja, dan editlah belakangan. Dengan begitu, kamupun menulis tanpa beban. PLONG!. Lega rasanya..
22 Jun 2009
Dont Be Stupid
Kekesalanku di hari ini memuncak, entah karena apa???
Yang jelas, karena tidak ada manusia yang bisa tahu seperti apa perasaan hatinya di hari ini, esok atau lusa nanti..
Ingin sekali aku terbangun diesok pagi sebagai manusia baru yang tidak ingat siapa diriku dihari yang kemarin.
Biarkan saja, dengan ‘kepikunanku’ itu menjadikan aku yakin bahwa “aku adalah yang sekarang, bukan aku yang kemarin”…
Mungkin saja dengan diriku yang baru, aku bisa kembali belajar bagaimana menjalani kehidupan
Dan tidak lagi ada kenangan masa lalu yang sempat menjadikan aku sebagai “manusia bodoh”
Ya Allah, Kau maha mengetahui keadaan hambamu yang lemah…
“Selama ini aku hanya bisa meminta, tanpa pernah berusaha secara lebih baik”
“Kepasrahanku selama ini tidak seluruhnya merupakan keikhlasan, karena begitu sering aku meratapi diri”
“Ampunilah hambamu ini, yang tidak pandai mensyukuri karunia yang kau berikan. Aku yang telah diciptakan sempurna selalu berusaha untuk menengadah ke atas, tanpa pernah memperhatikan ke bawah”
“Akulah hamba Mu yang hina, jiwaku yang kerdil rela bertekuk di hadapan manusia lain, tapi sering angkuh untuk bersujud pada Mu” .
Bahkan aku yang penuh dosa ini, masih tidak malu untuk meminta kepadaMu, masih berharap agar doaku dapat terkabul….
“Dikala matahari terbit esok hari, janganlah jadikan aku manusia bodoh lagi”
16 Jun 2009
Green Award 2009
Terlepas dari pencarian makna kehidupan gue yang hingga saat ini masih terasa jalan ditempat, engga' ada salahnya jika gue mengadakan acara pembagian "Green Award 2009" orang-orang pilihan yang telah berjasa dalam hidup gue..
Award ini gue persembahkan buat mereka yang pernah menjadi sumber pengalaman gue dalam mengarungi hidup, dan entah makna seperti apa yang pernah mereka tanam dalam 'otak' gue hingga bisa menjadi 'manusia' seperti sekarang ini, di tahun 2009.
Yang jelas, mereka turut berperan dalam segala hal yang pernah gue lakuin dalam hidup.
Sebelumnya gue mohon maaf jika ada yang tidak tersebutkan sebagai nominator penerima award ini, berhubung nama-nama yang akan disebutkan ini memang telah diseleksi secara ketat, atau bisa saja dikarenakan kesalahan saya sebagai 'manusia biasa' yang bisa khilaf dan lupa.
Tanpa memperpanjang waktu dengan berbagai 'omong kosong' saya, maka akan saya umumkan saja nama-nama peraih "Green Award 2009".
Nama-namanya adalah...........
nb :
- Gue engga'bermaksud membawa unsur agama yang suci dan sakral dalam tulisan
ini.
- Rasanya kedua orang tua gue engga' perlu disebutkan sebagai salah satu calon
penerima award ini. Karena gue tahu, mereka engga' butuh award atau embel-
embel apapun atas kasih sayang yang telah secara tulus mereka berikan ke gue.
Jikapun harus, award yang paling pantas gue berikan ke mereka berdua adalah
'nyawa' gue sendiri, dimana seluruh detak kehidupan ini rela gue berikan
asal bisa ngebuat kedua orang tua gue bahagia.
ok...kita lanjutkan lagi...
Nama-namanya adalah...........
1. Terimakasih buat Alif. "Dia adalah sahabat kecil gue yang hingga sekarang engga'
tau dimana keberadaanya, merupakan anak dari seorang ustad di surau tempat gue
kecil belajar ngaji".
Dialah yang pertama kali ngajarin gue gerakan shalat hingga hafal bacaanya.
Kami sering menghabiskan waktu seharian dengan bermain bersama-sama layaknya
anak kecil lain, tetapi di sela masa kecil kami itu dia telah memberikan
tauladan yang sangat mulia...
"diusia yang belum balikh, dia udah sanggup membuat gue ngerti akan pentingnya
menegakkan shalat lima waktu ".
2. Ustad Imam, Ustad Lukman Hakim, Ustad Shadiqin, Ustad Mahmud...kalian termasuk
orang-orang yang paling berjasa dalam hidup gue. Karena pelajaran apa lagi yang
mutlak diperlukan sebagai bekal dan pedoman hidup, selain ilmu agama.
Jasa besar kalian begitu mulia, menanamkan dasar agama pada kami, golongan anak
perantau yang termasuk minoritas karena tumbuh dan besar ditanah orang. Apa
jadinya jika kalian tidak membuat kami paham sedari 'alif', mengerti apa itu
rukun dan iman, serta mengerjakan sunat dan kewajiban kami.
3. Alm.Ucok Lubis, yang ketika mengetik namanya saja buku kuduk ini masih merinding,
serasa dia berada dekat ketika namanya diingat-ingat kembali.
Dia adalah seorang sahabat yang telah pergi untuk selamanya, kepergianya yang
waktu itu hampir merenggut nyawa gue pula, hingga takdir berkata lain..."gue
menjadi saksi kunci akan kisah meninggalnya sang sobat".
Jika saja dia masih ada, tentu bukan seberarti ini pengalaman yang dapat gue
raih, dengan kepergianya membuat gue paham 'hidup ini hanya sementara'.
Akankah Award ini bisa didengar di alamnya sana...
4. Edi Lepay, seorang kerabat yang sekaligus sempat menjadi sahabat. Jika boleh,
ingin sekali gue mutar waktu untuk tidak pernah mengenalnya. Karena dialah
yang pertama kali ngenalin gue pada nikotine dan alkohol. Banyak sudah
perubahan tabiat dan masa-masa kelam yang gue lalui karena kecanduan zat-zat
laknat itu, bahkan nyaris terjerumus ke lembah yang lebih dalam.
Penyesalan dan tobat tulus seorang manusia memang akan selalu didengar.
Mungkin karena Gue emang engga'pantas jadi begundal, akhirnya gue 'berhenti'
sebelum penyakit akut menggerogoti tubuh gue, 'OD' memang hanya buat mereka-
mereka yang penyesalanya datang terlambat.
Tetapi, dengan pengalaman buruk yang gue dapatkan, dia akan tetap mendapatkan
award.
Karena justru dari pengalaman itu, gue yang sekarang perlahan menata fondasi agar
kehidupan gue ke depanya dapat kokoh dan tidak ambruk terhempas godaan.
Seharunya gue bersyukur, karena menemukan jalan yang benar setelah paham 'kenapa
jalan yang lain dikatakan salah'.
5. Osh Simpai!!!Karena kau, gue ngenal karate yang menjadi cikal bakal kecintaan
gue terhadap olahraga beladiri. Award ini diberikan kepada Simpai inyo, Simpai
Mat eka, Simpai Lusi, mereka adalah orang pertama yang mengenalkan ku pada
olahraga beladiri, memotivasiku untuk selalu berlatih dan menekuni olahraga
beladiri dimanapun tempat aku berada
6. Eva, nama yang singkat, sesingkat hubungan kita dulu...wanita yang pertama kali
membuat aku tahu apa arti cinta.
Tidak ada kata-kata lain yang bisa gue ungkapkan, karena gue sendiri
udah bosan mengumbar berbagai kalimat puitis yang selama ini mungkin hanya bisa
dinikmati oleh hatiku seorang.
Yang jelas kau pantas mendapatkan award ini, hanya itu...
lagipula apa yg gue harapin jika kau kini sudah menjadi istri dari sahabat gue
sendiri.
Semoga bahagia...
7. Ovi, seorang kawan yang gue kenal hanya melalui dunia maya. Dia cerdas menurut
gue, karena mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri, mempunyai bakat
menjadi seorang 'penulis' karena naskah novelnya pernah gue baca dan pantas
untuk diberikan penilaian sebagai tulisan yang sangat bagus.
Dan alasan paling utama dia pantas mendapatkan award ini karena dialah yang telah
memberikan gue motivasi hingga sekarang semakin mencintai dunia 'menulis'.
8. Fajar, K Ahmad....dua orang senior sekaligus pelatih gue di olahraga wushu.
Olahraga ini mulai gue geluti semenjak menjadi seorang mahasiwa. Merekalah yang
ngenalin gue tentang olahraga wushu, hingga akhirnya gue begitu mencintai
olahraga ini melebihi kecintaan gue dulu terhadap karate dan taekwondo.
Wushu dapat dikatakan telah menjadi aktifitas rutin gue sekarang ini, dan banyak
pengalaman bermakna yang gue dapatkan selama mengikuti olahraga wushu ini.
Tanpa mereka, gue mungkin engga' akan mengenal wushu, yang sekarang ini sudah
menjadi bagian pengalaman kehidupan gue.
Untuk itu mereka pantas mendapatkan award.
Rintihan petarung amatir.....
jika olahraga 'bela diri' telah menjadi 'racun mendarah daging' dan berakar dalam'hobby'.
Segala hal yang berhubungan patut dicoba, sehari ga' latihan rasanya ada yg kurang.
Meski patut ditekankan disini, (hobby engga' selamanya mahir, karena untuk mahir perlu latihan keras dan mental baja)...
setidaknya motivasi gue selama ini telah membuat kemajuan yang cukup berarti.
tapi apa mau dikata...
udah cape' dengan rutinitas sehari-hari, masih harus disinggahi berbagai beban hidup 'anak rantau sendiri meratapi sepi'.
ujung-ujungnya 'latihan' menjadi pelampiasan,...mungkin ada baiknya...karena 'kesal' yg berkobar dapat jadi semangat untuk stamina yang membara.
"Stay cool Man......"
Rutin berlatih beladiri memang harus diimbangi dengan melatih ketenangan diri. Karena terkadang dengan seringnya berlatih beladiri, emosi kita dalam memandang suatu permasalahan menjadi semakin sensitif.
Jika tidak pandai mengantisipasinya secara tenang, yang ada malah petaka.
Seharusnya berlatih beladiri diawali dengan niat utama untuk menyehatkan badan dan menyehatkan pikiran, selain juga untuk membela diri dalam situasi dan kondisi yang benar.
Waspadalah terhadap ego, yang dapat menjadikan kita semakin angkuh, meskipun kemampuan kita hanya secuil dan baru bertahap untuk maju...
selain itu, ego juga harus diwaspdai karena dapat membuat kita rendah ketika kalah...ujung-ujungnya tidak dapat mengambil pelajaran dari kekalahan itu.
"Tidak akan ada sang juara, tanpa adanya kekalahan"
"Sia-sialah selama ini berlatih, jika tujuan kita menang hanya untuk menjadi arang dan ketika kalah pasrah menjadi abu".
11 Jun 2009
Tanpa judul...
Kalo engga' ada cara yang sah, dan mampu gue tempuh terhadap masalah 'jatuh cinta' dan mencapai obyek cinta gue...maka 'asmara' bisa jadi penyakit yang akut.
Dari hal itu gue harus sadar, engga' bakalan bisa ngeraih obyek itu.
Tapi, jika dalam keadaan putus asa, asmara itu tetap aja bersemayam, maka gue perlu menempuh solusi lain yang dapat membantu pikiran gue.
Gue harus yakin, bahwa cinta gue terhadap sesuatu yang tidak dapat dicapai merupakan 'kegilaan' / 'mustahil'. Itu sama aja dengan orang yang jatuh cinta pada 'matahari', dan jalan satu-satunya untuk mencapai hal tersebut adalah terbang menuju padanya.
Tentu aja, semua orang menganggap itu sebagai ide yang gila bin gokil!!!
Kalo selama ini gue engga' bisa mencapai cinta dengan cara yang sesuai dengan syariat agama, gue harus meyakinkan diri, bahwa usaha gue dalam meraih asmara selama ini tidaklah mudah, karena Allah tidak mengijinkanya.
Demi keselamatan, gue harus meninggalkan masalah cinta yang mustahil, dan menyadari dengan lapang dada, untuk kesekian kalinya obyek cinta gue mustahil untuk dicapai.
Misteri Kehidupan
Kita tahu, kehidupan ini memberikan kebahagiaan. Namun kita juga paham, kehidupan itu juga dibarengi tetesan air mata kesedihan. Jika kita pernah diberikan kesenangan pada suatu hari, namun itu dapat pula mengakibatkan bencana yang mungkin dalam jangka panjang.
Kesenangan hari ini dapat mencegah kesenangan berikutnya, bahkan hanya akan muncul dalam jangka waktu yang sangat lama. Tak ada rumah yang hanya dipenuhi kebaikan, kecuali disertai berbagai cobaan.
Artinya, jika kehidupan ini memberikan kebahagiaan pada suatu hari, sesungguhnya dapat menyembunyikan kesedihan di hari-hari yang akan datang.
Meskipun ada diantara kita yang paham akan misteri kehidupan ini, kita tetaplah hanya seorang manusia.
Saat kita mempunyai banyak waktu dan merasa menjadi orang yang paling bahagia, kadang lupa, ternyata kita hanya kemudi yang mengikuti arus saja.
Jikala datang kesadaran itu, kita baru akan menyesal...
"Maka terkutuklah dunia dengan segala kenikmatanya, tidak kekal selamanya, manusia yang tak berpedoman bagaikan roda berputar yang terbawa arus dan mengarah entah kemana".
6 Jun 2009
Selamatkan Generasi bangsa dari Kesesatan Narkoba
Tanggal 26 Juni akan diperingati sebagai hari anti madat sedunia. Seperti yang sudah-sudah, menjelang hari tersebut akan muncul berbagai penyuluhan yang gencar dilakukan oleh instasi-instasi terkait melalui berbagai media. Semua itu, untuk kesekian kalinya menjelaskan bahaya narkoba bagi umat manusia.
Namun tetap saja “disadari atau tidak“ permasalahan narkoba sudah menjangkau seluruh dunia dan sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan, hingga kini penyebaran narkoba seakan sulit untuk dicegah. Jika berbicara kenyataan, semua orang dapat dengan mudah mendapatkan narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dari hal itu, masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba haruslah menjadi masalah bersama manusia diseluruh Negara.
Di negara Indonesia sendiri, ternyata kita bukan lagi sebagai transit peredaran narkoba, tapi sudah menjadi negara produsen. Kejahatan narkoba telah menembus dimensi ruang dan waktu, merupakan indikasi bahwa seseorang sangat mudah untuk mendapatkan narkoba yang dapat mengancam dan merusak generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
Narkoba telah menjadi wabah yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat, khususnya generasi muda. Dimulai dari anak jalanan yang kebanyakan minum, nge-pil serta ganja, hingga kaum muda-mudi berpendidikan yang berasal dari kehidupan lebih baik. Bandar narkoba semakin lihai mencari mangsa hingga ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat tidak terduga lainya, bukan lagi di diskotik, tempat pelacuran, atau tempat-tempat perkumpulan genk.
Bisnis narkoba dianggap sebagai bisnis yang menggiurkan, bahkan ada orang-orang yang terjun ke bisnis narkoba dan rela melakukan apa saja termasuk rela dipenjara selama bertahun-tahun. Mungkin dengan alasan, meskipun tertangkap mereka masih bisa mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba yang sudah sering dilakukan, tetap saja masih sulit menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba.
Sebenarnya salah satu upaya dini yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba yaitu dari pendidikan keluarga. Keluarga adalah lingkungan pertama yang berperan sebagai benteng agar seseorang bisa terhindar dari jeratan narkoba. Karena bagaimana kita menyikapi kehidupan di masyarakat merupakan pencerminan tabiat yang telah ditanamkan di keluarga.
Kemudian saat berada di lingkungan masyarakat, generasi muda haruslah jeli dalam memilih lingkungan pergaulan serta menentukan sikap dalam bersosialisasi. Dia harus tahu bergaul di lingkungan seperti apa, bagaimana latar belakang teman-temanya, dan memahami berbagai masalah prinsipil dalam hubungan pertemanan.
Dibalik semua itu, dalam usaha pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, masih ada peran pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat yang tampil sebagai aktor utama selain orang tua atau keluarga. Jika setiap elemen terkait tersebut dapat bekerja sama, tentunya dapat mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba secara terpadu.
Potensi masyarakat khususnya tokoh masyarakat sesungguhnya mempunyai kekuatan strategis apabila digerakkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Karena pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat adalah upaya melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan yang positif dalam hidup.
Selain itu, masalah narkoba adalah masalah masyarakat yang membutuhkan perhatian dan jawaban dari masyrakat. Karena masyarakat setempat lebih mengetahui masalah lingkungan mereka sendiri daripada siapapun. Contohnya, ikut terlibat dalam program program pemberantasan narkoba yang mereka buat dan kembangkan sendiri.
Sedangkan pemerintah sebagai instasi utama yang menetapkan undang-undang dan lembaga pemberantasan narkoba, harus bisa mewujudkan visi untuk memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba), dalam penerapan visi tersebut tentunya harus didasari kekuatan hukum yang tegas dan berwibawa.
Disamping itu kejelasan visi dan misi dari pemerintah dengan lembaga pemberantasan narkobanya harus ditunjang dengan penjabaran tujuan yang dapat dibuktikan secara nyata. Lembaga yang dibentuk harus mempunyai komitmen yang tinggi dari segenap komponen pemerintahan dan masyarakat untuk memerangi narkoba, dapat mewujudkan kondisi penegakan hukum di bidang narkoba sesuai dengan supremasi hukum, serta terwujudnya sikap dan perilaku masyarakat untuk berperan serta dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Masa depan bangsa ini ada di pada generasi mudanya. Apa jadinya, jika banyak diantara generasi muda kita tersesat dalam racun laknat narkoba. Narkoba tidak hanya dapat menghilangkan nyawa dan menghancurkan masa depan seseorang, tetapi juga memusnahkan mimpi dan harapan suatu bangsa. Marilah kita bersama-sama berupaya menyelamatkan generasi muda bangsa ini dari kesesatan narkoba.
Penyair
Apakah benar, penyair adalah orang yang jarang bahagia. Sering dikatakan bahwa betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata.
Mungkinkah terlalu berlebihan jika dikatakan, perasaan seorang penyair adalah campuran kebimbangan antara kegembiraan, kepedihan dan ketakjuban.
Mungkin aku tidak pantas untuk menjadi seorang penyair, tapi coba mengibaratkan seorang penyair sebagai raja yang tak bertakhta, yang duduk di dalam abu istananya dan cuba membangun khayalan dari pada abu itu.
Aku juga menganggap penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya.
Langganan:
Postingan (Atom)