Siapa yang menanam harus memetik,
demikian pribahasa terpekik.
Karena itu hendaklah diingat,
oleh mereka yang sudah berbuat khianat.
Bertindak licik sembunyi-sembunyi,
meski kadang mengupayakan kebenaran, tapi kenapa harus memaki.
Mencari selamat, tapi sewenang-wenang.
Berhati-hatilah jalanmu yang diawang-awang,
sebab bukan aku yang akan berkarya,
hanya Dia yang menentukan apa yang akan terlaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar