Dirimu memang hanya sekedar satu titik di dalam proses perubahan hiduku, tetapi dirimu merupakan awal dari proses perubahan besar tersebut.
Hanya dengan orang yang tepat perubahan yang akan terjadi dapat berarti. Lantas hanya dengan perubahan yang demikianlah pastinya akan ada kehidupan yang bahagia.
Selanjutnya semoga aku tinggal tersenyum melewati semuanya.
Inilah sebuah proses yang masih harus kulalui. Proses yang mungkin panjang atau singkat, tergantung kapan hadir kematangan jiwaku.
Sebab sebenarnya dipundakku sendiri Tuhan menitipkan nasip.
Tapi dari kenyataan yang kualami hingga sekarang, semuanya memang hanya drama yang harus kumainkan. Gonjang-ganjing kehidupan yang kualami berulang-ulang, sesungguhnya berasal dari satu skenario.
Tanpa mengubah skenario tersebut, sudah tentu aku kembali memainkan cerita yang sama, kemudian kembali terpuruk. Disinilah kesalahan, aku tidak belajar dari pengalaman, baik pengalamanku atau orang lain.
Sebenarnya Tuhan tidak akan mengubah nasipnya jika hambanya tidak mau berusaha mengubah nasipnya tersebut. Tiap perubahahan tidak mungkin sekali jadi, tapi perubahan yang berjalan lambat juga dapat merugikan kita sebagai manusia. Karena itu harus ada evaluasi pada setiap langkah yang kita tapaki, bahkan sebelum kita melangkah.
Dan apabila kurang puas dengan perubahan yang sudah terjadi, harus ada upaya agar tidak tetap terpuruk dalam keadaan.
Memang inilah resiko hidup, yang terbaik belum tentu dapat tercapai. Masih ada interaksi nilai dan kepentingan yang mengahasilkan norma yang harus disepakati.
Namun dibalik semua itu, tetap hak kita untuk berprilaku sesuai dengan jati diri kita. Karena aku adalah aku.
Hanya dari kedalaman jurang kejatuhan, aku dapat melihat puncak kekuasaan.
Selalu berikan yang terbaik dan jangan putus asa.
Memang akan selalu ada yang membencimu, tapi mereka hanya akan menang apabila kita juga membencinya.
Dan dengan begitu kita hanya akan mengancurkan diri kita sendiri.
Aku akan berusaha sebaik mungkin dengan daya yang aku bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar