My Adsense

31 Des 2010

Tahun Baru Bukan Hanya Momentum Semata


Tinggal menghitung hari sebentar lagi masyarakat di negeri ini akan sampai pada tahun baru masehi. Lantas bagaimana kita memaknai apa saja yang telah terjadi di dalam negeri selama tahun 2010. Di sepanjang tahun ini, tentunya masih terkenang dalam benak kita berbagai peristiwa yang terjadi, baik itu mengembirakan maupun menyedihkan. Kita pernah tersenyum dengan datangnya suka cita, namun banyak juga kesedihan yang mengiringi tahun ini, banjir, gempa, tanah longsor serta bencana alam lain yang terjadi di beberapa daerah dan banyak memakan korban.


Dengan berakhirnya tahun 2010 dan berganti dengan tahun 2011, pastinya banyak diantara kita yang memberikan berbagai macam makna. Salah satunya adalah mensimbolisasikan datangnya tahun baru dengan adanya harapan baru, tahun baru dijadikan sebuah momentum untuk menjemput perubahan. Tentu yang dimaksudkan adalah perubahan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Apalagi sebagai masyarakat negeri ini kita sudah lama mengharapkan adanya perubahan yang sampai sekarang masih jauh dari harapan.


Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak masyarakat kita yang memaknai tahun baru dengan tradisi berupa perayaan yang dipenuhi kemeriahan dan keunikan, itu tidak hanya terjadi di daerah-daerah tertentu seperti kota-kota besar, melainkan juga di pedesaan. Meski sebenarnya kita menyadari bahwa perayaan-perayaan tersebut sama sekali tidak merubah lajunya sang waktu yang tidak mengenal baru ataupun lama. ”Upaya dan langkah nyata kita untuk mewujudkan harapan baru yang sebenarnya paling penting”.


Dari hal itu disadari atau tidak, istilah tahun baru hanyalah sebuah momentum yang sengaja di ciptakan oleh manusia. Berbagai acara yang diselenggarakan secara meriah untuk menyambut tahun baru sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita tiap tahunya, tanpa dikoreksi atau di kritisi lagi. Sebenarnya hal itu tidak terlalu menjadi persoalan, tetapi yang menjadi masalah ketika kita justru lebih mementingkan perayaan dibandingkan pemaknaanya.


Sekedar bercermin terhadap diri kita sendiri, tahun baru tidak harus berarak-arakan, meniup terompet, terjaga sampai pagi atau tertawa riang. Tetapi mari kita maknai dengan refleksi diri, apa yang telah kita lakukan sepanjang tahun lalu dan bagaimana mengupayakan perubahan secara positif ditahun berikutnya untuk diri kita, keluarga, lingkungan, masyarakat dan negeri ini, sesuai dengan peran kita dan meski dimulai dari hal yang paling kecil.


Tentunya dengan cara koreksi diri kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan tahun lalu. Kita harus optimis untuk berusaha mewujudkan harapan-harapan baru tersebut, sehingga tahun baru ini tidak seperti tahun-tahun yang lalu dimana kita sekedar memperingatinya sebagai momentum semata, karena jika itu masih menjadi cara sama kita mewarnai tahun baru, lantas dimanakah sisi perubahan itu.


Untuk mewujudkan harapan baru ini memang perlu kerja keras, kesungguhan dan berdoa. Banyak peristiwa ataupun kejadian yang terjadi dalam pemerintahan negeri ini, semua peristiwa seakan merepresentasi perilaku pengambil kebijakan, pemangku keputusan kepada kita sebagai rakyat kecil yang harus diayomi. Pemerintah rasanya sampai saat ini belum berhasil mendapatkan simpati dan dukungan rakyat yang telah mempercayai mereka lewat proses Pemilu yang demokrasi..


Sebagai masyarakat awam kita mungkin tidak dapat melihat keadaan yang sudah terjadi sebagai peristiwa hukum, politik maupun ekonomi. Tapi secara jujur semua itu dapat terbaca dan membuat kita tahu bahwa bangsa ini memang harus berbenah disetiap sektor yang ada. Sudah cukup banyak rezim memimpin negeri ini, namun masih saja negara kita dirundung berbagai masalah.


Dari hal itu, tentunya kita berharap agar di tahun yang baru para pengambil kebijakan negeri ini serius dan sensitif dalam menjalankan amanah yang telah diberikan kepada mereka. Kita berharap pengharapan dan ini jangan hanya menjadi doa ataupun slogan semata, tapi harus menjadi niat yang dapat diwujudkan. Semoga tahun 2011 adalah tahun kebaikan untuk kita dan negeri ini.

Tidak ada komentar: