My Adsense

19 Mei 2011

…just opini guys…and still go on with the way of life from us…

Mohon maaf saya hanya ingin berpendapat, sebenarnya saya agak takut untuk berbicara mengenai Tuhan, saya takut arah pembicaraan itu nantinya menuju kepada keraguan, karena jika kita terus memikirkan Tuhan dengan latar belakang pikiran kritis dan lebih mengandalkan logika, ujung-ujungnya akan bermuara pada “mempertanyakan benar atau tidak adanya”.
Seperti dalam tulisan seorang kawan yang mengemukakan ilmu Tuhan yang banyak didengungkan manusia pada dasarnya adalah ilmu manusia jua. Dan saya berpendapat iu benar jika tetap bermuara pada unjuk diri untuk merasa paling suci, merasa lebih tahu tentang agama, yang semua itu tidak lain melambangkan ego yang membawa nama-nama Tuhan sebagai cara yang paling mudah agar tidak terbantah.
Namun Tuhan tidak perlu diperdebatkan karena kau tidak akan mendapat apa-apa dari hal itu, ada rahasianya yang tidak akan bisa terungkap dan cukup kita yakini saja..itu adalah kaidah yang sama sekali tidak terbaca oleh alam logika (selalu menganggap semua di bumi ini bisa atau harus terbuktikan).

Layaknya manusia yang masih hidup tidak akan pernah tahu secara pasti bagaimana keadaan ketika dia telah tiada, meskipun kematian adalah sesuatu yang pasti. Percuma membanggakan segala apa yang yang kita menangkan dengan logika, jika satu detik setelah ini bisa saja nyawa kita berakhir.
Dan semua itu hanya bisa kita pahami secara terang dan lurus jika tulus memahami ajaran agama dengan pikiran yang jernih. Memahami ayat-ayatNya yang telah menjelaskan bagaimana kejadian masa kini dan masa depan yang tidak mungkin bisa kita ketahui jika hanya dengan mereka-reka, renungkanlah segala alam dan isinya yang sangat luar biasa dan tidak mungkin ada secara kebetulan, kerumitan unsur yang membangun tubuh utuh manusia yang tidak mungkin tercipta secara tidak sengaja, sesungguhnya kemajuan Zaman yang bisa membuat manusia pergi ke bulan dan melihat angakasa maha luas tanpa atap dan ujung itu justru menyadarkan kita bahwa disebalik itu ada rahasia yang tidak mungkin kita tembus dengan nalar kita yang masih hidup ini.
“Yakini saja, air dalam kemasan yang sedang kau minum ini pasti ada yang membuatnya, meski kau tidak tahu siapa yang membuatnya bukan berarti kau ingkari bahwa itu ada dengan sendirinya”…Mana yang terbenar tergantung pribadi dan hidayah yang diterima oleh setiap manusia, dan sebenarnya cukup dengan logika pilihan itu dapat terbaca, maka kenapa tidak dimulai dengan hal itu saja kita perdayakan logika ini.

Saya dengan pengetahuan agamanya yang dangkal ini mungkin belum bisa menjelaskan bagaimana kebenaran Allah menurut ayat suci, namun yang terutama karena saya tidak ingin terkesan menggurui atau mempengaruhi, namun saya bersyukur karena meyakini Allah meski biarkan Agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku.

Apa yang saya katakan sebelumnya hanyalah pendapat umum dan mungkin hanya dianggap makna sekedar dari orang yang tidak pandai, tapi tetap saya yakin kekuasaanNya itu takkan pernah terbantahkan mahkluk siapapun di bumi ini yang pasti mati.
Jika ada yang menyangsikan KeEsaan Tuhan dengan segala dalil logika dan pengetahuan dunia yang mempuni, menurut saya itu dikarenakan kesalahan dalam mengarahkan kepandaian yang didapat, seharusnya dengan logikalah itu semua dapat terbaca.
Meragukan karena semua yang selama ini dilalui selalu mengandalkan logika ditambah lagi telah merasa pandai karena pengetahuan yang tinggi,..”yang ada itu harus terlihat…yang ada itu harus masuk di akal…dan yang ada-ada lainya lagi yang tetap harus bisa dibuktikan menurut akal”…

Lantas silahkan pikirkan semua yang akan terjadi di bumi ini dengan akal, hingga mampukah berpikir cuma bermodalkan akal saja tentang kematian yang pasti akan menjemput. Serta tak perlu hiraukan berbagai keajaiban dan kebesaraNya yang sebenarnya nyata terlihat jika terlanjur sudah jauh darinya, terserah….
Manusia kian kesini memang semakin pintar, tapi lupa bahwa justru kebanyakan dari saya dan kawan-kawan mengembangkan “kebodohan”, kebodohan untuk mau mempelajari agama secara dalam. Kita sudah terlalu dalam memakan mentah-mentah ilmu dunia dan logika hingga mengkritis agama tanpa pernah atau sebelum tahu agama itu apa, hanya sekedar mempelajari dengan lupa bahwa agama adalah bekal terpenting dalam hidup ini.

Jadi kalaupun beramal dan beribadah hanya sekedarnya tanpa pernah khusyu dan memahami apa yang kita lakukan, yang lebih parahnya lagi jika sampai melupakan Tuhan.

Lantas, sudah merasa benar-benar sempurnakah kita, tidak menyadari dari mana kita berasal dan bagaimana kita yang mengawali hidup ini sebagai manusia lemah yang tidak tahu apa-apa, atau karena kita tidak pernah susah, sedih, sakit dan akan abadi selamanya untuk tidak akan mati…?
…just opini guys…and still go on with the way of life from us…

Tidak ada komentar: