Diantara beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca di negeri ini, salah satu yang bisa digalakkan adalah memperbanyak tempat yang menyediakan bahan-bahan bacaan (perpustakaan) dimanapun dan apapun bentuknya, yang tentu saja dipikirkan juga keefektifan dan efisiensinya.
Perpustakaan memang banyak terdapat di kantor-kantor atau lembaga-lembaga pendidikan, namun jika kegiatan “membaca” ingin digalakkan tentunya semua masyarakat umum juga harus merasakan fasilitas seperti itu disekitar lingkungan mereka. Dan selain disediakan fasilitas, harusnya disertai juga penyuluhan berupa upaya penyadaran agar memanfaatkan fasilitas itu secara baik dan bermanfaat. Karena perpustakaan ada bukan sebagai tempat tanpa pengunjung, melainkan harus ada kegiatan membaca didalamnya, diupayakan agar orang yang membaca di perpustakaan terus bertambah kian harinya, dan itu semua memerlukan peran bersama dari kita yang sudah terlebih dahulu mengerti tentang pentingnya membaca.
Jika penyuluhan mengenai hal lain yang dianggap penting bisa sangat digalakkan di negeri ini, kenapa tidak seperti itu juga terhadap penyuluhan tentang pentingnya membaca, sehingga dengan begitu apa yang diupayakan bukan lagi sekedar slogan tanpa ada bukti nyata. Jika masyarakat negeri ini bisa begitu cepat keranjingan dengan dunia maya atau berbagai macam fasilitas elektronik modern, kenapa tidak seperti itu juga dengan kegiatan membaca, seperti negara-negara lain yang bisa maju salah satunya dikarenakan budaya membaca.
Hal inilah yang harus dipikirkan pemerintah sebagai instasi paling berpengaruh di negara ini untuk mengatur kehidupan masyarakatnya. Bagaimana caranya agar kegiatan membaca bisa semenarik facebook, twitter, chating, ngeblog atau kegiatan dunia maya lain yang sedang marak saat ini.
Bacaan yang mengandung unsur pengetahuan selama ini bisa dikatakan terlebih dahulu membuat kita malas untuk membacanya, karena teori yang tertulis lebih banyak berputar-putar diantara kalimat sains tinggi yang sulit dimengerti, tentu saja itu menjadi salah satu alasan kurangnya minat baca pada masyarakat kita, dan harus diupayakan cara yang tepat untuk mengatasinya..
Ilmu pengetahuan yang termuat dalam bacaan sebaiknya berisi teori-teori yang telah disimpulkan agar dapat mudah dimengerti serta diarahkan kepada apa yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata, dan setelah minat untuk membaca semakin bertambah tentu niat untuk mengetahui pengetahuan yang lebih tinggi akan tumbuh dengan sendirinya, hingga pengetahuan yang awalnya sulit kemudian dapat dimengerti. Secara pemisalan dapat dinyatakan dengan pernyataan lain bahwa sebelum buku yang berisi pengetahuan rumit diadakan, kiranya perlu diadakan terlebih dahulu bacaan sederhana yang mendasarinya.
Kegiatan membaca buku ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh masyarakat kita seharusnya diarahkan untuk mengkonsentrasikan terhadap pengetahuan yang benar-benar mereka diminati. Mereka harus terlebih dahulu mempelajari secara mendalam teori-teori dasar pengetahuan tersebut sebelum menuju ke tahapan pembelajaran yang lebih serius. Dalam hal ini maka perlu diadakan perubahan yang berarti terhadap kurikulum, karena seperti yang kita tahu bahwa kurikulum negeri ini lebih mengandalkan cara pembelajaran semua ilmu pengetahuan secara sekaligus dalam satu waktu., yang pada akhirnya hal itu turut berperan menciptakan generasi terdidik yang tidak mempunyai keahlian yang benar-benar mempuni, mereka hanya mengenal teori tapi kurang memahami aplikasi nyata dalam kehidupan.
Bisa juga dengan memperbanyak penyaduran buku-buku pengetahuan menarik yang berasal dari luar negeri, kalau perlu diusahakan semua buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa kita dengan cara berkesinambungan. Kenyataanya sampai sekarang ini bahan bacaan dari luar negeri rasanya lebih banyak yang menarik dibandingkan bacaan negeri kita sendiri.
Buku adalah salah satu prasarana yang menunjang pendidikan di negeri ini dan harus ada kebijakan yang sama antara satu dan lainya, yaitu dapat mengupayakan biaya murah terhadap buku-buku penting agar dapat dijangkau oleh masyarakat. Karena kita semua tahu bahwa hal itu yang menjadi salah satu faktor penyebab masyarakat kita malas membaca, bagaimana bisa membaca jika untuk mendapatkan buku saja susah, apalagi dengan keadaan ekonomi negara kita seperti sekarang ini. Pernyataan ini tanpa ingin mengecilkan keuntungan yang akan didapat oleh penulis, dan oleh karena itu pemerintah harus mengupayakan cara agar antara pembeli buku dan penulis bisa sama-sama diuntungkan. Misalnya menetapkan biaya tambahan pembelian buku-buku pengetahuan penting untuk masyarakat di negeri ini.
Adapun pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan ini bahwa semua yang menyangkut pendidikan tentunya sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa ini, jika hal itu masih dikomersilakan secara berlebihan artinya kita sendiri yang memperlambat tujuan yang ingin dicapai. Di negara luar sana, Jepang contohnya, kita yang sering membaca pastilah tahu bahwa salah satu yang membuat generasi mereka maju adalah karena pendidikan dan membaca termasuk salah satu diantaranya. Mereka sangat mengutamakan pendidikan dan mengupayakan berbagai cara agar kegiatan membaca dapat dicintai dan mudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan sekedar slogan tarik ulur seperti apa yang kerap terjadi di negeri kita.
Hal itu memang tidak bisa sekaligus tapi jika dengan niat tulus tentu hasil yang didapat juga bisa tercapai. Sebenarnya slogan seperti dalam tulisan ini sudah kita mulai sejak dulu seperti negara-negara lain, Jepang contohnya. Namun kita juga tahu seperti apa negara Jepang sekarang ini….Lantas bagaimana dengan Negara kita………?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar