Indahnya masa muda adalah pada saat bersama kawan, dan tak perduli berapa banyak kawan yang kau punya, atau bagaimana caramu memilih mereka untuk pantas disebut kawan. Intinya masa muda akan hambar tanpa kawan. Jika sudah berkumpul bersama kawan, kau bahkan bisa lupa sesaat tentang keluarga yang ada di rumah. Karena ada rasa tersendiri saat bersama kawan, kita bisa temukan seperti apa diri kita sebenarnya, kita bisa meluapkan ekspresi jiwa muda yang ada. Selain itu, dengan kebersamaan dengan kawan, dapat tercipta kisah tentang tingkah laku atau apa saja seputar usia muda. Bagi seorang lelaki, bergaul dengan banyak kawan adalah kelumrahan dalam peranjakkan usia mereka, untuk mencari pengalaman atau belajar mencari jati diri serta kemandirian, semua itu dapat ditemukan dengan berkawan.
Kawan dapat menjadi penentu masa depan yang akan kita hadapi nanti. Kau bisa menjadi seperti sekarang ini, sedikit banyak dipengaruhi juga oleh pergaulanmu bersama kawan-kawan. Masa muda telah dikatakan merupakan tahap mencari pengalaman dan jati diri, salah satunya dapat kau temukan dari kawan-kawan. Pengalaman apapun itu, sisi baik dan buruk yang ditemukan dari kawan-kawan, adalah sekelumit tak jelas yang akan diceritakan dalam tulisan ini.
Kau mungkin salah satu tipe orang yang ada di atas. Supel dan mudah bergaul. Punya banyak kawan dan menaut banyak kisah bersama kawan-kawanmu itu. Tapi banyak kawan seperti apa maksudnya ?, kawan dengan tabiat seperti apa yang kau miliki ?. Artinya ika kau tidak memilih-milih dalam berkawan, tentunya kawanmu terdiri dari macam-macam orang dengan beragam tabiat dan tingkah laku.
Namun benarkah kau punya banyak kawan? Atau kau hanya pantas bersyukur karena mudah bergaul, jika yang sebenarnya kau ternyata jarang menghargai kawan yang kau miliki. Mungkin saja jauh di hati kecilmu, mereka sebenarnya bukanlah kawan. Di belakang, kau sering menggunjingkan nama mereka dengan berbagai alasan, layaknya seorang musuh yang bukan kawan. Kalaupun ada yang dianggap benar-benar kawan, itupun sesekali masih sering kau singgahi dengan tingkah yang sama seperti itu. Maka yang sebenarnya adalah kau tidak tahu cara berkawan, tapi sudah merasa bangga karena dianggap mudah bergaul. Kawan yang cocok bagimu mungkin hanya yang memiliki tabiat persis sama denganmu, agar bisa menyeimbangi caramu berkawan, yang di belakang-belakang bertabiat sama saja.
Atau kau mungkin termasuk tipe yang kedua. Orang yang perlu waktu untuk berkawan, meski memang selalu saja mendapatkan kawan. Secara tidak langsung, tabiatmu selalu menyeleksi mana yang pantas untuk dijadikan kawan. Kau memang cendrung pasif dan membiarkan orang lain yang terlebih dahulu ingin menjadikan kau sebagai seorang kawan. Tapi sedikit patut diragukan, jika tipe seperti ini juga dikatakan baik. Mungkin saja mereka belum memberikan penilaian mutlak bahwa kau pantas dijadikan seorang kawan, bisa saja mereka sekedar ingin mencari tahu dan perlahan meninggalkan kau jika memang dianggap tak sesuai dengan mereka. Lantas apa dengan begitu, kau akan berusaha menjadi orang seperti yang mereka inginkan. Mungkin saja, karena itu terserah siapa sebenarnya kamu. Tapi sebaiknya adalah biarkan saja, dan jadilah diri sendiri dengan tetap menanti orang lain yang akan menilaimu pantas untuk dijadikan seorang kawan secara sungguh-sungguh. Itu jika kau yakin dengan dirimu, meski kau dengan tabiat antara baik dan buruk, karena kau juga memang tidak memilih-milih teman berdasarkan tabiat mereka. Bagimu yang terpenting adalah mengerti dan dapat diajak berbagi tentang apapun. Dalam berkawan, ketulusan yang tak kenal pamrih memang utama, meskipun itu antara tabiat yang baik ataupun buruk.
Lantas seperti apakah kamu, miripkah dengan contoh di atas atau hanya sedikit saja yang sesuai, bahkan mungkin sama sekali tidak ada yang sama. Maka, tak usah ambil pusing, tulisan ini mungkin tak jelas dengan makna hampanya. Ambil jalan tengah, jika diantara kalian tak ada yang merasa maka semua yang disebutkan di atas anggaplah tentang saya sendiri. Baik dan buruknya juga. Tapi sampai sekarang diantara banyak dan sedikitnya kawan saya, antara baik dan buruknya mereka yang mungkin sama saja dengan saya. Masih ada yang benar-benar sehati, bisa diajak berbagi, mengerti, bahkan membantu hidup dan mati. Mereka yang sedikit banyak menjadikan seperti apa saya yang sekarang. Mereka sudah ada sejak dulu atau baru sekarang. Ini mungkin tidak ada apa-apanya dan kalian mungkin lebih beruntung lagi dalam berkawan. Tapi tetap kembali pada pribadi masing-masing, seperti apa dan bagaimana cara kau mencari, menganggap atau memperlakukan kawan. Maka dengan begitu, kawan-kawan yang kau dapatkan adalah orang-orang yang tidak akan melupakanmu sampai kapanpun. Atau beranggapan seperti orang yang seakan-akan bijak, bahwa anggaplah mereka semua kawan meski kau tak pernah dianggap sebagai kawan. Tidak mudah memang atau mungkin karena arti istilah itu sama seperti tulisan ini, yang tidak lebih hanyalah omong kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar