My Adsense

26 Okt 2008

(IMAJINASI)“Masyarakat dan Cinta” seperti sebuah kerucut.




Untuk masyarakat, pada wilayah paling bawah, ada rakyat yang jumlahnya banyak. Sementara di bagian atas, ada kelompok elite. Kaum Intelektual menghuni wilayah kerucut paling atas dan bergabung dengan kelompok elite lainya dari kaum yang berbeda. Mereka tidak pernah bergabung bersama masyarakat kecil, atau bahu membahu memelihara stabilitas status quo.

Diluar kelompok tadi, ada satu kelompok lagi yang menyimpang, mereka itulah kelompok “pemikir yang mencerahkan”. Dan jika kita mau melihat masa depan suatu masyarakat, maka kita harus melihat pada kharakteristik kelompok ini. Mereka yang bakal membentuk masa depan, tapi mereka juga banyak yang dikucilkan.
Muncul pertanyaan, “Mengapa para calon pengawal masa depan bangsa ini malah dicampakkan “ ?, “Kapankah ada kesadaran bahwa dengan begitu, kita sedang membunuh benih kreatif dan unsur dinamis bangsa ini “?.

Sedangkan bagaimana dengan Cinta yang juga seperti sebuah kerucut. Pada wilayah paling bawah, bersemayam insan ramai yang telah terkodrat untuk butuh cinta. Sementara di bagian atas, ada kelompok “Materialis” yang menghargai cinta berdasarkan kelebihan materi yang dimiliki. Mereka yakin, dapat dengan mudah merenggut cinta “Wanita sempurna” seperti apapun.

Kaum “Berpenampilan luar menarik”, juga menghuni wilayah paling atas dan bergabung dengan kelompok “Materialis”. Mereka juga dengan mudah mendapatkan cinta dari “Wanita Sempurna” apapun. Dengan bermodalkan penampilan dan tampang, sudah menjadi hal lumrah untuk menjadi rebutan setiap wanita.

Kedua kelompok yang menghuni wilayah paling atas ini, tidak pantas disejajarkan dengan insan biasa yang berada di lapis paling bawah. Karena lebih sering kualitas cinta yang mereka dapatkan merupakan kisah yang selama ini selalu diimpikan “Insan biasa”.

Tapi, apakah tidak disadari ?. Diluar beberapa kelompok tadi, ada satu kelompok lagi yang lebih pantas dianggap “Pemimpi”. Mereka itulah kelompok “Pemuja cinta sejati”. Meskipun, pikiran manusia awam terlalu rumit untuk mengerti makna “Cinta sejati” yang diguratkan mereka.

Sebenarnya, Insan lain harus memahami kharakteristik kelompok ini. Mereka yang selama ini sering ditempa derita cinta, membuat banyak diantaranya yang terkucil. Karena mereka memiliki pandangan yang berbeda untuk mengungkapkan cinta, juga merasa lemah dengan kekurangan yang ada. Sering pikiran yang dianggap ‘sinting’ oleh manusia awam terbit dari pikiran mereka, seperti “Cinta tak harus memiliki”…“Cinta butuh pengorbanan”.
Yang sebenarnya, pemikiran itu hanya membuat mereka pura-pura tersenyum kepada hatinya yang sangat berduka.

Tapi, bukankah memang itu, rahasia maha dasyat yang tersimpan dari “Cinta Sejati”.

Pertanyaan yang muncul, “Mengapa para pemilik cinta sejati seperti mereka, malah sering dicampakkan“?, “Kapankah ada kesadaran dari wanita-wanita yang pernah dipuja ?.

Sesungguhnya dengan mematahkan hati mereka, merupakan suatu kesalahan besar. Karena menorehkan luka dalam di tubuh insan yang sampai kapan pun selalu berdoa buat kebaikan gadis yang pernah dipuja. “Pemuja Cinta” tidak mengharapkan apapun dari asa yang sudah tidak mungkin menjadi nyata, karena “Pengorbanan Cinta” bagi mereka adalah “Keikhlasan”.

Tidak ada komentar: