Selama Tuhan pemilik langit dan bumi masih memberikan kita nafas, dan selama Tuhan yang maha pemberi ilmu masih memberikan kita ilmu pengetahuan, maka janganlah ragu untuk menulis. Tuliskan saja, dan editlah belakangan. Dengan begitu, kamupun menulis tanpa beban. PLONG!. Lega rasanya..
26 Okt 2008
(CINTA)PatahHati2
Aku tersenyum, mengenang nostalgia kebodohanku lewat masagges yang sering kukirimkan lewat ponselku. Teringat kalau aku pernah memiliki cinta yang tentunya tidak sedangkal kebodohanku tersebut. Aku juga merasa beruntung telah menjadi orang yang pernah mengungkapkan cinta, masih terasa indahnya mimpi ketika membayangkan dia, sampai saat ini…
Betapa beruntungnya aku, karena kejadian itu menambah tonggak bagaimana secara emosional aku harus berevolusi dengan tabiatku. Perasaan cinta ku waktu itu amat berkesan, karena telah melambungkan diriku ke puncak kebahagiaan, meski sekaligus membuatku jatuh karena “Patah Hati”.
Aku memang pernah skeptis, selalu curiga dan tak gampang percaya, karena patah hati. Yang sebenarnya dengan satu kasih yang tulus, lebih dari cukup untuk mengubah seluruh persepsi itu. Ketika dewasa, cinta memang telah beberapa kali memperlakukan aku dengan buruk, tapi aku tetap percaya dengan keajaiban cinta. Untuk kesekian kali…terima kasih, “Patah Hati”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar