Koalisi besar yang sebelumnya dibangun oleh SBY pada awalnya bertujuan untuk memuluskan langkahnya ke kursi jabatan presiden, namun hal itu bisa menyulitkan dalam menyusun kabinet ketika dia akhirnya terpilih kembali sebagai presiden. Karena tidak dapat dipungkiri akan ada kepentingan yang cukup kuat di antara partai-partai politik pendukung SBY dalam Pilpres 2009 tersebut. Masing-masing partai politik tentunya ingin menempatkan kadernya di posisi paling strategis di kabinet, sehingga dapat menyebabkan tarik menarik antar kepentingan yang berbeda-beda.
Terlepas dari hal itu, masyarakat tetap menginginkan SBY nantinya tidak hanya melatar belakangi pilihanya atas dasar kader yang berasal dari partai-partai politik pendukungnya saja, tetapi juga memprioritaskan keprofesionalan kader yang akan dipilihnya. Diantara beberapa keinginan yang dibebankan kepadanya, langkah bijak yang sebaiknya diambil SBY yaitu tetap harus menjaga keseimbangan komposisi antara dua unsur itu. Kenyataan yang akan membuktikan, apakah SBY nantinya pantas disebut sebagai presiden yang memiliki kebijakan yang cermat dalam membentuk kabinet, karena dapat memilih kader dari partai politiknya yang juga teruji keprofessionalanya.
Syarat keprofesionalan masing-masing kader yang dipilih juga dapat dilihat dari berbagai sisi, seperti jenis pekerjaan yang akan diemban harus sesuai dengan keahlian sebelumnya yang ditekuni, namun dalam hal ini bisa saja akan terdapat beberapa kandidat yang memenuhi persyaratan. Untuk itu, SBY harus memilih yang terbaik diantara mereka dengan menilik mana yang mempunyai pandangan atau cara pikir yang dibutuhan bangsa dan Negara saat ini.
SBY pun dirasa perlu merampingkan kabinetnya dengan jumlah yang lebih sederhana, hal itu dimaksudkan untuk memperlincah gerakan SBY pada saat memimpin kabinetnya nanti. Bagian-bagian yang mewadahi permasalahan serupa sebaiknya disatukan dalam satu tanggung jawab, agar birokrasi yang diperlukan nanti tidak rumit dan tidak melalui proses panjang. Artinya SBY juga harus dapat menciptakan kabinet efisien yang justru akan meningkatkan keefektifan kinerja pada saat menjalankan roda pemerintahan nantinya.
Sebagai masyarakat kita dapat kritis menyalurkan aspirasi melalui jalur-jalur yang telah ditentukan, selanjutnya tinggal menunggu bagaimana kebijakan dan kecermatan SBY yang sedang diuji dalam membentuk kabinet pemerintahan yang professional, efektif dan efisien serta berdaya guna bagi kemajuan bangsa Indonesia ke depanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar