Setelah semua yang mewarnai hidup ini, aku jadi semakin gemar menggores kata dan kalimat. Aku ingin dengan kalimat-kalimatku itu bisa berikan senyum di hamparan waktu untuk ke depanya. Itu terjadi dikala pagi siang, hingga sebelum aku tertidur. Sudah hampir penuh jika memang diibaratkan halaman-halaman buku.
Ku tulis semua itu dan entah untuk siapa kupersembahkan.
Tapi entah mengapa, meski seluruh jengkal daya imajinasiku seakan berputar bersama isi nalar yang mencari bahan tulisan, ada satu kalimat yang selalu sama dan sangat jarang kutulis, itu tentang dia.
Bahwa Aku Rindu Ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar