My Adsense

7 Jan 2011

Balasan surat dari santri perempuan....

Assalamu’alaikum
wahai engkau yang melumpuhkan hatiku
Akhirnya kakak tahu bahwa aku sudah lama memendam rasa ini, rasa yang juga ingin segera diutarakan, tapi aku perempuan. Seandainya kakak tahu, selama ini aku selalu berusaha dekat meski dalam kesempatan yang hampir tidak pernah ada. Aku berjanji sendiri untuk berusaha tidak acuh jika bersua, dan itu terjadi dalam pertemuan secara langsung kita yang rasanya baru sekali di malam halal bihalal itu.
Di depanmu waktu itu, aku berusaha tetap berlaku dengan normal, walau perlu usaha untuk mencapainya. Karena aku adalah perempuan.
Takukah juga wahai engkau yang mampu melumpuhkan hatiku?
Entah mengapa kini aku dengan mudah berkata “perasaan ini” kepada kakak meski hanya dalam tulisan. Dalam nyata, lisan ini pasti terkunci dan mengharapkan kakak yang terlebih dahulu memulai. Karena aku perempuan…
Dan aku merasa beruntung dari surat terakhir kakak ini menyiratkan arti itu, meski kita memang masih sama-sama menautkan perasaan lewat tulisan. Untuk itu aku menyetujui permintaan kakak untuk bertemu di hari minggu nanti, aku akan menunggu kakak di taman selepas lohor, atau siapa diantara kita yang terlebih dahulu ada di sana.
Jika boleh aku beralasan, apapun pendapat atau aturan yang ada dalam pesantren kita, mungkin itu dikarenakan jangan sampai cinta menjadi “illah” bagi kita. Karena itu kita diwajibkan mengurung rasa itu jauh-jauh, namun yang dimaksudkan rasa itu bukan cinta, tapi rasa suka yang hanya dilatarbelakangi hasrat semata hingga bisa sampai tidak perdulikan logika dan moral yang sesuai dengan ajaran agama kita.
Tapi InsyaAllah bukan itu rasa yang aku punya terhadap kakak sekarang ini, seperti aku juga yakin akan halnya perasaan kakak yang sama terhadapku. Maka tidak ada kesalahan dalam hal ini, karena pesantren dan ajaran agama kita tidak pernah melarang untuk perasaan suci yang seperti ini. Yang terpenting adalah bagaimana nantinya kita tetap kuat dengan keyakinan kita. Insyaallah.
Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada Allah SWT, aku ingin meminta agar Dia mempercepat sang waktu, dimana disana ada keyakinanku bahwa aku akan menjadi jodoh kakak yang tepat, InsyaAllah. Inilah ungkapanku yang sangat berani sebagai santri perempuan, tapi aku tidak salah karena rasa suci ini memang sangat menggebu.
Wahai engkau yang sekarang menjadi biang kerinduanku, sebagai perempuan semoga keberaniaku untuk menyimpan rindu ini bukanlah kesalahan.
Wassalam

Tidak ada komentar: