My Adsense

8 Jan 2011

Mereka adalah kita

Mereka, singa-singa yang sudah tidak bertaring, penegak reformasi yang terlambat itu, adalah kita. Mungkin aku dituduh berkilah jika mengatakan “terlambat” itu hanya masalah waktu yang tidak cepat secara tepat, tapi dalam kenyataanya “terlambat” memang bukan berarti “sudah tidak bisa”!!!.

Semua tergantung dari kita untuk membuktikan bahwa tulisan ini memang tidak mengandung makna “pesimistik” melainkan cara untuk membuat kita bangkit dari ketidak sadaran.

Mari terus berpikir, berusaha, mewujudkan aksi Nasionalisme kita berdasarkan latar belakang peran yang kita punya.

Nb; Tanggapan terhadap tulisan seorang kawan…
Kemapanan dan kehormatan dunia pergerakan yang menjadi instrumen utama dalam menegakkan tonggak reformasi sedang dipertaruhkan. Pertaruhan tersebut menjadi jelas dan signifikan ketika ia berjibaku secara normatif oleh dan dikomandoi para aktivis-aktivis pergerakan. Pertaruhan tersebut menjadi titik tolak yang menentukan bagaimana keberlangsungan dan kestabilan dunia pergerakan ke depannya.

Satu hal yang perlu dicamkan, bahwa keberlangsungan tersebut kini sedang berada di dalam gengaman para singa-singa yang telah kehilangan ketajaman taringnya. Taring pergerakan yang seharusnya bisa mengoyak setiap lemak kenistaan justru mendapatkan perlawanan dari taring-taring kecil yang tidak ada artinya. Di manakah singa-singa yang berani dahulu? Apakah mereka telah mati ditelan rimba atau mereka secara teratur bersembunyi di balik sebuah sistem yang memberikan tekanan secara ekstrimis. Sebuah sistem yang berperan aktif mengahancurkan sisi-sisi idealis para singa untuk kembali mengaum di dalam daerah pengawasannya.

Mengapa para singa tersebut baru kembali hadir ketika sebuah regulasi sudah dikuatkan secara hukum????? Pertanyaan inilah yang harus dijawab dan ditindaklanjuti. Selama ini ke mana saja mereka? Apakah mereka tidak menyadari atau mereka sengaja untuk melupakannya sedemikian hingga proses advokasi dan pengawalan terhadap pembentukan sebuah regulasi menjadi sangat-sangat-sangat terabaikan.

Mengapa mereka baru datang sekarang???????

Ke mana saja mereka sebelumnya????

Apakah mereka takut untuk menerjang kuatnya sebuah sistem? Atau mereka sama sekali telah tenggelam di dalam alur sistem tersebut? Hanya mereka yang bisa dan mampu menjawab.

Kini rasanya sudah sangat terlambat untuk kembali bergerak dan menerjang arus utama. Ungkapan ini bukannya bentuk pesimistis tetapi tidak ada lagi rasanya peluru-peluru kendali pergerakan yang bisa kita lepaskan sehingga regulasi tersebut dapat dihancurluluhkan. Kemana saja selama ini.. Apakah ini yang dinamakan pergerakan berkelanjutan? Apakah ini yang disebut dengan para penegak reformasi??

Tidak ada komentar: