My Adsense

10 Mar 2009

Antara Ada dan Tiada



Benar engga’ seeh ?….
Jujur !!, gw adalah orang yang “Engga’ terlalu” percaya sama ramalan-ramalan. Meskipun “Engga’ terlalu” mengandung pengertian bahwa masih ada “sedikit” rasa percaya.

Tapi, yang “sedikit” dipercayai itu, tidak bisa dikatakan sepenuhnya ‘ramalan’. Lebih pantas dikatakan ‘petuah-petuah’ orang-orang yang terlahir lebih dulu daripada gw. Mereka memang sudah banyak ‘makan garam’, sehingga wajar jika gw nurut apa yang dianggap baik oleh mereka, tentang kehidupan. Meskipun, ujung-ujungnya tetap balik ke diri gw sendiri…

Atau mungkin saja gw “berbohong”, waktu mengaku “Engga’ terlalu percaya” sama ramalan. Karena yang sebenarnya, gw adalah contoh manusia yang selalu ingin tahu tentang hal yang “Tidak masuk akal” namun “ada”. Seperti hal-hal “Ghaib” yang selalu berputar diantara “ada” dan “Tiada”.

Gw juga berpendapat, fungsi ‘Otak’ yang ada di kepala ini hanya akan mubazir, kalo engga’ dimanfaatkan untuk berpikir kritis, atau paling tidak untuk memuaskan rasa ingin tahu. Selama tujuanya untuk memperkaya pengetahuan, kenapa tidak ?. Toh, masih dianggap sebuah kewajaran bagi seorang manusia yang gemar mencari tahu. Bahkan kehidupan hanya akan konstan kalo dijalani datar-datar aja.

Istilah-istilah Six Sense, Kundalini, alam bawah sadar, hipnotis, mati suri, Indigo, Paranormal, Magician, Illusionist, “Orang Pintar”, master X, Y,Z, dan lain sebagainya, membuat gw selalu ingin mencari tahu apa yang tersembunyi di balik istilah-istilah itu. Mungkin istilah-istilah itu masih menjadi hal yang baru bagi sebagian orang, tapi sudah lumrah bagi mereka-mereka yang sudah berkecimpung di dalamnya, bahkan ada juga yang menganggap tabu karena alasan ideology yang berpedomankan prinsip tak tergoyahkan.

Terlepas dari semua pandangan-pandangan itu, gw tentunya memiliki perspektif sendiri, dan sama sekali tidak menyalahkan pandangan mereka yang berbeda. Perbedaan pendapat adalah lumrah, karena kita manusia. Hanya Ilahi yang Maha Benar. Kita hanya bisa berusaha menelusuri dan mencari yang paling benar, dengan berpedoman pada apa yang telah digariskan sebagai daya upaya kita.

Namun dalam permasalahan ini, jangan sampai kita menjadi angkuh karena merasa yang paling benar. Dengan naluri ingin tahu, kita mempunyai tujuan yang sama, hanya saja jalan yang kita lalui berbeda. Perbedaan pun jangan sampai menjadi ‘titik mati’ untuk memvonis seseorang itu bersalah, karena mungkin saja belum tersirat alibi yang mendorong tindakanya tersebut. Manusia bijak adalah, yang menelaah sebelum menilai, mempelajari sebelum bertindak, membuktikan sebelum bersaksi.

Mungkin juga, gw terlalu jauh menafsirkan tentang perbedaan pendapat ini, dengan mengkaitkan keyakinan yang ada pada setiap orang. Karena sesungguhnya, mereka yang telah menyelaraskan pikiran dan batinya, dengan sendirinya akan meresapi kebenaran akan adanya “hal” itu.

Apalagi istilah-istilah yang gw kemukakan di atas, hanyalah pengertian tentang kekuatan yang ada pada diri manusia. Ilmu yang mencakup berbagi bidang semakin maju, orang pun semakin pandai, dan telah banyak pembuktian bahwa ‘hal itu’ memang sudah ada semenjak manusia pertama tercipta di dunia. Bisa dikatakan sebagai kekuatan diri yang terpendam, bisa timbul jika disertai niat, usaha dan latihan yang sungguh-sungguh. Kemana kekuatan itu tertuju, tergantung ke arah mana manusia itu hendak mengendalikanya.

Gw sangat mengagumi orang-orang yang memiliki six sense, dan meyakini itu sebagai anugerah yang diberikan Ilahi. Orang-orang yang terlahir memiliki bakat seperti ini, yang sekarang dikenal sebagai paranormal, orang pintar, peramal, dan lain sebagainya. Tapi, gw juga engga’ mau menjadi manusia yang sangat berdosa jika sampai terjerumus dalam kepercayaan yang melebihi keimanan gw terhadap Allah SWT. Karena sesungguhnya kemampuan yang mereka miliki itu, hanyalah setetes diantara samudra rahasia Ilahi.

Dikatakan dengan bakat yang dimiliki itu, mereka dapat mengetahui tentang apa yang tidak diketahui orang lain, entah itu tentang masa depan, kehidupan, jodoh, nasip, dan lain sebagainya. Tidak ada yang dapat membuktikan secara mutlak tentang kebenaranya, karena pada prinsipnya ramalan adalah ilmu menerka-nerka apa yang akan terjadi berdasarkan daya pikiran alam bawah sadar.

Berdasarkan pengetahuan yang ditelusuri pengalaman, serta diupayakan dengan penalaran yang logis, gw mengartikan alam bawah sadar sebagai, “daya pikir halus” yang dimiliki setiap manusia. Karena dalam keadaan ‘hidup’, manusia secara acak mengalami beberapa jenjang keadaan yang terjadi dalam alam pikiran mereka.

Disaat melakukan aktifitas seperti biasa, sepenuhnya mereka sadar akan apa yang dilakukan. Dalam keadaan yang seperti itulah, mereka mengalami jenjang yang dikatakan sebagai ambang kesadaran. Meskipun setiap aktifitas berupa keadaan dan kegiatan yang tidak terencana, manusia hanya mengikuti alur kehidupan yang dilalui saat itu, dengan daya sebatas apa yang bisa dilakukan.

Selanjutnya ada jenjang berikutnya, ‘akal’ manusia yang dianugerahkan Ilahi, selain untuk berpikir juga berperan sebagai penyimpan pengalaman yang pernah dialami kelima indera. Pengalaman itu bisa menjadi pengetahuan, yang memperkaya perbendaharaan tingkah laku manusia dalam menyikapi hidup. Yang pemaknaanya tergantung bagaimana setiap orang menafsirkan arti dari pengalaman hidupnya masing-masing.

Pada prinsipnya, apa yang kita lakukan diawali dengan apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita pikirkan dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang telah tersimpan semenjak kita hidup. Semua yang tersimpan dalam akal tersebut, termasuk dalam jenjang alam bawah sadar. Contoh sederhananya, kita dapat mengetahui kehadiran suatu benda cukup menggunakan indera penciuman, tanpa perlu melihat wujud dari benda tersebut. Hal itu dikarenakan ‘akal’ kita pernah menyimpan memory tentang wujud utuh benda tersebut disertai aromanya yang khas, mungkin terjadi pada suatu saat kita pernah melihatnya.

Tapi ada pertanyaan yang ingin dikemukakan , “Bagaimana jika suatu ketika kalian mengalami suatu keadaan, dan pada saat itu kalian berpikir seakan pernah mengalami keadaan itu, Namun entah kapan dan dimana”….?.

Atau pernah terbayang dalam pikiran tentang sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan kalian. Dan pada suatu saat, apa yang pernah terlintas dalam pikiran itu, banar-benar terjadi…????

Yang gw anggap istimewa adalah, ternyata alam bawah sadar pun dapat dimanfaatkan secara luar biasa. Karena selain menyimpan memory kehidupan yang pernah dialami, di alam bawah sadar juga tersimpan kekuatan besar yang secara alami ada pada setiap manusia. Bisa muncul seketika, jika manusia dalam keadaan yang dapat memungkinkan hal itu dapat terjadi. Contoh sederhananya seperti, orang yang sebelumnya memiliki kemampuan terbatas untuk berlari, tetapi dalam keadaan yang terdesak atau membahayakan dirinya, secara tiba-tiba dia dapat berlari sekencang-kencangnya.

Jika pernyataan di atas hanyalah contoh yang sederhana, berarti masih ada contoh lain yang dapat membuat penilaian tentang “Antara ada dan Tiada” menjadi lebih istimewa. Sebagian contoh istimewa tersebut dapat dijabarkan dalam beberapa alinea di bawah ini, yang coba dijelaskan sebatas pengetahuan penulis, semoga dapat menjadi tambahan pemikiran kita masing-masing.

Seorang peramal yang dapat menerka masa depan, nasip, atau jodoh seseorang. Diantara kita ada yang menyangsikan dan takut mempercayai hal itu, karena dapat menjerumuskan kepada kepercayaan yang melebihi keimanan terhadap Yang Maha Kuasa. Ada juga yang mempercayai hal itu memang ada, karena telah membuktikan sendiri, entah berdasarkan pengalaman atau memang memiliki kekuatan itu. Tapi yang paling bijak adalah, mereka yang mencari tahu hingga memahami sumber kekuatan itu, dengan begitu mereka dapat memiliki kekuatan dengan kesadaran bahwa hal itu tidak lain hanyalah anugerah dari Yang Maha Kuasa.

Bukan itu saja, kekuatan alam bawah sadar juga mencakup kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang yang sering disebut sebagai seorang : magiciants, Illusiaonist, dan lain sebagainya. Penampilan luar, tutur kata dan tingkah laku mereka dapat memancarkan kepercayaan diri yang tinggi, karena mereka telah memanfaatkan alam bawah sadar menjadi suatu kemampuan yang memancarkan energi positif ke pribadi mereka. Dengan kemampuan itu, mereka juga sanggup mendayakan kekuatan pikiran untuk memaksimalkan kekuatan murni yang ada pada diri, membaca pikiran orang lain, membaca makna yang tersembunyi, mempengaruhi orang lain, bahkan menghipnotis.

Orang-orang istimewa yang disebutkan diatas juga memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan ahli-ahli yang menguasai beladiri, ilmu tenaga dalam, ilmu pengobatan tubuh, atau lain sebagainya. Bahkan bagi mereka yang benar-benar menguasai kekuatan alam bawah sadar, dapat memiliki gabungan dari seluruh kemampuan itu. Contohnya, seorang ahli beladiri yang selain memiliki ilmu tarung, juga memiliki ilmu tenaga dalam yang dapat mengalahkan musuh dari jarak jauh, memunculkan kekuatan diri diluar kenormalan, membaca watak dan perangai seseorang, melihat dengan mata tertutup, mencari benda yang tersembunyi, mengetahui kejadian yang akan terjadi.

Sampailah kepada kesimpulan yang ingin disampaikan penulis. Mungkin hanya sekedar asumsi yang dikemukakan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang sekedar. Semua kekuatan yang berdasarkan pada alam bawah sadar, pada intinya berasal dari kekuatan pikiran seseorang yang mampu berkonsentrasi dan memfokuskan diri sepenuhnya pada apa ingin dilakukan. Untuk mencapai kesempurnaan dalam pencapaianya, memang membutuhkan niat dan ketekunan dalam berlatih. Tapi, bukan berdasarkan jampi-jampi kolot atau ayat-ayat sesat yang tak jelas. Layaknya ada sebuah pepatah yang juga sering menjadi kalimat ampuh dalam buku-buku motivasi mengatakan, “anda adalah apa yang anda pikirkan”.

Inti dari pemahaman tentang kekuatan alam bawah sadar adalah “Keheningan dan ketenangan diri”, karena dengan begitu kita akan menyadari seperti apa kita diciptakan dunia ini. Akan tersirat makna-makna yang selama ini tidak kita sadari ada. Bagi yang sungguh-sungguh telah memahami, semuanya akan berujung pada keyakinan dan mempertebal Keimanan pada Allah SWT.

Janganlah mengatakan ‘tidak mungkin’ terhadap sesuatu “antara ada dan tiada” apabila kita tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang hal itu. Karena sesungguhnya Allah yang mengetahui segalanya.

Seperti kita juga akan mengatakan ‘tidak mungkin’, jika tidak ada pengetahuan yang membuktikan bahwa sebelum dilahirkan, kita pernah berada dalam rahim seorang Ibu. Apakah kita masih mengatakan ‘tidak mungkin’, jika langit yang kita lihat berwarna biru, sebenarnya tidak seperti itu di angkasa sana. Mungkin saja kita akan berlarian tak jelas arah, jika memikirkan bumi yang kita pijak sebenarnya sedang berputar dengan kecepatan yang sangat kencang. Bintang-bintang yang berpijar dan rembulan yang bersinar malam ini, sebenarnya hanya bias benda langit yang telah ada beribu-ribu tahun lalu, dan kita hanya penonton masa depan sedang melihat keindahan yang telah sirna.

Adakah diantara kita yang menyadari bahwa masih ada mahkluk lain, selain manusia, hewan dan tumbuhan di bumi ini. Pasti banyak diantara kita yang terkejut bahkan sampai terkena serangan jantung, jika diberikan mata yang kemampuan melihatnya seperti seekor anjing, atau telinga yang mampu mendengar seperti seekor kelalawar. Karena akan terkuak di hadapan kita, mahkluk-mahkluk yang tidak pernah kita lihat sebelumnya.
Alam penuh misteri bukan..?

Masih banyak rahasia Ilahi yang belum terungkap, atau tidak akan dapat diungkapkan oleh manusia, yang hanya merupakan insan lemah. Namun sesungguhnya, hal itu sudah cukup menjadi tanda bahwa kita wajib bersyukur atas segala yang dianugerahkan-Nya. Betapa hina dan merugi, insan yang meragukan keagungan-Nya, sedangkan hidup di dunia ini tidak abadi dan kematian adalah sesuatu yang pasti. Disaat itu kita baru tersadar, bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya, bahkan nyawa kita sendiri adalah titipan yang tiap saat bisa diambil.

Tidak ada komentar: