Selama ini banyak orang yang memahami takdir secara sepotong-sepotong, dan beranggapan keberhasilan atau kegagalan seseorang...semata-mata adalah takdir Tuhan. Secara prinsip, saya setuju dengan pendapat ini, namun tetap kita tidak akan boleh berhenti berpikir hanya sampai disitu.
Maksudnya bahwa sebelum mencapai keberhasilan atau mendapatkan kegagalan, adalah suatu proses yang mesti dilalui satu persatu.
Disinilah letak permasalahanya.........
Banyak yang mengambil jalan pintas dalam berpikir, langsung menilai dan mengharapkan hasilnya saja tanpa memperhatikan proses yang mesti dilalui sebelumnya.
Patut direnungi bahwa sebenarnya setiap proses tersebut juga memiliki takdir atau ketentuan sendiri-sendiri.
Hal itu yang jarang terbaca oleh kita sebelum mencapai takdir keberhasilan atau kegagalan sesungguhya.
Selama Tuhan pemilik langit dan bumi masih memberikan kita nafas, dan selama Tuhan yang maha pemberi ilmu masih memberikan kita ilmu pengetahuan, maka janganlah ragu untuk menulis. Tuliskan saja, dan editlah belakangan. Dengan begitu, kamupun menulis tanpa beban. PLONG!. Lega rasanya..
26 Des 2009
Ia selalu membidik tapi enggan menembak
Begitu banyak orang yang terperosok pada kesibukan sehari-hari. Merasa bahwa dirinya telah bekerja keras, namun sebenarnya, "tidak kemana-mana". Adalah bahwa dia yang tidak memiliki tujuan yang jelas, hendak akan pergi kemana...
Baginya yang terpenting adalah menghabiskan hari-hari dengan mengisi waktu atau melaksanakan sesuatu. Kadang dia mengatakan "tidak ada lagi harapan buat yang lain"...
Padahal masih banyak tindakan yang bisa yang bisa dilakukan agar segalanya jadi lebih jelas dan baik. Tetapi dia tidak mau melakukanya, bahkan untuk memikirkanya pun enggan, apalagi tindakan nyata.
Ia lebih suka menunggu nasip baik yang akan datang padanya tiba-tiba, sambil berdoa tanpa berusaha dan melakukan evaluasi.
Kesempatan 'baginya mimpi', ia tidak mau melakukan apa-apa sebelum orang lain melakukan tawaran dan janji, bahkan tidak pernah mencari peluang itu.
Sehari-hari yang dilakukanya adalah menyesali nasip, bukanya memikirkan tindakan apa yang harus diperbuat.
Jika ditanya, ia menjawab " saya sudah berusaha"...padahal kerjanya hanya berleha-leha, nongkrong, ngerokok, minum kopi, dengerin musik, ngelamun,.
Itu semua terjadi karena ketiadaan visi dan keyakinan diri. Tidak ada tujuan yang jelas. Ia menutup suara hatinya sendiri untuk bangkit dan maju. Sedangkan suara hati tetap tidak akan mati, karena itu adalah energi dan karunia Ilahi.
Tetapi mengapa karunia itu tidak mau didayakan, malah disimpan rapat-rapat di dasar hati.
Ia selalu membidik tapi enggan menembak. Disisi lain, suara hatinya akan terus berteriak, semakin ditahan semakin sakit di dada. Dorongan energi untuk bangkit itu akan terus mencari jlan keluar, siapapun mencoba merintangi tidak akan tahan. Itu berasal dari Ilahi.
Apabila terus saja ditahan di dada, akan berubah menjadi dorongan yang mendesak hati. Pabila masih ditahan juga maka akan mendesak jantung. Masih ditahan juga, makan ia akan mengubah wajah, wajah akan berubah menjadi pahit dan getir...
(Pernahkah melihat wajah seperti itu?????)
Untuk itu, aku akan melakukan pembaruan yang sangat menentukan bagi hidup. yang akan membuat perbedaan. Apapun peran yang kumiliki, aku tidak hanya akan membidik....
tapi juga menarik pelatuk, menarik busur dan lepaskan anak panah yang tertahan itu..
Baginya yang terpenting adalah menghabiskan hari-hari dengan mengisi waktu atau melaksanakan sesuatu. Kadang dia mengatakan "tidak ada lagi harapan buat yang lain"...
Padahal masih banyak tindakan yang bisa yang bisa dilakukan agar segalanya jadi lebih jelas dan baik. Tetapi dia tidak mau melakukanya, bahkan untuk memikirkanya pun enggan, apalagi tindakan nyata.
Ia lebih suka menunggu nasip baik yang akan datang padanya tiba-tiba, sambil berdoa tanpa berusaha dan melakukan evaluasi.
Kesempatan 'baginya mimpi', ia tidak mau melakukan apa-apa sebelum orang lain melakukan tawaran dan janji, bahkan tidak pernah mencari peluang itu.
Sehari-hari yang dilakukanya adalah menyesali nasip, bukanya memikirkan tindakan apa yang harus diperbuat.
Jika ditanya, ia menjawab " saya sudah berusaha"...padahal kerjanya hanya berleha-leha, nongkrong, ngerokok, minum kopi, dengerin musik, ngelamun,.
Itu semua terjadi karena ketiadaan visi dan keyakinan diri. Tidak ada tujuan yang jelas. Ia menutup suara hatinya sendiri untuk bangkit dan maju. Sedangkan suara hati tetap tidak akan mati, karena itu adalah energi dan karunia Ilahi.
Tetapi mengapa karunia itu tidak mau didayakan, malah disimpan rapat-rapat di dasar hati.
Ia selalu membidik tapi enggan menembak. Disisi lain, suara hatinya akan terus berteriak, semakin ditahan semakin sakit di dada. Dorongan energi untuk bangkit itu akan terus mencari jlan keluar, siapapun mencoba merintangi tidak akan tahan. Itu berasal dari Ilahi.
Apabila terus saja ditahan di dada, akan berubah menjadi dorongan yang mendesak hati. Pabila masih ditahan juga maka akan mendesak jantung. Masih ditahan juga, makan ia akan mengubah wajah, wajah akan berubah menjadi pahit dan getir...
(Pernahkah melihat wajah seperti itu?????)
Untuk itu, aku akan melakukan pembaruan yang sangat menentukan bagi hidup. yang akan membuat perbedaan. Apapun peran yang kumiliki, aku tidak hanya akan membidik....
tapi juga menarik pelatuk, menarik busur dan lepaskan anak panah yang tertahan itu..
Bercita-citalah besar
Bercita-citalah besar, berpikirlah maju. Anda tidak diciptakan untuk menjadi orang yang kalah. Tetapi kita diciptaka sebagai wakil Allah di muka bumi, untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan.
Setiap langkah yang kita perbuat di muka bumi ini, haruslah suatu langkah kemenangan.
Ingat, Allah SWT berada sedekat dengan urat nadi kita, dia tidak ingin kita jatuh. Dia ingin kita berhasil. Melalui suara hati Dia membimbing kita, apabila kita terjatuh...sadarlah, karena berarti masih banyak ilmu yang belum kita pelajari.
Pelajarilah kesalahan itu, cari jawaban..mengapa kita jatuh ?
kemudian bangkit lagi!!!
Ingat, jangan sekali-kali meremehkan diri kita!! Modal kita sudah cukup, bahkan kalau seluruh komputer di muka bumi ini ditumpuk hingga mencapai bulanpun, tidak akan menandingi manusia ciptaan Allah.
Jangan sia-siakan kepercayaan ini, kita dirancang dan diciptakan untuk meraih kemenangan. Apabila anda mendengar suara hati, terimalah hal itu dengan baik sebagai motivasi langsung dariNya...seperti Adzan yang kita dengarka lima kali sehari.
Setiap langkah yang kita perbuat di muka bumi ini, haruslah suatu langkah kemenangan.
Ingat, Allah SWT berada sedekat dengan urat nadi kita, dia tidak ingin kita jatuh. Dia ingin kita berhasil. Melalui suara hati Dia membimbing kita, apabila kita terjatuh...sadarlah, karena berarti masih banyak ilmu yang belum kita pelajari.
Pelajarilah kesalahan itu, cari jawaban..mengapa kita jatuh ?
kemudian bangkit lagi!!!
Ingat, jangan sekali-kali meremehkan diri kita!! Modal kita sudah cukup, bahkan kalau seluruh komputer di muka bumi ini ditumpuk hingga mencapai bulanpun, tidak akan menandingi manusia ciptaan Allah.
Jangan sia-siakan kepercayaan ini, kita dirancang dan diciptakan untuk meraih kemenangan. Apabila anda mendengar suara hati, terimalah hal itu dengan baik sebagai motivasi langsung dariNya...seperti Adzan yang kita dengarka lima kali sehari.
Apa yang dikatakan manusia lain di atas pemakaman kita nanti
Orang yang terdorong untuk meraih prestasi selalu mencari jalan untuk menemukan sukses tersebut. Bagi kebanyakan orang, yang dimaksudkan adalah uang. Mereka sering mengatakan bahwa uang begitu penting, raja dunia.
Sebenarnya berlimpah uang atau keberhasilan di dunia itu, hanyalah sukses yang belum tuntas. Sebab coba kita renungkan kalimat ini...
" Apa yang dikatakan manusia lain di atas pemakaman kita nanti, adalah saat kita akan menemukan jawaban, apakah selama di dunia kita telah benar-benar sukses atau tidak sama sekali".
Bukan hanya kemasyuran, prestasi, uang yang menjadi dinding yang paling tepat untuk kita bersandar semasa hidup...Karena kita pasti akan kembali pada Allah yang satu.
Sebenarnya berlimpah uang atau keberhasilan di dunia itu, hanyalah sukses yang belum tuntas. Sebab coba kita renungkan kalimat ini...
" Apa yang dikatakan manusia lain di atas pemakaman kita nanti, adalah saat kita akan menemukan jawaban, apakah selama di dunia kita telah benar-benar sukses atau tidak sama sekali".
Bukan hanya kemasyuran, prestasi, uang yang menjadi dinding yang paling tepat untuk kita bersandar semasa hidup...Karena kita pasti akan kembali pada Allah yang satu.
Sebenarnya
Sebenarnya aku sudah memili semuanya, begitu banyak pemahaman tentang teroi pembangunan karakter. Namun, begitu banyak pula yang terlupakan atau dihafal hanya sebatas teori, yang tidak pernah dipraktekan sama sekali. Akhirnya semua itu terbuang percuma, bahkan pada saat akan dugunakan...sering lupa.
Mata hati
Seseorang yang belum pernah tergetar hatinya oleh keagungan ayat-ayat suci alquran dan teladan suci nabi Muhammad, tak akan mampu menggetarkan dunia.
Mata hati punya kemampuan berkali lipat lebih besar untuk melihat kebenaran daripada dua indera penglihatan.
Mata hati punya kemampuan berkali lipat lebih besar untuk melihat kebenaran daripada dua indera penglihatan.
പുജിക് bagimu
Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang maha cahaya, panabur cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta bagi umatnya.
tulisan-tulisan ini
Kalau melalui tulisan-tulisan ini terdapat banyak kiasan sastra, bukan berarti aku hendak menyombongkan diri yang memang sebenarnya tidak ada apa-apanya.
Tapi hanya sekedar keinginan untuk menyampaikan apa yang muncul sebagai pikiran.
Kalau melalui tulisan-tulisan ini banyak keluh kesah yang terungkap, itu bukan hanya cerita buat ku seorang, tapi untuk semua...
Karena pada dasarnya manusia pasti akan didera masalah.
Aku hanya mencoba kritis untuk menemukan solusi, daripada berpangku tangan seakan tidak terjadi apa-apa.
Tidak juga penting kalian simpatik terhadap tulisan-tulisan ini, seperti tidak penting hadir diriku bagi kalian. Tetapi tulisan-tulisan dan isi pikiranku ini akan tetap bersama kalian jika diijinkan, karena aku lah yang membutuhkan kalian untuk mendapatkan persahabatan.
Tapi hanya sekedar keinginan untuk menyampaikan apa yang muncul sebagai pikiran.
Kalau melalui tulisan-tulisan ini banyak keluh kesah yang terungkap, itu bukan hanya cerita buat ku seorang, tapi untuk semua...
Karena pada dasarnya manusia pasti akan didera masalah.
Aku hanya mencoba kritis untuk menemukan solusi, daripada berpangku tangan seakan tidak terjadi apa-apa.
Tidak juga penting kalian simpatik terhadap tulisan-tulisan ini, seperti tidak penting hadir diriku bagi kalian. Tetapi tulisan-tulisan dan isi pikiranku ini akan tetap bersama kalian jika diijinkan, karena aku lah yang membutuhkan kalian untuk mendapatkan persahabatan.
Universalisme spektrum nurani.
Jadilah seperti matahari pagi, mampu melihat dunia dengan kejernihan mata hati, berbicara melalui lidah hati, dan mendengar suara alam yang berbunyi.
Jadilah referensi nagi semua orang, kamus lengkap suara hati.
Kecerdasan emosi yang dapat diungkapkan melalui bahasa lain, seni dan budaya.
Universalisme spektrum nurani.
Jadilah referensi nagi semua orang, kamus lengkap suara hati.
Kecerdasan emosi yang dapat diungkapkan melalui bahasa lain, seni dan budaya.
Universalisme spektrum nurani.
Bahaya paling besar yang dihadapi oleh manusia-manusia zaman sekarang, bukanlah bom atom!!.
Bahaya paling besar yang dihadapi oleh manusia-manusia zaman sekarang, bukanlah bom atom!!.
Tapi perubahan fitrah...
Unsur kemanusiaan dalam diri yang sedang mengalami kehancuran sedemikian cepat, sehingga yang ada adalah ras non manusiawi, yaitu mesin berbentuk manusia yang sudah tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ia telah dijual dan dia sendiri yang membayara harganya. Ia berbaris di depan rumah perampok, menanti giliran untuk dirampok.
Itulah manusia yang buta hati dan nurani.
Semoga kita tidak termasuk diantaranya....
Tapi perubahan fitrah...
Unsur kemanusiaan dalam diri yang sedang mengalami kehancuran sedemikian cepat, sehingga yang ada adalah ras non manusiawi, yaitu mesin berbentuk manusia yang sudah tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ia telah dijual dan dia sendiri yang membayara harganya. Ia berbaris di depan rumah perampok, menanti giliran untuk dirampok.
Itulah manusia yang buta hati dan nurani.
Semoga kita tidak termasuk diantaranya....
alam horisontal dan vertikal.
Aku tidak ingin terjerumus dalam pandangan streotip dikotomisasi antara dunia dan akhirat, seperti unsur-unsur kebendaan vs agama, unsur kasat mata vs tidak kasat mata, materialisme vs orientasi nilai Ilahiyah semata.
Aku juga tidak boleh berusaha untuk berhasil secara vertikal saja, yang pada akhirnya hanya cendrung bermuara bahwa sukses dunia adalah urusan belakangan.Hasilnya, aku nanti hanya berusaha unggul dalam kekhusuan dzikir namun akan kalah dalam percaturan ekonomi, iptek, sosbud di alam horizontal.
Begitupun sebaliknya, jika aku hanya berpijak pada alam kebendaan, yaitu kekuatan berpikir ku tidak diimbangi dengan kekuatan dzikir, nantinya aku juga hanya akan menemukan kehampaan sebagai pemenang di alam horisontal saja.
Aku juga tidak ingin sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah miliknya. Aku adalah manusia yang masih banyak kekurangan dan bergelimang dosa.Tapi aku selalu memohon padaNya agar dapat dijadikan insan yang sukses dunia dan akhirat, alam horisontal dan vertikal.
Amien...
Aku juga tidak boleh berusaha untuk berhasil secara vertikal saja, yang pada akhirnya hanya cendrung bermuara bahwa sukses dunia adalah urusan belakangan.Hasilnya, aku nanti hanya berusaha unggul dalam kekhusuan dzikir namun akan kalah dalam percaturan ekonomi, iptek, sosbud di alam horizontal.
Begitupun sebaliknya, jika aku hanya berpijak pada alam kebendaan, yaitu kekuatan berpikir ku tidak diimbangi dengan kekuatan dzikir, nantinya aku juga hanya akan menemukan kehampaan sebagai pemenang di alam horisontal saja.
Aku juga tidak ingin sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah miliknya. Aku adalah manusia yang masih banyak kekurangan dan bergelimang dosa.Tapi aku selalu memohon padaNya agar dapat dijadikan insan yang sukses dunia dan akhirat, alam horisontal dan vertikal.
Amien...
23 Des 2009
...punya mulut tapi sumbing, punya mata tapi juling....
Keliling-keliling sampai pusing tujuh keliling gara-gara malming dapat jodoh orang sinting, jadinya pingin guling-guling atau melenting cari yang lebih bening. Beginilah cerita si raja chating yang doyan daging kambing, tapi nasi aking pun pernah disentuh piring. Asal ga' kurus kering kaya' aming yang badanya ceking kaya' cacing. Haduh, pasti pangling baca ini tulisan miring, kata-katanya garing karena bicara sambil pening . Maklum habis minum obat pusing.
wkwkwkw, just kata-kata sumbang dari orang sombong yang mencoba kidding terhadap mereka yang genting
...punya mulut tapi sumbing, punya mata tapi juling....
wkwkwkw, just kata-kata sumbang dari orang sombong yang mencoba kidding terhadap mereka yang genting
...punya mulut tapi sumbing, punya mata tapi juling....
Selamat jalan kawan…
Selamat jalan kawan…
Kau pergi dengan hati galau yang tertahan,
ungkapan rasa yang selama hidup coba kau lawan.
Kami yang masih disini hanya bisa menangis perlahan,
melepas kepergiaamu yang memang tak dapat terelakkan.
Bukan hanya canda tawamu yang akan selalu diingat,
tapi kesahmu itu yang sebenarnya membuat kita menjadi semakin dekat.
Pilu ini tak dapat lekang dalam sesaat,
karena kau pergi disaat kita semakin erat.
Maaf dari kami karena selama ini tak pernah jujur bahwa kau ada,
kami yang seakan tak pernah menerima dirmu apa adanya.
Tapi dalam sesal kini kami hanya dapat berkata…
Kau tetap kawan yang selamanya kami kenang dalam nyata.
Berbaringlah dirimu di alam sana,
Mimpi yang indah…
Selamat jalan.
Kau pergi dengan hati galau yang tertahan,
ungkapan rasa yang selama hidup coba kau lawan.
Kami yang masih disini hanya bisa menangis perlahan,
melepas kepergiaamu yang memang tak dapat terelakkan.
Bukan hanya canda tawamu yang akan selalu diingat,
tapi kesahmu itu yang sebenarnya membuat kita menjadi semakin dekat.
Pilu ini tak dapat lekang dalam sesaat,
karena kau pergi disaat kita semakin erat.
Maaf dari kami karena selama ini tak pernah jujur bahwa kau ada,
kami yang seakan tak pernah menerima dirmu apa adanya.
Tapi dalam sesal kini kami hanya dapat berkata…
Kau tetap kawan yang selamanya kami kenang dalam nyata.
Berbaringlah dirimu di alam sana,
Mimpi yang indah…
Selamat jalan.
satu titik
Dirimu memang hanya sekedar satu titik di dalam proses perubahan hiduku, tetapi dirimu merupakan awal dari proses perubahan besar tersebut.
Hanya dengan orang yang tepat perubahan yang akan terjadi dapat berarti. Lantas hanya dengan perubahan yang demikianlah pastinya akan ada kehidupan yang bahagia.
Selanjutnya semoga aku tinggal tersenyum melewati semuanya.
Inilah sebuah proses yang masih harus kulalui. Proses yang mungkin panjang atau singkat, tergantung kapan hadir kematangan jiwaku.
Sebab sebenarnya dipundakku sendiri Tuhan menitipkan nasip.
Tapi dari kenyataan yang kualami hingga sekarang, semuanya memang hanya drama yang harus kumainkan. Gonjang-ganjing kehidupan yang kualami berulang-ulang, sesungguhnya berasal dari satu skenario.
Tanpa mengubah skenario tersebut, sudah tentu aku kembali memainkan cerita yang sama, kemudian kembali terpuruk. Disinilah kesalahan, aku tidak belajar dari pengalaman, baik pengalamanku atau orang lain.
Sebenarnya Tuhan tidak akan mengubah nasipnya jika hambanya tidak mau berusaha mengubah nasipnya tersebut. Tiap perubahahan tidak mungkin sekali jadi, tapi perubahan yang berjalan lambat juga dapat merugikan kita sebagai manusia. Karena itu harus ada evaluasi pada setiap langkah yang kita tapaki, bahkan sebelum kita melangkah.
Dan apabila kurang puas dengan perubahan yang sudah terjadi, harus ada upaya agar tidak tetap terpuruk dalam keadaan.
Memang inilah resiko hidup, yang terbaik belum tentu dapat tercapai. Masih ada interaksi nilai dan kepentingan yang mengahasilkan norma yang harus disepakati.
Namun dibalik semua itu, tetap hak kita untuk berprilaku sesuai dengan jati diri kita. Karena aku adalah aku.
Hanya dari kedalaman jurang kejatuhan, aku dapat melihat puncak kekuasaan.
Selalu berikan yang terbaik dan jangan putus asa.
Memang akan selalu ada yang membencimu, tapi mereka hanya akan menang apabila kita juga membencinya.
Dan dengan begitu kita hanya akan mengancurkan diri kita sendiri.
Aku akan berusaha sebaik mungkin dengan daya yang aku bisa
Hanya dengan orang yang tepat perubahan yang akan terjadi dapat berarti. Lantas hanya dengan perubahan yang demikianlah pastinya akan ada kehidupan yang bahagia.
Selanjutnya semoga aku tinggal tersenyum melewati semuanya.
Inilah sebuah proses yang masih harus kulalui. Proses yang mungkin panjang atau singkat, tergantung kapan hadir kematangan jiwaku.
Sebab sebenarnya dipundakku sendiri Tuhan menitipkan nasip.
Tapi dari kenyataan yang kualami hingga sekarang, semuanya memang hanya drama yang harus kumainkan. Gonjang-ganjing kehidupan yang kualami berulang-ulang, sesungguhnya berasal dari satu skenario.
Tanpa mengubah skenario tersebut, sudah tentu aku kembali memainkan cerita yang sama, kemudian kembali terpuruk. Disinilah kesalahan, aku tidak belajar dari pengalaman, baik pengalamanku atau orang lain.
Sebenarnya Tuhan tidak akan mengubah nasipnya jika hambanya tidak mau berusaha mengubah nasipnya tersebut. Tiap perubahahan tidak mungkin sekali jadi, tapi perubahan yang berjalan lambat juga dapat merugikan kita sebagai manusia. Karena itu harus ada evaluasi pada setiap langkah yang kita tapaki, bahkan sebelum kita melangkah.
Dan apabila kurang puas dengan perubahan yang sudah terjadi, harus ada upaya agar tidak tetap terpuruk dalam keadaan.
Memang inilah resiko hidup, yang terbaik belum tentu dapat tercapai. Masih ada interaksi nilai dan kepentingan yang mengahasilkan norma yang harus disepakati.
Namun dibalik semua itu, tetap hak kita untuk berprilaku sesuai dengan jati diri kita. Karena aku adalah aku.
Hanya dari kedalaman jurang kejatuhan, aku dapat melihat puncak kekuasaan.
Selalu berikan yang terbaik dan jangan putus asa.
Memang akan selalu ada yang membencimu, tapi mereka hanya akan menang apabila kita juga membencinya.
Dan dengan begitu kita hanya akan mengancurkan diri kita sendiri.
Aku akan berusaha sebaik mungkin dengan daya yang aku bisa
Pantaslah jika globalisasi bagiku adalah kolonialisme bentuk baru.
Globalisasi pada dasarnya memang tidak mungkin dihindari, tetapi sekali masuk ke dalamnya sesungguhnya kita seperti memasuki kurungan yang bersangkar emas.
Tahukah kita bahwa globalisailah yang membuat seorang Michael Jordan berpendapatan 40 juta dollar pertahun, karena t-shirtnya dibeli anak-anak dari moskow hingga Jakarta. Dan tahukah kita bahwa sebagian dana tersebut digunakan untuk sumbangan pajak pada AS. Masih banyak contoh-contoh seperti produk waralaba asing lainya yang berarti kitapun secara tidak langsung ikut membayar pajak pada pihak luar. Bukankah sebenarnya itu merupakan cara mengeruk uang dari kantong kita, kenapa uang itu tidak jadi pemasukan bagi Negara kita sendiri ??
Dan disamping itu, adapaun masalah yang bukan sepele dan sebenarnya jika kita pikirkan secara dalam cukup krusial dampaknya…..
Seperti permasalahan HAM di dalam bangsa kita sendiri, masih saja ada campur tangan dari dunia Internasional. Kita harus menghukum orang Negara kita sendiri dengan standar universal. Memang masuk di akal, tapi bukankah bangsa kita sendiri juga punya nurani untuk menentukan mana hukum yang pantas.
Selanjutnya mengenai permasalahan ekonomi, meskipun sudah tidak terang-terangan kelihatan, sistem perekonomian luar masih saja mengatur sitem perekonomian Negara kita. Padahal uang yang sengaja dipinjamkan adalah tetap utang yang tetap harus dibayar kembali pada mereka.
Ada yang lebih parahnya lagi, demokrasi Negara kita sampai sekarang tetap dipantau. Hal yang dianggap mereka melenceng akan mengurangi legitimasi pemerintah kita.
Lantas apa masih ada ruang gerak kemerdekaan kita dalam mengatur Negara sendiri.
Pantaslah jika globalisasi bagiku adalah kolonialisme bentuk baru.
Tahukah kita bahwa globalisailah yang membuat seorang Michael Jordan berpendapatan 40 juta dollar pertahun, karena t-shirtnya dibeli anak-anak dari moskow hingga Jakarta. Dan tahukah kita bahwa sebagian dana tersebut digunakan untuk sumbangan pajak pada AS. Masih banyak contoh-contoh seperti produk waralaba asing lainya yang berarti kitapun secara tidak langsung ikut membayar pajak pada pihak luar. Bukankah sebenarnya itu merupakan cara mengeruk uang dari kantong kita, kenapa uang itu tidak jadi pemasukan bagi Negara kita sendiri ??
Dan disamping itu, adapaun masalah yang bukan sepele dan sebenarnya jika kita pikirkan secara dalam cukup krusial dampaknya…..
Seperti permasalahan HAM di dalam bangsa kita sendiri, masih saja ada campur tangan dari dunia Internasional. Kita harus menghukum orang Negara kita sendiri dengan standar universal. Memang masuk di akal, tapi bukankah bangsa kita sendiri juga punya nurani untuk menentukan mana hukum yang pantas.
Selanjutnya mengenai permasalahan ekonomi, meskipun sudah tidak terang-terangan kelihatan, sistem perekonomian luar masih saja mengatur sitem perekonomian Negara kita. Padahal uang yang sengaja dipinjamkan adalah tetap utang yang tetap harus dibayar kembali pada mereka.
Ada yang lebih parahnya lagi, demokrasi Negara kita sampai sekarang tetap dipantau. Hal yang dianggap mereka melenceng akan mengurangi legitimasi pemerintah kita.
Lantas apa masih ada ruang gerak kemerdekaan kita dalam mengatur Negara sendiri.
Pantaslah jika globalisasi bagiku adalah kolonialisme bentuk baru.
21 Des 2009
Itulah yang harus kita pahami dari dunia ini...
Jari-jari manusia di dunia ini ingin menunjuk dengan emas.
Sedangkan hal itu membiarkan mata-mata manusia lain akan memandang emas tersebut dengan penuh kekaguman.
Dan jika pemilik emas berbicara, manusia lain akan mendengarkan,
jika pemilik emas melakukan intervensi, upaya mereka akan diterima.
jika pemilik emas memberikan kesaksian, mereka akan diterima.
Pemilik emas tidak akan dipersalahkan karena tidak kompoten,
bahkan rambut putih mereka akan dianggap lebih muda daripada kemudaanya sendiri.
Itulah yang harus kita pahami dari dunia ini...
Sedangkan hal itu membiarkan mata-mata manusia lain akan memandang emas tersebut dengan penuh kekaguman.
Dan jika pemilik emas berbicara, manusia lain akan mendengarkan,
jika pemilik emas melakukan intervensi, upaya mereka akan diterima.
jika pemilik emas memberikan kesaksian, mereka akan diterima.
Pemilik emas tidak akan dipersalahkan karena tidak kompoten,
bahkan rambut putih mereka akan dianggap lebih muda daripada kemudaanya sendiri.
Itulah yang harus kita pahami dari dunia ini...
Penyair
Penyair adalah manusia yang pandai mempermainkan kata-kata agar menjadi indah dan menarik hati, atau syair pilu yang menyayat hati, mereka berteriak melalui tulisan yang isinya kadang tentang pembangkangan terhadap aturan kehidupan. Mungkin mereka dikatakan pembual karena berkata tentang apa yg tidak dapat diraihnya, hanya bisa mengumbar perasaan cengeng tanpa dapat berbuat apapun, berteriak-teriak tak jelas arah dan tujuan. Tapi dibalik semua itu, tidak semua orang dapat menjadi penyair sejati, penyair adalah manusia istimewa karena dapat hidup dalam dunia yang normanya dibuat sendiri melalui syair-syair mereka.
Bagaimanapun hanya jiwa yang dapat berbicara melalui hati yang dapat menjadi seorang penyair.
Bagaimanapun hanya jiwa yang dapat berbicara melalui hati yang dapat menjadi seorang penyair.
13 Des 2009
Hanya kau yang tahu siapa dan bagaimana dirimu
Hanya kau yang tahu siapa dan bagaimana dirimu.
Meski mereka mencaci seakan kamu adalah dungu.
Untuk apa terbelenggu dendam karena prasangka mereka yang semu.
Bukankah kemenangan bagi yang benar tak perlu diragu.
Wajar mereka terus berceloteh, karena mereka memang tak gagu.
Jika cercaan palsu itu tertuju kepadamu secara tak jemu,
anggaplah angin lalu, tak perlu malu dan ragu untuk maju.
Ini bukan tulisan menggurui untuk memenangkan diri selalu.
Tapi ungkapan pembelaan bagi kita yang selalu dianggap tak perlu.
Namun tulisan ini memang hanya akan dianggap palsu dan berlalu,
jika hati kita ternyata memang sekeras batu,
yang sebenarnya memang dungu dan tak pantas membela diri yang palsu.
Namun jika sedikit saja bermakna di hatimu,
Berarti kata kita sama dalam kalbu.
Lihatlah juga masih ada diantara kita yang kaku dan tak berani berseru
jadi tak menentu dalam sikap dan dipermainkan waktu.
Untuk itu, jika dulu masih menyikapi hidup dengan galau
marilah sekarang bersama-sama memaknai hidup dengan jiwa yang baru.
Meski mereka mencaci seakan kamu adalah dungu.
Untuk apa terbelenggu dendam karena prasangka mereka yang semu.
Bukankah kemenangan bagi yang benar tak perlu diragu.
Wajar mereka terus berceloteh, karena mereka memang tak gagu.
Jika cercaan palsu itu tertuju kepadamu secara tak jemu,
anggaplah angin lalu, tak perlu malu dan ragu untuk maju.
Ini bukan tulisan menggurui untuk memenangkan diri selalu.
Tapi ungkapan pembelaan bagi kita yang selalu dianggap tak perlu.
Namun tulisan ini memang hanya akan dianggap palsu dan berlalu,
jika hati kita ternyata memang sekeras batu,
yang sebenarnya memang dungu dan tak pantas membela diri yang palsu.
Namun jika sedikit saja bermakna di hatimu,
Berarti kata kita sama dalam kalbu.
Lihatlah juga masih ada diantara kita yang kaku dan tak berani berseru
jadi tak menentu dalam sikap dan dipermainkan waktu.
Untuk itu, jika dulu masih menyikapi hidup dengan galau
marilah sekarang bersama-sama memaknai hidup dengan jiwa yang baru.
Dia yang menentukan apa yang akan terlaksana
Siapa yang menanam harus memetik,
demikian pribahasa terpekik.
Karena itu hendaklah diingat,
oleh mereka yang sudah berbuat khianat.
Bertindak licik sembunyi-sembunyi,
meski kadang mengupayakan kebenaran, tapi kenapa harus memaki.
Mencari selamat, tapi sewenang-wenang.
Berhati-hatilah jalanmu yang diawang-awang,
sebab bukan aku yang akan berkarya,
hanya Dia yang menentukan apa yang akan terlaksana.
demikian pribahasa terpekik.
Karena itu hendaklah diingat,
oleh mereka yang sudah berbuat khianat.
Bertindak licik sembunyi-sembunyi,
meski kadang mengupayakan kebenaran, tapi kenapa harus memaki.
Mencari selamat, tapi sewenang-wenang.
Berhati-hatilah jalanmu yang diawang-awang,
sebab bukan aku yang akan berkarya,
hanya Dia yang menentukan apa yang akan terlaksana.
Meski kita tidak akan mungkin mengatur dunia dengan tangan kita sendiri
Manusia dapat menjadi kepribadian yang kuat dan teguh dalam semua keadaan, akan tetapi dia juga dapat menjadi perahu rusak yang dalam samudra kehidupan. Diombang-ambingkan gelombang berbagai macam kenafsuan.
Pengalaman kita sebagai manusia beraneka dan kaya, terentang dari berbagai zaman.
Dalam serpihan pengalaman itu banyak sekali kita menemukan bahwa tanah bumi tempat kita berpijak ini tidak lebih dari sekedar arena pertarungan.
Lantas masing-masing generasi pada setiap zaman hanya akan bertanya...
“ Bagaimana generasi mendatang akan menilai generasi ini”
Dalam titik seperti ini akhirnya tulisan seperti ini terbit, dari kesadaran bahwa sejarah bangsa ini telah turut serta membentuk generasi yang sekarang.
Namun demikian, kita seharusnya tidak lantas menjadi manusia yang tidak berdaya dalam rongrongan masa lalu kita.
Kita harus dalam proses menjadi sesuatu, mengejar tujuan untuk sesuatu yang baik dan pasti.
Meski kita tidak akan mungkin mengatur dunia dengan tangan kita sendiri.
Pengalaman kita sebagai manusia beraneka dan kaya, terentang dari berbagai zaman.
Dalam serpihan pengalaman itu banyak sekali kita menemukan bahwa tanah bumi tempat kita berpijak ini tidak lebih dari sekedar arena pertarungan.
Lantas masing-masing generasi pada setiap zaman hanya akan bertanya...
“ Bagaimana generasi mendatang akan menilai generasi ini”
Dalam titik seperti ini akhirnya tulisan seperti ini terbit, dari kesadaran bahwa sejarah bangsa ini telah turut serta membentuk generasi yang sekarang.
Namun demikian, kita seharusnya tidak lantas menjadi manusia yang tidak berdaya dalam rongrongan masa lalu kita.
Kita harus dalam proses menjadi sesuatu, mengejar tujuan untuk sesuatu yang baik dan pasti.
Meski kita tidak akan mungkin mengatur dunia dengan tangan kita sendiri.
Memang mudah kalau hanya memaki
Memang mudah kalau hanya memaki, mengumbar amarah, merasa benar sendiri, berpegang kepada akal tanpa memikirkan rasa.
Memang enak kalau hanya bicara untuk berbuat baik, yang sebenarnya tidak mudah.
Karena itu, jangan mudah mengobral kata.
Ingat, diri sendiri bisa menjadi korban jika keliru ucapan dan tindakan.
Untuk itu, tidak ada lagi asal buka mulut berdasarkan pikiran yang asal bertaut.
Hanya akan berakhir dengan jalan hidup yang terantuk-antuk
Masuklah ke dalam perasaanmu yang akan memimpin perjalanan menemukan yang sejati.,
Memang enak kalau hanya bicara untuk berbuat baik, yang sebenarnya tidak mudah.
Karena itu, jangan mudah mengobral kata.
Ingat, diri sendiri bisa menjadi korban jika keliru ucapan dan tindakan.
Untuk itu, tidak ada lagi asal buka mulut berdasarkan pikiran yang asal bertaut.
Hanya akan berakhir dengan jalan hidup yang terantuk-antuk
Masuklah ke dalam perasaanmu yang akan memimpin perjalanan menemukan yang sejati.,
Sikap seseorang penulis
Sikap seseorang penulis harusnya terpuji.
Luhur ucapanya sperti kata yang ditegakkanya.
Hati dan lidah menyatu dalam kelakuan.
Tapi memang sudah sifat manusia,
bisa keliru bertindak,
tersesat mengikuti nafsu,
membelakangi kehendakNya.
Akhirnya mendapat malu, sakit hati,
karena tidak dipercaya kawan.
Tetapi semestinya makna ini tidak sambil lalu,
membuat penulis meninggakan sikap satria.
Jangan malu mengaku salah, lantas jangan menambah besar dusta.
Kesalahan jangan ditumpuk, percuma dosa terus disembunyikan.
Karena semua itu kasat mata.
Lebih baik mengingat asal dan tujuan hidup,
datang dan pergi hanya karena kehendakNya.
Jadilah seperti air yang mengalir, atau jalanya angin.
Seperti matahari yang terus bersinar,
menetap dan taat pada hukum kehidupan,
yang berasal dari Ilahi robi.
Luhur ucapanya sperti kata yang ditegakkanya.
Hati dan lidah menyatu dalam kelakuan.
Tapi memang sudah sifat manusia,
bisa keliru bertindak,
tersesat mengikuti nafsu,
membelakangi kehendakNya.
Akhirnya mendapat malu, sakit hati,
karena tidak dipercaya kawan.
Tetapi semestinya makna ini tidak sambil lalu,
membuat penulis meninggakan sikap satria.
Jangan malu mengaku salah, lantas jangan menambah besar dusta.
Kesalahan jangan ditumpuk, percuma dosa terus disembunyikan.
Karena semua itu kasat mata.
Lebih baik mengingat asal dan tujuan hidup,
datang dan pergi hanya karena kehendakNya.
Jadilah seperti air yang mengalir, atau jalanya angin.
Seperti matahari yang terus bersinar,
menetap dan taat pada hukum kehidupan,
yang berasal dari Ilahi robi.
Banyak yang bingung ketika menjalani hidupnya
Banyak yang bingung ketika menjalani hidupnya,
pagi mengangguk, sore menggeleng...
maju-mundur sikap dan prilakunya.
Penuh keraguan tekadnya.
Jika berani, karena lupa.
Jika takut, karena tidak punya pegangan.
Kepercayaanya hanya pada otak,
tetapi perasaanya gersang.
Sebab kehilangan kiblat,
kemudian memaki sekenanya,
marah-marah bisanya.
pagi mengangguk, sore menggeleng...
maju-mundur sikap dan prilakunya.
Penuh keraguan tekadnya.
Jika berani, karena lupa.
Jika takut, karena tidak punya pegangan.
Kepercayaanya hanya pada otak,
tetapi perasaanya gersang.
Sebab kehilangan kiblat,
kemudian memaki sekenanya,
marah-marah bisanya.
Pemuda bangsa ini di zaman sekarang
Pemuda bangsa ini di zaman sekarang,
muda lahir, muda batin, hingga yakin untuk bertarung...
Beradu kekuatan, beradu suara,
memang begitu ceritanya!!!
Tetapi namanya juga satria yang masih muda,
tersandung, terseok-seok langkah dan keliru ucapanya.
Hingga terkesan sia-sia apa yang telah dikurbankan.
Tetapi, tidak demikian sesungguhnya.
muda lahir, muda batin, hingga yakin untuk bertarung...
Beradu kekuatan, beradu suara,
memang begitu ceritanya!!!
Tetapi namanya juga satria yang masih muda,
tersandung, terseok-seok langkah dan keliru ucapanya.
Hingga terkesan sia-sia apa yang telah dikurbankan.
Tetapi, tidak demikian sesungguhnya.
18 Nov 2009
takdir adalah seperti apa kita memandang hidup dengan akal dan nurani kita
Aku yang semakin rapuh, kini di hadapMu bersimpuh.
Kupanjatkan doa di atas sejadah lusuh diiringi sembah sujud dengan hati yang luluh.
Hanya kepada Mu aku pasrah, memohon ampun atas dosa yang telah membuat lusuh.
Menyesal akan arah hidup yang selama ini telah kutempuh,
aku selalu berkubang dalam tindakan yang berasal dari hati yang keruh.
Mungkin itulah takdir yang harus kuhadapi,
atau waktu sengaja membiarkan aku menemukan sesuatu dari pengalaman yang teresapi.
Mungkin juga karena aku selalu mendapati kehidupan yang galau dalam sepi,
yang membuat bimbang hingga menyirnakan semangat yang dulu berapi-api.
Namun sesungguhnya aku tidak ingin hidup sendiri dan menyepi.
Lantas apa yang harus kuperbuat untuk hidupku yang sekarang,
tentu saja aku tidak ingin terus hidup sebagai manusia jalang,
terombang ambing dalam jiwa yang bimbang dan terkekang.
Sekarang ini aku harus berusaha untuk dapat jadi pemenang,
melupakan segala tabiat kehidupan terdahulu yang tidak pantas dikenang.
Takdir memang telah tergurat abadi,
namun tidak ada yang dapat tahu secara pasti bagaimana kehidupanya nanti.
Keputusan kekal tetap ada pada Ilahi Robi.
Yang bisa kulakukan adalah harusnya dapat keluar dari kubang yang kubuat sendiri,
dan salah besar jika pasrah untuk menyerah terlalu dini.
Dia tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilalui hambanya,
dan semuanya tergantung bagaimana usaha yang kita bisa.
Yakinlah takdir itu memang ada,
seperti kita juga percaya bahwa karena akal dan nurani kita disebut manusia,
maka takdir adalah seperti apa kita memandang hidup dengan akal dan nurani kita.
Kupanjatkan doa di atas sejadah lusuh diiringi sembah sujud dengan hati yang luluh.
Hanya kepada Mu aku pasrah, memohon ampun atas dosa yang telah membuat lusuh.
Menyesal akan arah hidup yang selama ini telah kutempuh,
aku selalu berkubang dalam tindakan yang berasal dari hati yang keruh.
Mungkin itulah takdir yang harus kuhadapi,
atau waktu sengaja membiarkan aku menemukan sesuatu dari pengalaman yang teresapi.
Mungkin juga karena aku selalu mendapati kehidupan yang galau dalam sepi,
yang membuat bimbang hingga menyirnakan semangat yang dulu berapi-api.
Namun sesungguhnya aku tidak ingin hidup sendiri dan menyepi.
Lantas apa yang harus kuperbuat untuk hidupku yang sekarang,
tentu saja aku tidak ingin terus hidup sebagai manusia jalang,
terombang ambing dalam jiwa yang bimbang dan terkekang.
Sekarang ini aku harus berusaha untuk dapat jadi pemenang,
melupakan segala tabiat kehidupan terdahulu yang tidak pantas dikenang.
Takdir memang telah tergurat abadi,
namun tidak ada yang dapat tahu secara pasti bagaimana kehidupanya nanti.
Keputusan kekal tetap ada pada Ilahi Robi.
Yang bisa kulakukan adalah harusnya dapat keluar dari kubang yang kubuat sendiri,
dan salah besar jika pasrah untuk menyerah terlalu dini.
Dia tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilalui hambanya,
dan semuanya tergantung bagaimana usaha yang kita bisa.
Yakinlah takdir itu memang ada,
seperti kita juga percaya bahwa karena akal dan nurani kita disebut manusia,
maka takdir adalah seperti apa kita memandang hidup dengan akal dan nurani kita.
17 Nov 2009
Meski beda rupa, kasta dan agama tapi itu bukan dosa.
Kalian hanya membaca apa yang kalian raba dari muka...
Tapi sesungguhnya kalian buta untuk merasa pakai jiwa.
Segalanya asal terka agar tercapai niat untuk mencerca,
bohong belaka untuk mencari fakta dalam nyata,
karena niat utama kalian tidak lebih untuk menghina.
Ada saja yang kalian cari supaya beda,
entah dari rupa, kasta, atau agama.
Yang akhirnya norma,
kalian buat dengan segala rupa yang kalian bisa.
Yang beda dianggap tercela, lantas kalian mengumbar dusta biang cela.
Semakin lama keadaan ini semakin menganga,
kalian menggila di awang-awang dengan norma yang sebenarnya dosa kalian puja.
Aku bukan siapa-siapa dan tidak berasal dari mana-mana....
tapi mataku punya rasa untuk melihat mana yang pantas menjadi kawan.
Kawan yang tak peduli akan beda karena merasa semua sama.
Meski beda rupa, kasta dan agama tapi itu bukan dosa.
Karena kita tetap manusia milikNya jua.
Tapi sesungguhnya kalian buta untuk merasa pakai jiwa.
Segalanya asal terka agar tercapai niat untuk mencerca,
bohong belaka untuk mencari fakta dalam nyata,
karena niat utama kalian tidak lebih untuk menghina.
Ada saja yang kalian cari supaya beda,
entah dari rupa, kasta, atau agama.
Yang akhirnya norma,
kalian buat dengan segala rupa yang kalian bisa.
Yang beda dianggap tercela, lantas kalian mengumbar dusta biang cela.
Semakin lama keadaan ini semakin menganga,
kalian menggila di awang-awang dengan norma yang sebenarnya dosa kalian puja.
Aku bukan siapa-siapa dan tidak berasal dari mana-mana....
tapi mataku punya rasa untuk melihat mana yang pantas menjadi kawan.
Kawan yang tak peduli akan beda karena merasa semua sama.
Meski beda rupa, kasta dan agama tapi itu bukan dosa.
Karena kita tetap manusia milikNya jua.
14 Nov 2009
Tak terkira...Tak ada yang mengira
Tak terkira banyaknya kawan berbudi yang pergi,
bahkan cintaku mati karena tak sanggup menderita dalam sunyi.
Mereka tak sudi dengan aku yang begini,
penuh teka-teki yang terkadang aku sendiri sulit memahami.
Lalu aku berpikir...
Kenapa takdir menggiringku secara pandir,
hingga menyendiri untuk mencari jati diri secara getir.
Pantaslah jika hidupku kini bagai kisah roman satir.
Tak ada yang mengira, aku yang begini punya ilusi tingkat tinggi.
Di urat nadi mengalir darah sang pengimajinasi.
Lalu...Kalin pikir aku senang begini!!
terus bermimpi dan menjadi manusia yang tak pasti!!!??
Teka-teki ini tidak boleh terus menjadi misteri,
karena takdir bukanlah untuk diratapi.
Orang yang punya banyak mimpi bukanlah manusia pandir!!
Karena dari mimpilah cita-cita besar itu hadir.
bahkan cintaku mati karena tak sanggup menderita dalam sunyi.
Mereka tak sudi dengan aku yang begini,
penuh teka-teki yang terkadang aku sendiri sulit memahami.
Lalu aku berpikir...
Kenapa takdir menggiringku secara pandir,
hingga menyendiri untuk mencari jati diri secara getir.
Pantaslah jika hidupku kini bagai kisah roman satir.
Tak ada yang mengira, aku yang begini punya ilusi tingkat tinggi.
Di urat nadi mengalir darah sang pengimajinasi.
Lalu...Kalin pikir aku senang begini!!
terus bermimpi dan menjadi manusia yang tak pasti!!!??
Teka-teki ini tidak boleh terus menjadi misteri,
karena takdir bukanlah untuk diratapi.
Orang yang punya banyak mimpi bukanlah manusia pandir!!
Karena dari mimpilah cita-cita besar itu hadir.
12 Nov 2009
Tuhan maha tahu
"Tuhan maha tahu, dan kita hanya menanti kebahagiaan akan datang disaat yang tepat". Tetapi sebagai manusia yang berakal, usaha kita juga turut berperan dalam garis nasip meskipun tidak sepenuhnya merubah garis takdir. Tapi apakah kita tahu, Dia membiarkan kita untuk dapat berkreasi lebih dahulu terhadap hidup kita sebelum menentukan. Dan siapa ... Read moreyang tahu, kalau apa yang ditentukanNya nanti adalah sesuatu yang juga tidak terlepas dari karma yang kita lakukan. Kebahagiaan hanya dapat diraih dengan perbuatan baik yang dimulai dari sekarang
7 Nov 2009
Apa emang battle cuma untuk mencaci
Apa emang battle cuma untuk mencaci,
karena kta sejarah, rap hadir dari kaum yang dicaci.
Tapi sobat, kita disini bukan untuk membenci,
jadi coba cari cara yang berarti.
Aku memang baru disini,
tapi yang sekedar ku tahu rap itu tidak mesti begini.
Banyak masalah yg menuntut arti kita kini,
jika kita cinta bangsa dan negeri ini.
pikirkan, resapi dan beri arti dalam nyanyi.
walaupun meski hanya lewat syair yg dianggap kiri.
Atau kita sendiri tidak malu pada diri sendiri,
hanya bisa teriak-teriak, unjuk gigi, dan tunjukkan punya nyali.
Atau bernyanyi yang sebenarnya tak punya arti.
Berkreasi melalui lirik memang seni,
tapi coba yang menyentuh hati.
Sadarkan mereka yang sering berkelahi dan benci pada diri sendiri.
Jiwa yang enggan hidup dan matipun tak berani,
karena terombang ambing mencari jati diri.
Para pendosa yang rela menjual harga diri bangsa dan umat negeri.
Kaum munafik yang bertameng tulus hati.
Dan masih banyak lagi,
jika kita mau berpikir untuk bernyanyi dengan nurani.
Tidak salah jika kita berani mencaci yang menyakiti hati.
tapi harus tepat dan mengerti kenapa kita memaki.
Agar jangan sampai dibilang aliran musiknya orang iri.
Ingatlah ini,
apabila kita benar-benar mencintai daya dan karya sendiri,
serta bilang hip-hop sudah menjadi urat nadi.
Hanya itu, pesan singkat dari saya yang harusnya juga sadar diri.
Thanks a lot.
karena kta sejarah, rap hadir dari kaum yang dicaci.
Tapi sobat, kita disini bukan untuk membenci,
jadi coba cari cara yang berarti.
Aku memang baru disini,
tapi yang sekedar ku tahu rap itu tidak mesti begini.
Banyak masalah yg menuntut arti kita kini,
jika kita cinta bangsa dan negeri ini.
pikirkan, resapi dan beri arti dalam nyanyi.
walaupun meski hanya lewat syair yg dianggap kiri.
Atau kita sendiri tidak malu pada diri sendiri,
hanya bisa teriak-teriak, unjuk gigi, dan tunjukkan punya nyali.
Atau bernyanyi yang sebenarnya tak punya arti.
Berkreasi melalui lirik memang seni,
tapi coba yang menyentuh hati.
Sadarkan mereka yang sering berkelahi dan benci pada diri sendiri.
Jiwa yang enggan hidup dan matipun tak berani,
karena terombang ambing mencari jati diri.
Para pendosa yang rela menjual harga diri bangsa dan umat negeri.
Kaum munafik yang bertameng tulus hati.
Dan masih banyak lagi,
jika kita mau berpikir untuk bernyanyi dengan nurani.
Tidak salah jika kita berani mencaci yang menyakiti hati.
tapi harus tepat dan mengerti kenapa kita memaki.
Agar jangan sampai dibilang aliran musiknya orang iri.
Ingatlah ini,
apabila kita benar-benar mencintai daya dan karya sendiri,
serta bilang hip-hop sudah menjadi urat nadi.
Hanya itu, pesan singkat dari saya yang harusnya juga sadar diri.
Thanks a lot.
5 Nov 2009
Bukan salahMu jika aku sering dianggap dungu.
Kadang sulit memahami arti hadirku disini,
jika hingga kini aku tetap tak peduli.
Pernah aku berbakti kemudian dinanti,
tapi akhirnya aku pergi bersama duniaku sendiri.
Bukanya aku tak punya nyali,
tapi aku benci untuk dicaci.
Meski itu mungkin bisa membuat aku lebih berarti.
Pengalaman adalah guru,
tapi terkadang dapat menjadi peluru,
menderu menembus jantung hati orang yang keliru.
Aku yang selalu keliru bahwa tujuan haruslah satu.
Ujung-ujungnya aku tetap membatu dalam dunia yang kulihat palsu.
Duhai Ibu,
bukan salahMu jika aku sering dianggap dungu.
jika hingga kini aku tetap tak peduli.
Pernah aku berbakti kemudian dinanti,
tapi akhirnya aku pergi bersama duniaku sendiri.
Bukanya aku tak punya nyali,
tapi aku benci untuk dicaci.
Meski itu mungkin bisa membuat aku lebih berarti.
Pengalaman adalah guru,
tapi terkadang dapat menjadi peluru,
menderu menembus jantung hati orang yang keliru.
Aku yang selalu keliru bahwa tujuan haruslah satu.
Ujung-ujungnya aku tetap membatu dalam dunia yang kulihat palsu.
Duhai Ibu,
bukan salahMu jika aku sering dianggap dungu.
Buaya sama cicak
Kata sapa antara Buaya sama cicak, yang 'lebih' adalah buaya??
Cicak bisa merayap sesuka hati kaya' spiderman....buaya engga'!!
Cicak hidupnya damai - ga' pernah mengancam dan rusuh, malah hewanya sabar dan kalem
sedangkan buaya?? ga' punya teman karena sering mengancam.
Saking baek dan bersahabat, untuk mengenang cicak...anak-anak punya lagu sendiri buat cicak...
Trs, ga' macing bgt klo ada lagu "Buaya-buaya di dinding"...yg ciptain pasti org gila!!wkwkkwkw
Ehm...Emang seeh buaya nyeremin, tapi ga'penting....
zaman skrg yg banyak yg kuat dan yg diam2 itu yg malah makan dalam!!!!
Cicak lebih cerdik dan dapat berada di berbagai lini....buaya engga'!!!
Kesimpulanya di zaman sekarang ini, mau ga' mau buaya 'kalah' jika dibandingkan Cicak.
Hukum rimba memang masih berlaku, tapi kemenangan bagi yang cerdik...
Hidup Cicak!!!! I love u pulll..wkkkwwkkw
4 Nov 2009
Diriku seutuhnya
Hari ini masih sama dengan hari yang kemarin,aku masih terhuyung sebagai anak manusia yang sedang mencari jati diri.
Pantaslah jika kegalauan masih membayangi.
Aku yang galau untuk menjadi diri sendiri, meski segala pemahaman telah kucoba sejauh daya yang kubisa.
Sungguh sulit terasa, karena ujung dari apa yang kucari memang bukan untuk diriku sendiri.
Mereka yang kusayangi yang membuat aku selalu ingin persembahkan yang terbaik.
Dan sebelum itu tercapai, biarlah aku tidak memperdulikan bagaian lain dari sisi hatiku sendiri.
Hingga datang saat itu, dimana aku dapat memberikan diriku seutuhnya.
1 Nov 2009
Semoga nantinya aku dapat bahagia di dunia seperti ini
Aku sudah sulit menemukan keindahan melalui keheningan malam, syair syahdu, khayalan dan lamunan yang dulu sering menggiring nalarku untuk menulis. Meski yang kutulis waktu itu hanyalah untaian hampa dari mimpi-mimpi, kuakui itu sangat berarti.
Karena dari mimpi itulah terbit cita-cita dan harapan.
Dan keadaan ini juga tidak mengartikan aku yang sekarang telah menemukan kebahagiaan dari sisi lain yang lebih nyata. Karena aku masih suka berangan-angan dan menyimpan harapan serta cita-cita dari mimpiku tersebut.
Hanya saja, kemana perginya imajinasiku??
Imajinasi yang membuat aku selalu bersemangat dalam berkreatifitas, mengalirkan ide-ide gila yang tak takut akan cemoohan,menemukan banyak pengalaman melalui dunia maya yang memperkaya diriku sebagai aku.
Sepertinya aku hanya berpindah ke dunia baru yang merasa sudah pantas aku singgahi. Dunia yang mengharuskan aku sadar apa arti 'nyata' menurut mereka. Masuk dalam kompetisi meraih 'hidup' menurut mereka. Aku harus sama seperti mereka, agar pantas hidup dalam dunia mereka.
Setidaknya di dunia ini aku juga manusia yang sama seperti mereka, jadi kehidupan seperti ini adalah tahap yang memang harus kulalui pula. Aku juga bukan munafik untuk mengatakan tidak menyukai dunia seperti ini, untuk itu tidak ada salahnya berupaya dan berlomba meraih kejayaan menurut dunia mereka.
Semoga nantinya aku dapat bahagia di dunia seperti ini, tentunya setelah dapat meraih mimpi yang ada dalam angan-angan duniaku terdahulu.
Karena dari mimpi itulah terbit cita-cita dan harapan.
Dan keadaan ini juga tidak mengartikan aku yang sekarang telah menemukan kebahagiaan dari sisi lain yang lebih nyata. Karena aku masih suka berangan-angan dan menyimpan harapan serta cita-cita dari mimpiku tersebut.
Hanya saja, kemana perginya imajinasiku??
Imajinasi yang membuat aku selalu bersemangat dalam berkreatifitas, mengalirkan ide-ide gila yang tak takut akan cemoohan,menemukan banyak pengalaman melalui dunia maya yang memperkaya diriku sebagai aku.
Sepertinya aku hanya berpindah ke dunia baru yang merasa sudah pantas aku singgahi. Dunia yang mengharuskan aku sadar apa arti 'nyata' menurut mereka. Masuk dalam kompetisi meraih 'hidup' menurut mereka. Aku harus sama seperti mereka, agar pantas hidup dalam dunia mereka.
Setidaknya di dunia ini aku juga manusia yang sama seperti mereka, jadi kehidupan seperti ini adalah tahap yang memang harus kulalui pula. Aku juga bukan munafik untuk mengatakan tidak menyukai dunia seperti ini, untuk itu tidak ada salahnya berupaya dan berlomba meraih kejayaan menurut dunia mereka.
Semoga nantinya aku dapat bahagia di dunia seperti ini, tentunya setelah dapat meraih mimpi yang ada dalam angan-angan duniaku terdahulu.
30 Okt 2009
'mungkin'....Ragu, ragu dan selalu ragu...
Kemana perginya cahaya Hati ini,
jika yang dinamakan cahaya itu memang ada, seperti yang selama ini mereka rasakan...
Lantas, apakah selama ini hatiku hanya diliputi temaram ?
Mungkin memang begitu, karena aku sepertinya tidak sebahagia mereka...
Hati tanpa cahaya dikatakan hati yang temaram,
tanpa ada perasaan bahagia yang belebih.
Tapi apa benar begitu naas keadaan diriku?
Jika yang kukatakan ini hanyalah prasangka dan keraguan..
"kemana" "seperti" "mungkin" "tapi"...
Bukankah itu semua adalah kata-kata keraguan...
Aku yang ragu akan diriku, ragu akan penilaian terhadap diriku sendiri, atau ragu dengan cara kalian yang menilai diriku.
Ragu, ragu dan selalu ragu...
Seharusnya tidak ada alasan untuk ragu pada diriku sendiri,
karena aku adalah aku, tidak akan bisa jadi kalian atau mereka
tapi mungkin pantaslah jika aku ragu terhadap penilaian kalian,
karena sesunguhnya kalian juga ragu akan diri sendiri
masih ada kata 'mungkin' dari jawaban keraguan ini...
maka 'sepertinya' aku tidak akan menemukan jawaban yang pasti,
'mungkin' karena aku, kau dan kita hanyalah manusia..
yang akan selalu ragu dalam kehidupan ini.
'mungkin'....
jika yang dinamakan cahaya itu memang ada, seperti yang selama ini mereka rasakan...
Lantas, apakah selama ini hatiku hanya diliputi temaram ?
Mungkin memang begitu, karena aku sepertinya tidak sebahagia mereka...
Hati tanpa cahaya dikatakan hati yang temaram,
tanpa ada perasaan bahagia yang belebih.
Tapi apa benar begitu naas keadaan diriku?
Jika yang kukatakan ini hanyalah prasangka dan keraguan..
"kemana" "seperti" "mungkin" "tapi"...
Bukankah itu semua adalah kata-kata keraguan...
Aku yang ragu akan diriku, ragu akan penilaian terhadap diriku sendiri, atau ragu dengan cara kalian yang menilai diriku.
Ragu, ragu dan selalu ragu...
Seharusnya tidak ada alasan untuk ragu pada diriku sendiri,
karena aku adalah aku, tidak akan bisa jadi kalian atau mereka
tapi mungkin pantaslah jika aku ragu terhadap penilaian kalian,
karena sesunguhnya kalian juga ragu akan diri sendiri
masih ada kata 'mungkin' dari jawaban keraguan ini...
maka 'sepertinya' aku tidak akan menemukan jawaban yang pasti,
'mungkin' karena aku, kau dan kita hanyalah manusia..
yang akan selalu ragu dalam kehidupan ini.
'mungkin'....
Terkasih
Hidup jauh dari rileks, bingung antara motivasi dan ambisi, terasa jauh dari keramaian,...
tapi aku tahu semuanya tetap ada dan tersedia bagiku selama di hati kecil ini masih ada kalian2 orang yang kukasihi....
tapi aku tahu semuanya tetap ada dan tersedia bagiku selama di hati kecil ini masih ada kalian2 orang yang kukasihi....
26 Okt 2009
hidup yang juga mimpi
Coba menunjuk satu bintang, yang ingin diraih dalam mimpi....
Jangan hiraukan bintang yang selalu di langit dan tetap terlalu tinggi untuk dapat diraih, karena ini semua tetap mimpi....
Seperti hidup yang juga mimpi, hingga terbit kesadaran bahwa yang nyata setelah kau mati.
Ataukah kalian yang hidup di jaman sekarang lebih memuja dunia yang tampak seperti nyata, dan mengganggap kehidupan setelahnya hanyalah mimpi dari orang-orang terdahulu.
Jangan hiraukan bintang yang selalu di langit dan tetap terlalu tinggi untuk dapat diraih, karena ini semua tetap mimpi....
Seperti hidup yang juga mimpi, hingga terbit kesadaran bahwa yang nyata setelah kau mati.
Ataukah kalian yang hidup di jaman sekarang lebih memuja dunia yang tampak seperti nyata, dan mengganggap kehidupan setelahnya hanyalah mimpi dari orang-orang terdahulu.
21 Okt 2009
[Kiat Menulis] Tak Ada Istilah “Tulisan Fals” Posted in Dunia Penulisan, Motivasi
Anda mungkin sering melihat sebuah iklan kopi di televisi yang menayangkan sosok suara pria bersuara fals. Lalu muncul si narator dengan ucapan, “Enggak semua orang bisa bermain musik.”
Ya, di dunia musik, memang suara merdu banyak ditentukan oleh bakat alam. Ada orang yang ditakdirkan bersuara merdu, sehingga dia berpotensi besar menjadi seorang penyanyi sukses. Sementara ada orang (termasuk saya) yang bersuara fals, pas-pasan, sehingga nyaris tak mungkin menjadi penyanyi sukses.
Ada seorang teman yang pernah berkata pada saya, “Penyanyi dan penulis pada dasarnya sama. Ada orang yang suaranya fals, sehingga tak mungkin jadi penyanyi. Ada juga orang yang tulisannya jelek, sehingga tak mungkin menjadi penulis.”
Pendapat seperti ini bukan hanya dilontarkan oleh orang awam. Bahkan Stephen King – penulis cerita horor paling ngetop sedunia – pun, dalam bukunya On Writing, menjelaskan bahwa ada penulis luar biasa seperti Kahlil Gibran atau Ernest Hemingway, ada pula penulis yang biasa-biasa saja seperti kita-kita ini. Menurut King, seorang penulis yang biasa-biasa saja tak mungkin “naik status” menjadi penulis luar biasa.
Walau Stephen King termasuk salah seorang penulis yang paling terkenal sedunia, saya SANGAT TIDAK SETUJU dengan pendapatnya ini.
Di dunia penulisan, tidak ada istilah “tulisan fals”. Dunia penulisan SANGAT BERBEDA dengan dunia musik.
Pada dasarnya, siapa saja bisa menjadi penulis. Siapa saya bisa menjadi penulis yang luar biasa. Termasuk Anda dan saya!
Yang Anda butuhkan untuk “naik status” menjadi seorang penulis yang luar biasa adalah seperti yang pernah saya jelaskan di sini.
Itu saja. Tak lebih dan tak kurang.
Dunia penulisan tidak mengenal istilah “tulisan fals”.
Salam Sukses!
Jonru
20 Okt 2009
Suara Mahasiswa Koran Sindo
KALAU ditanya soal bentuk,tidak ada lagi bentuk yang bagus selain “lingkaran”. Seperti halnya anting, gelang, cincin,kalung,dan jam tangan,atau bahkan roda kendaraan bermotor, semuanya diciptakan “beraroma” lingkaran.
Jika sudah berbentuk lingkaran, maka apa pun itu akan mudah berputar. Lingkaran itu tidak abstrak,lingkaran itu jelas dan tidak melengos. Bahkan burung garuda pun sebisa mungkin berpose semirip lingkaran, sesaat sebelum dipastikan menjadi lambang. Lingkaran itu harus aktif, tidak boleh pasif atau bahkan stop di tengahtengah jalan.
Lihat saja akuarium di rumah,di samping layar kaca.Air akuarium harus terus berputar agar ikan-ikan kecil selalu segar bugar.Air kotor masuk ke dalam kotak penyaringan melalui mesin penyedot, lalu diproses sedemikian rupa agar keluar kembali ke dalam akuarium dalam bentuk air yang bersih. Ikan-ikan kecil pun senantiasa hidup segar, tidak lumpuh atau sakit kepala.Apalagi di negeri ini,semua harus bersifat lingkaran.
Saat ini kita ramai berbicara mengenai menteri, saya jadi ingat ungkapan “wakil presiden dan para menteri hanyalah pembantu presiden”. Itu memang terdengar wajar saja. Ada dua kasus yang beraroma “pembantu”.Pertama,mobilisasi: andaikata genteng rumah kita bocor dan kita giring penduduk, termasuk yang uzur,merangkak-rukuk naik ke atap untuk membetulkannya hingga keringatnya menetes deras di teras rumah dan matanya berkunang-kunang, itu artinya kita memobilisasi mereka.
Kedua,partisipasi: bilamana saluran air mampat dan kita ajak mereka baikbaik untuk membersihkannya hingga lingkungan tidak jadi kubangan, itu artinya kita buka pintu mereka berpartisipasi. Kedua kasus tersebut membuat penduduk tersebut terlihat seperti pembantu.Namun,sebenarnya terdapat jurang harga yang curam di antara kasus pertama dan kedua.Ibarat perhiasan,penduduk pada kasus pertama bagaikan kantong plastik kresek.
Adapun pada kasus kedua,para penduduk ibarat tas kulit buaya. Berhubung pemerintahan yang mantap bukanlah mereka yang berurusan dengan genteng bocor atau bahkan saluran air mampet,maka satu-satunya urusan yang tersedia baginya adalah masalah pembangunan.Kedua jenis kasus tersebut bisa saja mencapai hasil yang sama, maka kemungkinan berhasilnya pembangunan fisik baik lewat mobilisasi atau partisipasi pun sama besarnya.
Kabinet yang baik itu haruslah berbau lingkaran,“dari rakyat untuk rakyat”.Tak peduli orang-orang di dalamnya,percuma saja peduli kalau kami tidak akrab dengan orang-orang itu.Peduli setan! Kami hanya ingin hasil dari keringat kami yang disedot mesin pemerintahan. Lingkaran harus terasa di dalam kehidupan kami,sirkulasinya harus jelas dan tetap bersih, sebersih potongan janji yang keluar dari dalam mulut gua.
Kata kakekku,“Peranan pemimpin bukanlah faktor penentu mutlak karena bagaimanapun faktor massa yang dipimpinnya pada saat-saat tertentu merupakan faktor yang amat dominan.”Ternyata....(*)
Hagiant Rassinata
Mahasiswa Fakultas Seni Rupa,
Institut Kesenian Jakarta
Jika sudah berbentuk lingkaran, maka apa pun itu akan mudah berputar. Lingkaran itu tidak abstrak,lingkaran itu jelas dan tidak melengos. Bahkan burung garuda pun sebisa mungkin berpose semirip lingkaran, sesaat sebelum dipastikan menjadi lambang. Lingkaran itu harus aktif, tidak boleh pasif atau bahkan stop di tengahtengah jalan.
Lihat saja akuarium di rumah,di samping layar kaca.Air akuarium harus terus berputar agar ikan-ikan kecil selalu segar bugar.Air kotor masuk ke dalam kotak penyaringan melalui mesin penyedot, lalu diproses sedemikian rupa agar keluar kembali ke dalam akuarium dalam bentuk air yang bersih. Ikan-ikan kecil pun senantiasa hidup segar, tidak lumpuh atau sakit kepala.Apalagi di negeri ini,semua harus bersifat lingkaran.
Saat ini kita ramai berbicara mengenai menteri, saya jadi ingat ungkapan “wakil presiden dan para menteri hanyalah pembantu presiden”. Itu memang terdengar wajar saja. Ada dua kasus yang beraroma “pembantu”.Pertama,mobilisasi: andaikata genteng rumah kita bocor dan kita giring penduduk, termasuk yang uzur,merangkak-rukuk naik ke atap untuk membetulkannya hingga keringatnya menetes deras di teras rumah dan matanya berkunang-kunang, itu artinya kita memobilisasi mereka.
Kedua,partisipasi: bilamana saluran air mampat dan kita ajak mereka baikbaik untuk membersihkannya hingga lingkungan tidak jadi kubangan, itu artinya kita buka pintu mereka berpartisipasi. Kedua kasus tersebut membuat penduduk tersebut terlihat seperti pembantu.Namun,sebenarnya terdapat jurang harga yang curam di antara kasus pertama dan kedua.Ibarat perhiasan,penduduk pada kasus pertama bagaikan kantong plastik kresek.
Adapun pada kasus kedua,para penduduk ibarat tas kulit buaya. Berhubung pemerintahan yang mantap bukanlah mereka yang berurusan dengan genteng bocor atau bahkan saluran air mampet,maka satu-satunya urusan yang tersedia baginya adalah masalah pembangunan.Kedua jenis kasus tersebut bisa saja mencapai hasil yang sama, maka kemungkinan berhasilnya pembangunan fisik baik lewat mobilisasi atau partisipasi pun sama besarnya.
Kabinet yang baik itu haruslah berbau lingkaran,“dari rakyat untuk rakyat”.Tak peduli orang-orang di dalamnya,percuma saja peduli kalau kami tidak akrab dengan orang-orang itu.Peduli setan! Kami hanya ingin hasil dari keringat kami yang disedot mesin pemerintahan. Lingkaran harus terasa di dalam kehidupan kami,sirkulasinya harus jelas dan tetap bersih, sebersih potongan janji yang keluar dari dalam mulut gua.
Kata kakekku,“Peranan pemimpin bukanlah faktor penentu mutlak karena bagaimanapun faktor massa yang dipimpinnya pada saat-saat tertentu merupakan faktor yang amat dominan.”Ternyata....(*)
Hagiant Rassinata
Mahasiswa Fakultas Seni Rupa,
Institut Kesenian Jakarta
19 Okt 2009
lirik kami
Wahai kalian yang membenci lirik kami,
Jangan lo pikir nulis lirik itu gampang,
Karena untuk nulis ga’ sama dengan ngoceh sembarang.
Kecuali apa yang pingin lo tulis emang nyeritain isi otak lo yang terbelakang
Lo yang cuma bisa melonglong dengan tabiat yang merongrong
Lebih suka sombong padahal hanya seperti kambing ompong
Tapi tidak dengan kami,
meski kami pembangkang, kami ingin berjuang dan berkembang
dengan lagu yang mungkin terdengar sumbang.
syair kata-kata yang kunyanyikan dengan terbata-bata
Wahai sobat, dengarkanlah syair kata-kata yang kunyanyikan dengan terbata-bata
Bukan untuk mengumbar kata demi karya, tapi hanyalah daya dari aku yang nestapa
Aku memang tak pandai memainkan nada, tapi rasa yang membuat aku bisa
Tak perduli kalian bilang aku gila, karena nanti juga kan sirna apa yang kalian hina…
Setelah tahu yang pantas dipuja adalah yang tak mengiba terhadap duka.
Sebenarnya aku risih untuk bercerita tentang apa yang membuat aku tersisih,
Karena ini hanya masalah situasi yang belum menerima kenyataan yang pasti.
Bahwa apa adanya aku adalah pasti apa yang ada dalam pikiranku sendiri,
Percuma kalian berisik jika hanya mencaci aku yang memang pasti begini.
Tak ada guna berselisih karena kau, aku dan kita pasti mati.
Wahai sobat, mungkin apa yang kurasa juga sama dengan yang kalian rasa
Karena raga kita sama-sama muda dan pernah galau untuk mengartikan dunia.
Tapi yang utama adalah bagaimana cara kita menyimpan asa, yang dapat menjadi usaha untuk kita berjaya.
Jangan pedulikan makna maya dari dunia kita, yang lebih mengutamakan kasta ataupun harta.
Bahkan cinta dapat menjadi tipu daya demi puaskan dahaga durjana
Tetaplah yakin sobat, agama yang utama.
Syair ini hanyalah apa yang kurasa di dalam hati,
Kutulis sendiri agar dapat menemukan arti,
Sekali lagi…janganlah kalian mencaci
Aku bernyanyi hanya untuk menghibur diri
Diri sendiri yang sedang mencari jati diri
Semoga nurani dapat menghayati apa yang hakiki
17 Okt 2009
aku ingin pulang
Kabinet
Dalam pemerintahanya kali ini, inisiatif dari SBY dikatakan unik karena lain dari biasanya. SBY tidak mengikutsertakan ketua partai dalam penyusunan pemerintahan koalisi. Terlepas dari benar atau tidaknya yang dilakukan SBY ini, tetap tak sedikit orang yang menyatakan agar dalam penyusunan kabinet SBY jangan bersikap semena-mena dan mengabaikan aspirasi masyarakat.
Inisiatif SBY untuk tidak menempatkan orang-orang parpol dalam jabatan strategis, seperti menteri pertahanan, kepala badan usaha milik negara, jaksa agung dan Kepala Badan Intelijen Negara juga patut diberi acungan jempol. Namun, kita juga patut bertanya, apakah seorang presiden yang terpilih bukan berasal dari parpol? Apakah benar mereka yang berasal dari kelompok independen non-parpol bebas dari kepentingan politik dan uang? Polemik semacam ini bukan hal yang baru.
Dan dari hal di atas, dapat diketahui bahwa bentuk pemerintahan yang akan dibentuk SBY ini adalah pembentukan koalisi besar nasional. Ada beberapa dampak yang dapat diuraikan dari pembentukan koalisi tersebut, di satu sisi ini positif karena menyatukan berbagai komponen bangsa di dalam kabinet. Di sisi lain, ini juga berbahaya mengingat 'aturan main koalisi' yang dibuat dapat menafikan aspirasi politik rakyat karena rendahnya kekuatan penyeimbang di DPR terhadap eksekutif. Jika hal kedua yang lebih mengemuka, DPR hanya akan menjadi pengikut kebijakan saja dan tidak dapat mengemban peranan eksekutifnya secara total.
Jika itu memang benar terjadi, fenomena politik semacam itu dapat menjurus pada sistem pemerintahan otoriter. Parpol tentunya tak dapat berbuat banyak karena terbelenggu oleh 'Aturan Main Koalisi' tersebut. Sedangkan pertanyaan bahwa akankah kabinet lebih efektif dan syarat dengan keberhasilan, juga masih tanda tanya besar, mengingat berbagai pakta politik hanyalah aturan yang ada di atas kertas.
Efektivitas dan keberhasilan kinerja kabinet akan sangat ditentukan apakah Presiden dapat mengarahkan langkah apa saja yang harus dilakukan secara cepat dalam mengejawantahkan program dan rencana aksi 5 tahunan kabinet, serta langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan secara lambat tapi pasti.
Kesimpulanya semoga saja anggapan bahwa kabinet SBY merupakan kabinet penuh keragu-raguan tidak akan ada lagi, tentunya jika pada periode kedua pemerintahannya ini SBY lebih sigap dan berani mengambil keputusan yang cepat dalam situasi yang tepat pula. Karena tidak ada pula yang perlu diragukan lagi oleh SBY untuk berbuat yang lebih cepat dan tepat bagi rakyat, mengingat kekuatan politiknya yang sekarang sangat dominan baik di eksekutif maupun legislatif. Bila SBY ingin mewariskan suatu yang positif, inilah kesempatan terakhir. Namun jika ia tetap ragu-ragu untuk melakukannya secara radikal, kesempatan itu tidak akan datang dua kali.
Just opini
Kata para kritisi yang ada di negeri ini, ada dua ciri manusia Indonesia yang sangat relevan dengan kondisi kekinian bangsa kita.
Pertama, manusia Indonesia senang dengan kepura-puraan alias hipokrit.Sejak lama mereka dipaksa untuk menyembunyikan atau paling tidak menahan sesuatu yang dirasakan.Sikap yang tidak berterus terang seperti ini menghilangkan sifat untuk proaktif sehingga berakibat seolah-olah keadaan buruk yang mereka alami tidak bisa diubah dengan tangan mereka sendiri.
Kedua, manusia Indonesia enggan bertanggung jawab dan sering merasa tidak berkepentingan terhadap suatu hal. Pimpinan melemparkan kesalahan atau kegagalan ke bawahan dan bawahan melakukan ke bawahannya lagi. Banyak pemimpin Indonesia yang cenderung mencari kambing hitam atas kesalahan yang dilakukan.
Sedangkan jika kita mau ikut berpikir kritis, ada korelasi yang sangat dekat antara kepemimpinan dan kemajuan sebuah bangsa, sebab tak mungkin sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar jika tidak memiliki pemimpin yang hebat dan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebut saja Amerika Serikat, Jepang, dan China yang memiliki manusia-manusia luar biasa.
Jadi, walaupun Indonesia kaya akan sumber daya ekonomi,itu saja tidak cukup jika sumber daya manusianya tak dikembangkan. Bangsa ini perlu membangun manusia dan mengoptimalkan kemampuannya. Hal ini penting dan harus menjadi prioritas utama,terutama dalam hal pembangunan watak dan karakter.
Just opini
13 Okt 2009
Karma
Apa itu Karma? Katanya balasan atas segala tingkah laku...
Benarkah itu ada? Yang kutahu, segala prilaku memang berjejak dan tidak lepas berlalu.
Kalaupun benar, aku rasa itu hanya sebuah siluet dari salah satu pertanyaan kecil tentang kehidupan.
Karena takdir, tetap menyimpan misterinya yang susah terungkit meski perlahan.
Sisi tabiat dikatakan pasti hitam dan putih, namun susah dielak warna buram diantara keduanya.
Segala musebab prilaku tentu akan dihisab, tapi kadang manusia terlalu cepat bahkan sering salah menisbahkan makna.
Sadarilah bahwa misteri Ilahi tetaplah sempurna dengan kerahasiaanya,
kita hanya bisa menerka dengan pengetahuan sekedarnya.
12 Okt 2009
Answer post for my best Friend
Memiliki kegemaran baru yaitu 'USIL',
mari galakan gerakan USIL nasional demi meningkatkan produktifitas karya anak negeri!
cukup bawa optimisme, dan pemikiran positif-konstruktif.
Usil yang diUsulkan ini bukanlah Usil yang Asal ataupun Nakal...
melainkan gerakan Usil Massal yang mengharuskan kita menjadi orang yang Total dan loyal dalam bekreasi, serta Tegar jika sial dan aral menghadang...
Dengan begitu, diharapkan Generasi Usil bukan hanya dapat menjadi sekelompok Insan yang tak gentar dengan kata gagal, tapi juga membuktikan itu semua dengan sesuatu yang benilai mahal
10 Okt 2009
kata-kata ketir dari orang amatir yang berpikir untuk tidak lagi getir menapak takdir.
Saya berpikir bagaimana supaya tidak banyak pikiran, tapi setelah dipikir-pikir..
yang namanya pikiran pasti akan selalu ada.
Sedangkan orang yang tidak suka berpikir saja tetap berpikir, apa lagi orang yang selalu disinggahi pemikiran dalam pikiran dia.
Tapi kalau boleh saya menyindir diri saya sendiri yang pandir,
kenapa seeh saya terus saja memikirkan pikiran-pikiran yang sebenarnya hanya membuat isi hati menjadi satir dan akhirnya ketar-ketir mencari solusi yang malah menambah kawatir.
Takdir kan udah pasti hadir, lalu kenapa harus getir.
Ya udah deh, dari pada kalian memikirkan kata-kata ini, mending dipikir-pikir aja dulu terus berubah pikiran dan menyingkir.
Ini hanya kata-kata ketir dari orang amatir yang berpikir untuk tidak lagi getir menapak takdir.
8 Okt 2009
Manusia Bodoh
Kenapa harus bergelut untuk meraih semuanya, jika sebenarnya yang ada sudah sempurna..
Apa lagi yang dicari, jika ini semua adalah yang paling pantas diberika oleh Nya.
Lalu kenapa kekhawatiran sengaja dibiarkan menghantui diri,
jika sebenarnya hanya kesemuan sia-sia yang menyiksa diri.
Tentu tidak ada yang dapat menjawab semua itu secara sempurna,
karena kesempurnaan hanyalah miliNya.
Selain dari itu, hanyalah mahkluk yang tidak menyadari kebodohanya.
Bodoh karena tidak menyadari bahwa ini adalah apa yang terjadi pada diri kita.
Tapi kenapa tidak bisa menemukan makna, meski tak bisa menjawab secara sempurna.
Apa lagi yang dicari, jika ini semua adalah yang paling pantas diberika oleh Nya.
Lalu kenapa kekhawatiran sengaja dibiarkan menghantui diri,
jika sebenarnya hanya kesemuan sia-sia yang menyiksa diri.
Tentu tidak ada yang dapat menjawab semua itu secara sempurna,
karena kesempurnaan hanyalah miliNya.
Selain dari itu, hanyalah mahkluk yang tidak menyadari kebodohanya.
Bodoh karena tidak menyadari bahwa ini adalah apa yang terjadi pada diri kita.
Tapi kenapa tidak bisa menemukan makna, meski tak bisa menjawab secara sempurna.
7 Okt 2009
Sajak abstrak
Pergi jauh berkelana, karena benci dengan menetap
Hilang tanpa jejak, karena misteri itu indah
Selalu mencaci, karena hidup bagai serapah
Pencarian tanpa ujung, karena terselubung gelap
Hati rapuh dan merana, segala sendi kaku terperangkap
Malang nian takdir terkuak, apa daya itu yang dinisbah
Akhirnya pergi, bersama puing hati yang menjadi sampah
Meski tetap berjuang, dengan mengkais sisa asa untuk menderap
Nalar yang berjalan cepat, Tak sebanding dengan apa yang terlihat
Karena semua yang melihat, merasa diri paling bermartabat
Akirnya menjadi serba takut, dalam hidup yang kau buat kalut
Hanya bisa berkutat, dengan apa yang diharuskan menjadi tabiat
6 Okt 2009
Komunitas Babi
Ini dia sebuah kisah yang buat ku muak..
Segala tentang mereka adalah sampah
Tidak ada yang benar-banar bermakna.
Mereka punya otak
tapi pantasnya dapat serapah
karena apa yang ada hanya bulshit belaka
So' unjukin skill mereka yang belaga' artis
ga' nyadar kalo itu bukanlah bakat
tapi lebih pantas disebut yang keluar dari isi pantat
Gw bukanya fasis meski terkadang rada' bengis..
Untuk mereka yang mestinya pesimis terhadap komunitas mereka yang narsis
Atau biarkan saja mereka terus menari dengan penyakit mereka yang semakin kronis.
Dan kita hanya sebagai penonton sekelompok babi picis
Make Life Slow and Show must go on
Kapankah akan datang saat itu,
dimana aku tidak perlu lagi risau akan segala hal yang berhubungan dengan masa depanku.
Tentunya itu akan hadir disaat aku sudah mengerti,
bahwa tidak ada yang perlu kurisaukan dari hidup yang telah diaturNya.
Itu bisa terjadi nanti yang tidak kuketahui kapan,
atau bahkan dimulai detik ini...
Asal saja aku telah paham, bahwa hidup jangan dijadikan beban.
Make Life Slow and Show must go on
pic...
Rintihan Suara Hati
Negeri kita telah digonjang-ganjing oleh bencana yang sebenarnya kita sendiri sulit mengetahui secara pasti, "Mengapa ini terjadi"...
Penuh tanya dalam benak kita,
apa ini bencana, cobaan, atau hukuman ??.
Adakah ini disebut bencana alam yang datang dengan sendirinya karena alam yang semakin menua??
Lantas apa benar tidak ada sama sekali peranan yang pernah kita lakukan terhadap alam ini!!.
Ataukah cobaan yang dihadirkan Ilahi sebagai pertanda??
Namun sanggupkah kita menjawab pertanyaan itu, sedangkan tetap tersirat rahasia Ilahi yang abadi.
Pantaskah ini disebut hukuman atas dosa kita selama ini??
Mungkin pertanyaan ini yang lebih bisa kita jawab !!
Karena hanya Dia yang maha tahu dan kita sendiri yang tahu apa saja dosa yang telah kita perbuat.
pic...
Rintihan Suara Hati
aku diciptakan sebagai pengimajinasi
Aku tidak tahu ingin menulis apa?. Karena yang akan tertulis nantinya terselip diantara harapan dan mimpi...
Apakah harapan itu akan tetap menjadi mimpi, atau mimpi yang terselubung sebuah harapan yang besar.
Tetaplah omong kosong jika belum dapat dikatakan nyata.
Mungkin ada pendapat lain yang mengatakan sesuatu dimulai dari sebuah usaha dan harapan...Tapi itu sudah kumulai sejak lama
Namun yang kudapat sekarang hanyalah kejenuhan.
Jenuh untuk membaca isi hatiku sendiri, jenuh untuk berpikir, dan jenuh untuk menulis apa yang kupikir.
Jika hanya itu, mungkin memang lebih baik aku pergi dari dunia imajinasi ini.
Meski aku sendiri tidak tahu dari mana asal semua ini...
Namun, jika ini adalah sesuatu yang tidak bisa kutolak, tak ada gunanya juga aku menghindar...
Sebuah penyangkalan adalah mustahil..
Bahwa aku diciptakan sebagai manusia yang suka berimajinasi
1 Okt 2009
Bencana
Orang yang cerdas adalah mereka yang tahu kematian itu pasti dan akan berada di akhirat nanti untuk selamanya.
Jadi untuk apa, kita masih sombong dan angkuh!!
Kenapa kita masih mengatur apa yang telah diatur oleh Allah!!
Bencana bukanlah kebetulan, ramalan, atau sesuatu yang bisa dicegah...
Tetapi sebagai pertanda bagi kita...
Jika satu kali dalam sebulan adalah pertanda, kenapa untuk yang kedua, ketiga dan berikutnya kita masih juga tidak menyadari kesalahan kita...
Apabila saudara kita disana telah kehilangan harta benda dan orang yang teramat sangat dicintainya, kita yang masih diberi keselamatan oleh yang maha kuasa seharusnya menyadari bahwa itu adalah pertanda agar kita selalu menyayangi orang terdekat kita selagi masih diberi waktu.
Jadi untuk apa, kita masih sombong dan angkuh!!
Kenapa kita masih mengatur apa yang telah diatur oleh Allah!!
Bencana bukanlah kebetulan, ramalan, atau sesuatu yang bisa dicegah...
Tetapi sebagai pertanda bagi kita...
Jika satu kali dalam sebulan adalah pertanda, kenapa untuk yang kedua, ketiga dan berikutnya kita masih juga tidak menyadari kesalahan kita...
Apabila saudara kita disana telah kehilangan harta benda dan orang yang teramat sangat dicintainya, kita yang masih diberi keselamatan oleh yang maha kuasa seharusnya menyadari bahwa itu adalah pertanda agar kita selalu menyayangi orang terdekat kita selagi masih diberi waktu.
23 Sep 2009
Syair pemuda pinggir
Bangkitlah sobat yang terpinggirkan,
Nyanyikan lagu kemenangan kita
Jangan takut pada masa lalu dan segala pahit getir ingatan
Karena itu adalah sumber pencarian dentitas diri kita.
Asa kita bukan sekedar warna dalam nyawa dan raga,
Tetapi merupakan basis dalam perjuangan hidup.
Ingatan kita memang diikat oleh simbol yang berbeda,
Kebiasaan kita memang nyeleneh”,
Tapi nantinya pun berangsur menciptakan identitas pribadi.
Yang perlu kita ingat, wahai sobat
adalah proses perubahan yang kita jalani
sama pentingnya dengan sisi perubahan kita nanti.
Masa sekarang sama pentingnya dengan masa depan.
Sebenarnya ujung pencarian kita,
hanyalah pemberian akan satu kasih yang tulus,
karena itu lebih dari cukup untuk mengubah seluruh persepsi
tentang tabiat kita yang dianggap buruk.
Nyanyikan lagu kemenangan kita
Jangan takut pada masa lalu dan segala pahit getir ingatan
Karena itu adalah sumber pencarian dentitas diri kita.
Asa kita bukan sekedar warna dalam nyawa dan raga,
Tetapi merupakan basis dalam perjuangan hidup.
Ingatan kita memang diikat oleh simbol yang berbeda,
Kebiasaan kita memang nyeleneh”,
Tapi nantinya pun berangsur menciptakan identitas pribadi.
Yang perlu kita ingat, wahai sobat
adalah proses perubahan yang kita jalani
sama pentingnya dengan sisi perubahan kita nanti.
Masa sekarang sama pentingnya dengan masa depan.
Sebenarnya ujung pencarian kita,
hanyalah pemberian akan satu kasih yang tulus,
karena itu lebih dari cukup untuk mengubah seluruh persepsi
tentang tabiat kita yang dianggap buruk.
pic...
Rintihan Suara Hati
16 Sep 2009
bagaimana anda 'menikmati' Ramadhan ini ??
Sahabat, ada banyak saudara-saudara kita, yang melampaui hari-hari ramadhan sama beratnya bahkan mungkin jauh lebih berat, dari perjuangan mereka setiap hari di bulan-bulan lain.
Apa yang kita bagi, mungkin hanya sedikit dari nikmat Allah Subhanahu Wata'ala berikan pada kita.
Namun makna dan harganya bagi mereka, sungguh jauh berbeda....
Semuanya tergantung bagaimana anda akan 'menikmati' Ramadhan ini ??
Baju lebaran keluarga [Kita]= 6 bulan makan [mereka]
Liburan lebaran keluarga [Kita]= Sekolah 1 tahun [Mereka]
Bonus THR [Anda] = Biaya hidup sekeluarga 1 tahun [Mereka]
Ketupat, opor, rendang, dll [Anda] = Nasi aking + garam sebulan [Mereka]
pic...
Rintihan Suara Hati
13 Sep 2009
Salute for SLANK
Gokil!!!...emang tua2 keladi group band SLANK, "makin tua malah makin jadi"!!!
Kirain udah mulai tenggelam kiprahnya, tapi dengan 'Rock In USA"...tambah mantap aja kefanatikan gw terhadap band ini.
Mungkin emang ada band2 Indonesia sekarang yang pernah berkiprah di luar negeri, tapi meski gw cuma liat sekilas....SLANK tetap ga' ada duanya deh,
untuk versi band Indonesia...SLANK udah kya' band luar negeri benaran (menurut gw seeh)...
Bayangin aja, semua lagu2 yang dulu pernah tenar dan kena di hati para Slankers dibawain ke dalam bahasa 'bule', seperti lagu "terlalu manis" yang jadi tambah manis kedengaranya.
Salute for SLANK
Mahkluk Ilahi yang paling Afdhal
Jika Malaikat dikatakan mahkluk Ilahi yang paling Afdhal, adalah sebuah kewajaran...karena telah melihat indahnya surga.
Nabi dan Rasul juga telah merasakan getaran surga.
Para sahabat dan orang terdekat Nabi telah melihat berbagai mukzizat yang ditunjukkan.
Tapi berbahagialah bagi mereka yang tidak pernah melihat surga dan bertemu dengan para Nabi,....namun mengimani dan bershalawat padanya.
9 Sep 2009
Mengupayakan Peran Mahasiswa Secara Optimal Untuk Mengawasi Pemerintahan
Mahasiswa adalah golongan muda dari kaum terpelajar, tidak pelak lagi mereka merupakan generasi penerus bangsa. Dari hal itu telah jelas, kewajiban mahasiswa dalam negara ini adalah memberikan kontribusi serta perhatian dalam jalannya pemerintahan. Mengawasi dalam artian, apakah pemerintahan di negara ini telah berjalan dengan semestinya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Yang secara khusus berarti, mahasiswa perlu memberikan perhatian pada wakil rakyat yang duduk di bangku pemerintahan, apakah mereka sudah memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia dengan benar dan tidak melakukan penyelewengan.
Sejarah juga telah membuktikan bahwa mahasiswa merupakan generasi intelek penerus bangsa yang dalam beberapa situasi memberikan sumbangsih dan kepekaannya untuk mengkritisi nasib bangsa kita. Mahasiswa pernah jadi garda terdepan yang menyuarakan perubahan, seperti ketika berhasil menglengserkan kebobrokan pemerintahan orde baru pada tahun 1998. Saat itu, mahasiswa hadir karena rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi kepada bangsa Indonesia, peduli terhadap nasib bangsa dan mencintai seluruh nasib rakyat-rakyat di dalamnya.
Dan di masa pemerintahan sekarang ini, mahasiswa tetap harus berperan sebagai pihak yang wajib ikut andil dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Mereka harus menjadi kelompok yang mengkritisi setiap hal yang berkaitan tentang penyelewengan dan pelanggaran hukum dalam pemerintahan, serta menanggapi segala kebijakan yang dibuat para pemimpin kita dalam kesejahteraan bangsa ini. Apabila sampai terjadi para pemimpin Negara ini mengacuhkan aspirasi rakyat, mahasiswa harus kembali berdiri di garis terdepan yang akan menyuarakan keluhan rakyat Indonesia kepada Negara.
Marilah mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sadarilah bahwa masa muda kita merupakan jenjang kehidupan yang sudah seharusnya memiliki kematangan jasmani, perasaan dan akal, yang sangat wajar untuk memiliki potensi besar untuk menyuarakan aspirasi. Kita harus memiliki kepekaan tinggi dan pemikiran kritis demi menciptakan kesejahteraan bangsa ini. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak kita. Baik buruknya nasib negara ini kelak, bergantung pada kondisi kita sebagai mahasiswa sekarang ini.
Sebagai insan akademis, kita harus selalu mengasah kekuatan intelektual agar memiliki nalar yang lebih peka dan rasional, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengawasan pemerintahan. Sehingga kita dapat mengemban secara total konsekuensi dan tuntutan terhadap kita sebagai seorang mahasiswa yang menjadi penyalur aspirasi rakyat terhadap pemrintah.
Semoga kita dapat menjadi mahasiswa yang mapan dalam berpikir, tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benak kita tentang arti dari kualitas kita yang mampu mengabdi terhadap masyarakat dengan mengawasi pemerintahan. Namun yang tidak kalah pentingnya, selain mampu mengawasi dan mengkritisi pemerintahan, kita juga harus menjadi bagian dari upaya penyelesaiannya. Dengan begitu dapat tercipta secara optimal peran kita sebagai mahasiswa yang harus mengawasi pemerintahan.
'Kau tidak akan tahu, jika tidak pernah mencoba'
Lo konyol seeh,
Udah tau 'bonyok' udah ga' ada duit, masih aja gede niat lo buat sekolah jauh2 sampai injak tanah Jakarte segale??
mestinya, STM aja udah cukup kaleee buat lo....apalagi paling2 selesai kliah lo juga nganggur, dan itu iya klo lo kelar..!!!
parahnya lagi...orang kaya' elo kan 'gagap' klo liat 'gemerlap' dan suasana pergaulan ibukota, masa' lo cuma mau ngandalin mimpi dan isi 'otak' lo yang selalu berimajinasi ga' jelas.
Urusan cw,ha..ha...sampai sekarang kehidupan lo masih 'mirip' dengan balada sedih 'pupus' nya baladewa.
Eh..selama kliah lo juga 'katro' banget..hidup di kota, lo buat kaya hidup di dusun..
'Say no' ke mall, makanan 'siap saji' barang langka buat lo, selalu sembunyi dari keramaian, lo ga' tau gaulnya anak kota,...parah buanget lo!!!!
Mentok-mentoknya waktu luang lo habisin di gramed atau ke warnet, dengan alasan biar nambah wawasan dan ga' gaptek2 amat, yang malah menambah mimpi2 dan inspirasi yang ga' jelas di otak lo.
Ada baiknya juga seeh, karena keadaan itu membuat lo lebih sering curhat dan mengingat waktu untuk mengadu kepada Ilahi.
Untuk berteman, lo emang ga' milih-milih dan bergaul dengan siapa saja...tapi selalu so' megang prinsip..(yang kata orang)lo jadi bingung sama prinsip yang buat lo linglung sendiri.
Untuk kehidupan kampus, lo seperti seonggok benda yang terpisah dari berbongkah-bongkah benda lain yang berkilau. Merasa 'the best' yang sebenarnya hanya 'the beast' yang ga' dianggap.
Lo nekat belain2 atau terpaksa untuk selalu jadi pejalan kaki setia, emang lo pikir sekarang jaman kuda yg ga' ada angkot, atau ga' ada ojeck meski jalan becek....???
Siang bolong, panas terik, nekat aja berjalan kaki yang jaraknya beratus-ratus meter menuju tempat yang ga' jelas, atau menuju kosan lo yang 'puruk'.
Maksudnya biar ada cerita ?? nyari inspirasi?? atau jadi gembel dan orgil aja sekalian!!!
Sehari-hari lo makan seadanya, apa aja yang ada dan yang penting halal....
Maksudnya mau menjadi mahasiswa sederhana yang gemar berhemat, tapi sebenarnya ga' segitunya kalee, otak lo yang buat lo miskin...
buktinya lo pernah lebih mentingin tembakau, benda laknat, dan hal-hal ga' jelas lainya daripada makan 3 kali sehari...meski itu dulu!!!
Akhirnya emang muncul sedikit ilham yang baik di otak lo, berpikir untuk mengisi waktu sehari-hari yang tidak bermanfaat dengan seabrek aktifitas yang dapat membuat lo lupa untuk berpikir yang tidak ada manfaatnya. Apapun itu, meski yang berawal dari niat, hobby, ambisi, mimpi, atau emang ngasal aja.
Tapi, seabrek aktifitas itu malah membuat seluruh raga dan pikiran lo melewati batas titik lelah, yang efek sampingnya dapat membuat lo 'drop dan kecewa' jika sekali saja gagal atau berhenti.
Parah,...parah...
Segitu naas nya kehidupan lo sebagai mahasiswa di kota metropolitan ini, emang apa yang lo dapat hingga sekarang ini???
Kata lo seeh buanyak, lo yakin semua itu merubah diri lo yang sekarang, lo pikir banyak dapat pengalaman yang berarti buat kehidupan lo nanti,..
"Tapi, itu kan kata lo"...('kita'??? engga'..!!!..lo aja kaleee..)
Ya udah lah, sekarang InsyaAllah tinggal menghitung hari lo dikatakan sebagai seorang mahasiswa, dan setelah itu mudah-mudahan lo dapat meneruskan perjuangan untuk kehidupan yang baru, atau membuktikan dirimu yang baru pula.
Tapi jangan senang dulu, sebelum waktu itu tiba...semua hal dapat saja terjadi bukan???
Setidaknya gw yakin, lo pasti pantang menyerah mewujudkan asa untuk menjadi sebuah kepastian, meski orang mengatakan itu hanyalah mimpi, kebodohan, dan lain sebagainya.
Lanjutkan perjuanganmu Bro, 'Kau tidak akan tahu, jika tidak pernah mencoba'
pic...
Rintihan Suara Hati
7 Sep 2009
Just Opini...
Gw pernah dengar (InsyaAllah benar), olahraga beladiri yang pernah disebut nabi Muhammad adalah Gulat. "Apa yang pernah dikatakanya pastilah yang paling baik bagi umat manusia".
Setelah memikirkan secara seksama dan memetik pengalaman beberapa kali,...benar juga y?
Olahraga beladiri yang paling lengkap adalah yang dilengkapi dengan jurus bantingan, kuncian, perkelahian bawah atau gulat.
Kalo cuma nendang dan mukul, rasanya menguras tenaga dan yang lebih keliatan adalah aksi kasar,saling benturan fisik,.."kalah menang...paling ga' bonyok".
Tapi, jika kita juga atau lebih menguasai teknik bantingan, dan kuncian...rasanya akan lebih mudah mengalahkan lawan tanpa perlu buang banyak tenaga dan berbenturan fisik...
Secara umum, perkelahian jalan yang sering terjadi juga dalam bentuk bergulat (pertarungan bawah).
Ehm...pantas saja jika di kemudian hari olaharaga seperti Brazilian JiuJitsu akan banyak peminatnya.
Tapi tentu saja, yang paling baik adalah jika kita dapat menguasai semua cara beladiri.
Sansho + BJJ = Mantabbb.....
3 Sep 2009
Saykoji : MALAYSIA.. YOU COPY MY STYLE... AGAINNNN!!!
You copy my style
You copy again
Apa plagiat di negara lo lagi ngetrend?
Ku tetap sabar tetap kau kuanggap friend
But sooner or later i gotta take my stand
Udah bolak balik sampe balik kebolak
Temen gue sampe keselek pas makan kolak
Lagi lagi berulang ulang terus terjadi
Tetangga bikin ulah lagi bikin sakit hati
Suka ngaku ngaku kagak malu malu
Punya indonesia di klaim satu satu
Apa memang kalian yang gak mampu mampu
Buat budaya sendiri efek gak ampuh ampuh
Baca rambu rambu, bangsaku berbudi luhur
Tapi usik terus, reputasi mu masuk kubur
Jujur gue bangga jujur gue bersyukur
Elo ngaku ngaku berarti progress lo mundur
Panas ku bertutur kreasi bicara
Walau sudah jelas identitas ku dijarah
Joe farizal aja bisa minta maap
Masa yang lain kagak nyadar kagak tanggap
You copy my style
You copy again
Apa plagiat di negara lo lagi ngetrend?
Ku tetap sabar tetap kau kuanggap friend
But sooner or later i gotta take my stand
Bukan mo sok nasionalis sombong mengangkat alis
Bukan mo sok gangster bukan sok sadis
Walau lagi ngetop bukan gue sok ngartis
Tapi bales pake lagu paling praktis
Marah marah di internet, udah pasaran
Ngomel ngomel di pasar kagak sabaran
Kaya cacing kepanasan jenggot kebakaran
Rasanya gatel pengen ngasih tamparan
Tapi gue orang nya cinta damai
Walau rasanya sulit untuk santai
Amunisi di samping nyiur melambai
Pakai musik rap ku siap membantai
Memang satu rumpun masih sama melayu
Tapi melayu saykoji keras dan gak kemayu
Selendang rocker ku agak mendayu
Tapi coba ajak gue battle rap ayuk!!
You copy my style
You copy again
Apa plagiat di negara lo lagi ngetrend?
Ku tetap sabar tetap kau kuanggap friend
But sooner or later i gotta take my stand
pic...
Rintihan Suara Hati
Sajak Sebatang Lisong - WS Rendra
Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka
Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.
…………………
Menghisap udara
yang disemprot deodorant,
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
…………………
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.
19 Agustus 1977
ITB Bandung
Potret Pembangunan dalam Puisi
(Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa Institut Teknologi Bandung, dan dibacakan di dalam salah satu adegan film “Yang Muda Yang Bercinta”, yang disutradarai oleh Sumandjaya)
pic...
Rintihan Suara Hati
31 Agu 2009
Titip Rindu Untuk Ema'
Dia yang kupanggil ema'. Yang sedari aku kecil hingga kini kasihnya masih membekas, dan ku yakin tak lekang dihela waktu.
Bagiku Ema' adalah luapan kasih sayangku yang takkan sirna.
Kapanpun saya melihat seorang ibu yang sudah mulai lemah dengan usianya yang semakin renta, saya terkenang ema'.
Ema'ku yang kini terpisah jarak ribuan kilo. Ema'ku yang masih setia berada di tanah perantauan. Tinggalkan desa atau kampung yang berada di Sumatera Barat sana. Sementara aku, juga terbuang jauh di tanah rantau yang lain, demi menuntut ilmu, nasip dan masa depan.
Jika nanti nasipku berjaya, mungkin itu karena usaha dan segala amal kebaikanku yang pernah tersirat.
Namun, itu semua tanpa melupakan doa ema'ku yang kerap membasahi sejadahnya dengan tangis harap untuk kebahagiaan anaknya.
ku titipkan hidupku kepada Allah...
Betapa bahagianya seorang penyair meski dunia tidak mengatakan itu...
Karena tuntutan dunia lah yang membuat seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya, menampakkan segalanya dengan perasaan meski itu bukan suara hatinya. Dia berperan sebagai orang 'gila' padahal ia cerdas, berperan sebagai pengecut padahal ia berani, berperan bahagia padahal ia menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain.
Penyairlah yang akan mendengar suara kalbu yang terucap dari mulut, merasakan jiwa dan ruh dari tubuh.
Salute buat Penyair yang menulis Syair ini. Tulisanya bijak, karena menyentuh segala aspek dari sastra, roman yang berbalut getir kemudian tak lupa untaian petuah satir.
"Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas menciptakan tulisan tanpa tergantung pujian dari sastrawan juga tidak tergantung sanjungan dari para 'pembesar'.
Aku katakan, "aku lebih senang hidup terhina dalam pandangan hidup manusia daripada hidup sebagai budak mereka". Aku tak pernah membenci orang yang membenci diriku dan aku mencintai sesuatu bukan disebabkan kecintaan dan kasih sayang orang kepadaku. Aku mencintai manusia karena kemampuan dan ilmu yang ia miliki dan membenci manusia karena kebodohan dan ketidak mampuannya memahami sesuatu.
Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ditunjukan kepadaku seperti hujan debu yang jatuh dari atas, menempel pada sorbanku dan jatuh ke tanah, lalu ku injak dengan kedua kakiku.
Wahai 'pembesar-pembesar' disekitarku yang hatinya dipenuhi kebaikan-kebaikan dan kesucian. Kalian harusnya berusaha menjadi manusia yang 'cerdas' seperti yang kalian impikan. Mestinya kalian harus bisa menunjukan jati diri kalian, jangan hanya ikut-ikutan. Kalian harus menjernihkan pikiran-pikiran kalian, jangan sampai terbuai oleh cerita-cerita yang tak jelas arahnya. Kalian harus tampil dan mampu menerangi kegelapan hidup dengan sinar hati yang jernih. Kalian harus mampu menciptakan keceriaan dan kebahagiaan jiwa-jiwa manusia.
Mampu mengalirkam jiwa seni pada setiap penyair dan memenuhi hati mereka dengan keanggunan, keelokan dan pendirian teguh, bisa membuat jiwa-jiwa mereka terbang menuju cakrawala yang tinggi, lalu mampu menjelmakan diri mereka dalam bentuk matahari, bulan dan bintang. Untuk mewujudkan sifat-sifat ini, bukan berarti kalian harus aktif di mahkamah penyair untuk menghakimi para penyair yang kalian anggap bersalah tetapi cukup dengan memahami sifat penyair dan kalian tetap menjadi diri kalian sendiri.
Cukup...
ku cukupkan sampai disini perasaan inginku, anganku, perwujudan dari rasa kecewaku.
Aku adalah lelaki malang yang tidak memiliki sesuatupun yang patut untuk di'bangga'kan seperti kalian. Karena itu diam adalah perhiasan sekaligus perisaiku.
Ya, aku bukanlah orang yang bahagia kecuali dalam pandangan dan perkiraan orang lain. Meskipun jiwaku terbuka untuk kalian, tetapi jiwa kalian tertutup untukku. Aku harus menyembunyikan penderitaan-penderitaanku di hadapan kalian, sehingga ratapan dan rintihan kalian lebih banyak terdengar dari ratapanku untuk kalian.
Mungkin ada orang lain melihatku sebagai orang yang memiliki rahmat dan kasih sayang lebih tinggi daripada kalian, padahal aku tidak memerlukan itu semua. Aku menganggap keselamatan, keberhasilan dan ketenangan jiwa ada dalam sikap pasrah dan tawakkal. Hingga aku bisa merasa tenang dengan penderitaan dan kepedihan yang aku alami. Aku tidak iri dan dengki kepada kalian, kecuali menyangka kalian adalah orang yang berbahagia. Aku selalu memohon kepada Allah agar menyelamatkan kalian dari kegalauan dan penderitaan yang aku alami...
ku titipkan hidupku kepada Allah...
Syair Lirih Buat Kami
Berjalan seorang anak muda
Dengan jaket lusuh dipundaknya
Di sela bibir tampak mengering
Terselip s'batang rumput liar
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
'Tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Di depan halaman sebuah jawaban
Termenung lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang di harapkan
Tergiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang di dambakan
Tak peduli berusaha lagi
Namun kata sama yang kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Tak berguna ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Sia-sia semuanya
Setengah putus asa dia berucap
"maaf ibu..."
Kegagalan
Dari masih bocah, di ajarin untuk jadi orang sukses, di rumah, di sekolah, atau juga di lingkungan.
Di rumah, di ajarin jadi anak yang baik, rajin, ramah, patuh dan disiplin. Pokoknya, di arahkan bisa jadi sukses nantinya. Di sekolah, dari awal udah dikenalin dengan kata sukses, cita-cita yang tinggi dan dapatin nilai yang bagus. Semuanya jadi harapan dari orang tua dan guru. Lingkungan tempat kita tinggal, juga nyiptain kondisi sebagai syarat-syarat orang yang dianggap terpandang, orang yang sukses.
Engga' ada tempat bagi mereka yang gagal.
Sukses udah jadi bagian yang terpenting untuk ngejalanin kehidupan sebagai manusia yang normal. Orang yang gagal, mending enggak usah eksis aja sekalian dan nyingkir dari mereka yang sukses.
Tapi ada kenyatan yang dikutip dari berbagai sumber :
Manusia sejak dari orok, telah belajar menjadi sukses dan telah mempelajari kegagalan secara tidak langsung dari kehidupan sehari-harinya. Walaupun keduanya selalu berjalan beriringan, tetapi sukses adalah hasil selalu menjadi dominan dibandingkan gagal.
Sejak kapan manusia mempelajari kesuksesan dan kegagalan?
Ketika bayi menangis karena mengharapkan ASI dari ibunya, bayi berharap ia akan dapat minum untuk menghilangkan rasa hausnya. Ia akan menangis untuk memberikan isyarat kepada ibunya. Respon ibu sangat penting baginya. Bila sang ibu mengerti dan memberikan ASI nya kondisi seperti ini berarti bahwa ia telah "sukses" untuk mendapatkan ASI untuk menghilangkan rasa hausnya. Bila respon ibu lambat maka ia telah gagal, maka bayi akan menangis lebih keras.
Di sekolah, Anda akan dinilai dari hasil prestasi Anda. Bila Anda mempunyai nilai yang cukup bagus dan masuk diantara rangking 1 dan 5 maka Anda digolongkan sukses, cerdas dan berbakat, tapi bila Anda kenyataan sebaliknya maka kata-kata bodoh menjadi lebih akrab di telinga kita.
Enggak ada masyarakat dimana pun juga dapat menerima orang yang gagal, makanya enggak perlu ngeharapin ada orang yang dapat ngehargain kegagalan, apalagi ngasi hadiah dari produk kegagalan. Artinya, masyarakat lebih menghargai seorang yang sukses dan ngelupain seorang yang gagal.
By the way, arti dari kesuksesan berarti ia telah berhasil mengatasi masalah keuangan, promosi kerja, membina keluarga dan status sosial yang meningkat. Sedangkan untuk orang yang gagal,..."enggak ada seorang pun dapat memahami kegagalanya",
bahkan dihukum dengan kata-kata ;
"Dari dulu juga udah gue bilang..." atau, "Kenapa lo lakuin juga?" atau, "Mendingan lo..."
Banyak orang enggak dapat nerima kenyataan ketika ia dihadapin pada kegagalan, jadinya enggak dapat ngontrol pikiran-pikirannya yang negatif sehingga semakin terperosok dalam lingkaran gagal.
Jangan heran bila kita berjumpa denganya, orang itu kelihatan semakin lusuh yang bukan dikarenakan usianya.
Manusia memang cenderung mempunyai gambaran yang positif didalam pikirannya, tentang hal-hal yang baik yang dapat terjadi dan semuanya dapat berjalan sesuai dengan kenyataan.
Dan bila harapan-harapan itu enggak berjalan sesuai seperti yang diharapkan, maka inilah yang disebut dengan
"gagal".
24 Agu 2009
Doa abu Nawas
Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….
Dzunubi mitslu a’daadir- rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqirran bi dzunubi
Wa qad di’aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka
Duh Gusti… tidak layak aku masuk ke dalam sorga-Mu
Tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosaku
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa….
Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai,
Maka anegerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan
Dan umur hamba berkurang setiap hari,
Sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, apalah dayaku
Duh Gusti… hamba-Mu penuh maksyiat,
Datang kepada-Mu bersimpuh memohon Ampunan,
Jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,
Tetapi jika Engkau tolak maka kepada siapa lagi aku berharap?
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….
Dzunubi mitslu a’daadir- rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqirran bi dzunubi
Wa qad di’aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka
Duh Gusti… tidak layak aku masuk ke dalam sorga-Mu
Tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosaku
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa….
Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai,
Maka anegerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan
Dan umur hamba berkurang setiap hari,
Sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, apalah dayaku
Duh Gusti… hamba-Mu penuh maksyiat,
Datang kepada-Mu bersimpuh memohon Ampunan,
Jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,
Tetapi jika Engkau tolak maka kepada siapa lagi aku berharap?
Menyapa selamat pagi pada sekolah dasar
Rasanya baru kemarin ema' memandikan diriku di kala pagi jika aku sengaja berleha-leha dan bertampang enggan untuk bergegas menuju kamar mandi. Setelah air untuk mandi selesai dijerang di tungku perapian sederhana yang ada di belakang rumah.
Atau sebelumnya, pasti ada keributan biasa antara aku dan adikku mengenai masalah siapa yang memanaskan diri lebih dekat ke tungku perapian atau siapa yang duluan ke kamar mandi.Selain kami anaknya yang sering bertingkah untuk dibangunkan pagi-pagi.
Biasanya aku tidur kemalaman karena ulah sendiri, jadinya lupa dan hampir telat menyelesaikan tugas sekolah dari bu guru.
Ema' tidak pernah lupa menyiapkan dengan rapi pakaian merah putih itu untuk kukenakkan ke sekolah. Sarapan ala kadarnya sudah pasti tersedia di meja makan.
Aku adalah anaknya yang gagah dengan dadanan rambut disisir ke samping, meski terlihat tambun mengenakan atribut seragam merah putih, namun selalu rapi dan bersih yang jadi keharusan bagi anak dari ema' ku tersayang.
Selanjutnya tidak lupa berpamitan seperti kebiasaanku, berlalu sembari berujar
'ma' iyas berangkat'.
Mengantungi uang 200 perak sudahlah cukup buat bekal siangku di sekolah.
Hanya tas mungil berisi buku-buku pelajaran yang kusandang, tanpa kotak bekal karena hari ini bukanlah hari saptu.
Letak sekolah yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah bukanlah yang menjadi alasan untuk aku selalu datang lebih pagi, tapi karena ema'yang mengaruskan anaknya untuk tidak pernah telat pergi ke sekolah.
Menyapa selamat pagi pada sekolah dasar yang pernah menjadi saksi bisu, aku adalah bocah yang waktu datang pertama kali ke sekolah ini sambil menangis, bersembunyi di belakang punggung ema', malu karena diantarkan ke tengah-tengah barisan anak-anak sebaya yang sedang melakukan upacara bendera.
Langganan:
Postingan (Atom)