My Adsense

4 Agu 2010

Aku bukan penulis

Tulisan ini sebenarnya bisa dikatakan hal yang biasa jika aku biarkan sisi kehidupanku ini mengalir saja apa adanya, tanpa perlu banyak perenungan untuk diulas lebih lanjut dalam bentuk tulisan atau apapun juga. Tapi ternyata, aku tidak bisa seperti itu. Menulis kini sudah seperti candu bagiku, kejadian apapun yang menarik atau terlintas dalam pikiran rasanya selalu ingin kutulis. Bahkan jika sedang sakaw dalam menulis, aku seperti memaksakan imajinasiku untuk berpikir tentang hal apapun yang pantas untuk ditulis. Segala yang terlintas dalam pikiran bisa saja menjadi sumber tulisanku, tapi dari awal aku tetap memegang satu prinsip bahwa apa yang kutulis harus dapat bermanfaat setidaknya bagi diriku sendiri.

Dan jika ditanya apa sebenarnya yang kuharap dari semua tulisan-tulisan yang mungkin bagi banyak orang dianggap tidak ada apa-apanya ini?. Maka dengan jujur dan berusaha menekan ego, aku akan menjawab bahwa aku berharap dapat menjadi seorang penulis.
Tapi jika boleh aku menambah jawabanku itu, aku hanya ingin berujar bahwa dari beberapa mimpi dan cita-citaku tidak ada satupun rasanya dalam pandangan masyarakat umum dapat memberikan harta yang berlimpah, termasuk dengan menjadi seorang penulis. Maka artinya, sama sekali bukan karena alasan materi aku mempunyai niat yang besar untuk menjadi seorang penulis. Ada alasan lain yang sebenarnya aku sendiri sulit untuk menjelaskanya.

Hingga sekarang aku sama sekali belum pantas disebut sebagai penulis, tapi kecanduanku terhadap tulis-menulis mungkin bisa disamakan dengan seseorang yang benar-benar penulis. Apa yang kutulis masih jauh dari apa yang pantas ditulis oleh seorang penulis, tapi aku tahu bagaimana rasanya jika telah menyelesaikan sebuah tulisan. Aku memang bukan benar-benar penulis, tapi aku tahu betapa dasyatnya pikiran seorang penulis jika sedang berimajinasi atau mencari ide.
Pikiran seorang penulis pastinya selalu berputar-putar diantara ruang wawasan dan kebebasan dalam berkreatifitas, hingga akhirnya menumpahkan segala apa yang ada dalam imajinasinya tersebut menjadi sebuah cerita atau tulisan yang menarik. Maka aku beranggapan seorang penulis pastilah orang yang berwawasan luas, bebas, kaya akan kreatifitas dan pengalaman. Untuk itu, jika kau orangnya bebas, ingin banyak pengalaman, suka berkreatifitas dan ingin berwawasan luas, maka berusahalah untuk menjadi seseorang penulis.
Ya, mungkin itu alasan utamaku untuk bermimpi dan bercita-cita untuk menjadi seorang penulis.

Tidak terbayangkan bagaimana perasaan seorang penulis yang hanya dengan kata-kata dalam tulisanya itu dapat menciptakan tulisan yang dapat membawa perubahan atau menyentuh hati pembacanya secara emosional. Penulis yang dapat membuat pembacanya menangis, tertawa, bingung, penasaran, terkagum-kagum, atau mengalami campur aduk dari semua perasaan emosional itu, kemudian mereka dapat mengiyakan apa yang ditulis, lantas bangkit dan berubah menjadi lebih baik.

Hingga sekarang aku masih harus banyak belajar, jika niatku memang benar ingin menjadi seorang penulis. Akupun harus terus menulis tentang apapun yang ingin kutulis, meski dengan begitu hanya dapat berarti pada diriku sendiri.
Aku yang masih kurang pengalaman dan wawasan hingga memilih menulis permasalahan gampang dan sederhana tentang sisi kehidupanku sendiri. Aku yang lebih sering berkisah tentang nasip miris, hingga menangis di hati ketika membaca tulisanku sendiri. Kadang tulisanku menceritakan kekonyolan sendiri dalam memandang hidup, hingga aku menertawakan diri sendiri.
Aku juga pernah bingung akan tulisan sendiri, karena apa yang kutulis belum dapat mencerita kan secara sempurna tentang imajinasiku saat sedang liar, itu mungkin karena aku bukan penulis. Ada juga hal yang unik, aku pernah penasaran dan terkagum-kagum akan cerita yang kutulis sendiri, mungkin karena aku yang sekedar suka menulis saja, sebab biasanya orang seperti aku akan cepat bangga terhadap karya yang sebenarnya belum ada apa-apa.
Ya begitulah diriku sekarang ini.
Dan pada saat menulis serta membaca tulisan ini, aku sedang merasakan campur aduk dari semua perasaan-perasaan emosional itu. Kemudian entah kenapa aku sangat mengiyakan isi dari tulisan ini dan akhirnya setuju untuk memberi judul "Aku bukan penulis".

Hal terakhir yang ingin kusampaikan dari tulisanku sendiri "Aku bukan penulis" ini adalah, setelah membacanya aku menautkan kesimpulan bahwa tulisanku kali ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya. Yang hanya berkutat dalam kisah aku dan kehidupan diri sendiri.
Tapi jika tulisan ini memang sama dengan tulisan-tulisanku sebelumnya, maka maksud yang tersiratpun masih tetap sama, bahwa "aku yang sama manusianya seperti kalian, tentunya memiliki kisah hidup yang hampir sama pula seperti apa yang pernah kutulis. Jika aku selalu berusaha menulis untuk dapat mengambil faedah dari apa yang kutulis sendiri, maka kenapa kalian tidak mencoba hal yang sama meski hanya dengan membaca saja.
Setidaknya "mungkin kalian mendapat pelajaran berharga bahawa jangan sampai menjadi manusia dengan tabiat dan cara pikir seperti aku ini".


Tidak ada komentar: