Wahai adik-adikku kita tak pernah lagi berjumpa. Cukup lama aku tidak bisa menyaksikan kalian tumbuh bersama pertambahan usia kalian, apa saja yang telah dilalui dalam hidup kalian selama ini, ada cerita apa yang bisa kalian bagi dengan kakakmu ini.
Salah satu dari kalian adalah kau, adik lelakiku. Usiamu yang tidak terpaut jauh denganku. Kita berdua adalah anak lelaki yang sama-sama dibesarkan dalam keluarga sederhana, teringat dulu kita yang sama-sama pandai menyembunyikan kenakalan dibalik kepolosan dan keluguan usia kita, kita yang sering berkelahi untuk memperebutkan apa saja, kerap membuat usil di dalam rumah kecil kita, tapi ada saja kisah kebersamaan dan kedekatan persaudaraan kita. Cerita kita adalah kisah dua saudara yang takkan bisa terlupakan, kau yang tetap menganggap aku sebagai kakak yang selalu menyayangimu. Maafkan aku jika sebagai kakak laki-laki dulu kerap kasar mendidikmu, itu mungkin sedikit banyak merupakan cikal bakal jika ada jiwa pembangkang dalam dirimu yang sekarang. Tapi karena itu juga kau yang sekarang dapat buktikan pada ayah bahwa kau adalah anak lelakinya. Meskipun sedikit nakal dan keras kepala, itu adalah kewajaran di usiamu, yang terpenting kau sekarang juga telah bisa mandiri dalam segala hal, dan sikap-sikap mu itu sama sekali tak mengikiskan rasa sayang dan patuhmu pada kedua orang tua kita. Ayah pasti sangat bangga pada mu.
Aku menulis ini untuk kau juga, adik perempuanku. Terakhir berjumpa kau masih menjadi bocah manis yang dulu senang bermain di pangkuanku, tapi dengan usiamu kini tentu kau sudah bukan gadis kecil lagi. Kau mungkin tidak selucu dan semanja dulu, tapi kau tetap adikku yang paling kusayang. Teringat saat kau kecil dulu, aku yang menjagamu, menyuapimu makan, segalanya dengan peluk kasih sayang. Kau tentu tidak lagi suka menangis dan selalu mengadu setiap kali dimarahi Ibu, lagipula wanita yang paling kita sayangi itu sudah tidak lagi setegar dulu, usianya sekarang sudah semakin senja. Sebagai seorang adik perempuan tentu kaulah yang sekarang menjadi tempat dia berbagi, petiklah petuah dan pelajaran penting dari seorang Ibu tangguh sedunia seperti dia, karena kelak kau juga akan menjadi seperti dia.
Wahai adik-adikku aku sangat merindukan kalian. Teringat ketika aku masih bisa berkumpul bersama kalian dalam keluarga. Adakah kalian disana baik-baik saja ?. Ini adalah luapan kerinduan yang sama sekali belum dapat terwakili, jika hanya melalui tulisan sederhana ini. Kakakmu kini sedang jauh berada, aku yang sedang berusaha keras meraih mimpi dan cita-cita. Aku selalu mendoakan kalian seperti doa kalian yang juga selalu menyertaiku. Dan semoga jika suatu saat nanti kita bertemu, kalian dapat bangga karena mempunyai kakak sepertiku, yang juga sangat beruntung mempunyai adik-adik isimewa seperti kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar