My Adsense

7 Agu 2010

Prosa sinting

Malam ini dingin, karena hujan baru terhenti semenjak turun sedari tadi. Aku sendiri dalam kamar ini, karena tak ada kawan-kawan yang biasanya datang menemani, wi-fi pun sudah dua minggu tak terkoneksi. Kemudian dalam sendiri ini aku bingung ingin berbuat apa lagi, sedangkan aku baru saja tiba setelah seharian pergi. Ternyata setelah kembali dalam ruangan kamarku ini hanya membuat aku kembali berteman sepi.

Kunyalakan PC, dan sambil menunggu loading kubuat secangkir kopi yang nanti akan kuminum ditemani roti yang juga turut kubeli. Setelah itu kubuka folder berisi film-film terkini. Meski sepi, akan tetap kubuat malam ini berseri dengan menyaksikan film yang kusukai ditemani kopi dan roti yang siap dinikmati.

Tak sadar dua jam berselang, film yang kutonton pun usai. Kopi dan roti telah tandas sedari tadi. Sekarang apa lagi, sedangkan kantuk belum juga dapat membuat aku terbuai. Padahal sekarang ini sepi, aku sendiri, lantas kenapa aku tidak dapat menyadari ini. Harusnya aku sudahi saja kegiatan hari ini, biar terbangun besok pagi dan memulai aktifitas baru lagi. Tapi itu tidak juga segera terjadi.

Malah sepertinya aku punya ide lain lagi, ingin mendengar lagu dan bernyanyi-nyanyi sesuka hati. Tindakan yang sebenarnya hati kecilku sendiri tidak menyetujui. Ini adalah tindakan gila. Dengan membangunkan mereka di dini hari, aku bisa membuat tetanggaku emosi, mengambil belati dan mengajak berkelahi. Tapi mungkin memang itu yang kucari, dari pada sepi, mending membuat gaduh sekali. Mencoba adu nyali, menantang berkelahi siapa saja yang berani.

Satu, dua, tiga volume musik sudah tidak kecil dan terus kunaikkan lagi. Musik yang kudengar juga bukan nyanyian dari band-band negeri yang seperti lagu untuk orang banci, tapi ini musik cadas dari negeri seberang yang kurangkai dan kreasi sendiri. Bukan hanya suara bising yang nantinya akan membuat mereka tutup kuping, tapi melodi serasi yang sebenarnya hanya aku yang mengerti sendiri. Ha..ha..ha…musik ini kemudian mengiringi aku bernyanyi sambil tertawa geli, aku terhanyut dalam imajinasi dan membayangkan apa yang akan terjadi beberapa saat nanti.

Tapi kenapa tidak ada yang terjadi. Suara bising ini sama sekali tidak dapat mengundang emosi, tidak ada satupun batang hidung yang ingin mengajak aku berlahi atau membentak aku dengan belati. Padahal aku sudah berusaha bertingkah yang tak bertoleransi. Ada apa ini….

Ternyata ada yang lupa ku timpali dalam cerita ini, percuma segala apapun yang kulakukan ini. Karena disini aku sepi bukan hanya dalam pikiranku sendiri, tapi memang sama sekali tak ada penghuni lain yang masih ada malam ini. Semenjak pagi, mereka mengungsi ke kampung masing-masing karena bulan suci sebentar lagi.

Entah bego atau juga pikun, bukankah aku yang mendapat amanah menjaga kamar-kamar ini selama mereka pergi. Dan sebenarnya aku juga sedikit ngeri, bukan karena takut pencuri tapi katanya suanggi yang beberapa hari terakhir pernah menyambangi. InsyaAllah ayat kursi suci beserta arti masih kuingat dalam benakku ini.

Pemilik jejeran kamar-kamar kami inipun ikut pergi mengungsi. Dan tetangga yang kumaksud adalah kawan-kawan sintingku, jika adapun pasti bertingkah lebih gila dari apa yang kulakukan malam ini. Mereka sering bermain-main dengan belati dan berkelahipun adalah hal biasa, jika ada yang tak suka dengan bising mereka dikala malam yang kerap terjadi.

Malah aku yang sebenarnya bisa dibilang paling santai dan tak suka adu nyali, kalaupun bergabung hanya sesekali. Untuk apa juga, jika bising dalam hati dan perasaanku ini sudah tak kalah ramai. Tiap hari aku harus berkelahi dengan ego dan pikiran negatif ku sendiri. Dan seandainya bisa, ingin kutikam dengan belati semua setan dalam tubuhku kini. Mereka yang selalu menggaduh dan membujukku untuk melupakan akal sehat ini.

Segala isi pikiran dan kata-kataku sendiri ini membuat aku melamun jauh, kemudian tersadar setelah mendengar bunyi pesan masuk dari handphone yang batrenya low dan sebentar lagi harus diisi. Sms dari seorang kawan yang dari kalimatnya seperti sedang pening, dan kesimpulan dari smsnya itu dikiaskan masih seputar obrolan brandy sampai inti sari. “Dasar setan, baru diobrolin udah hadir!!”. Sms dari temanku tadi langsung tak kugubris. Entah benar tak ingin, “ga’ punyab duit”, atau memang karena sudah lama ingin berhenti.

Cukup sudah untuk hari ini, waktunya memejamkan mata biar terbangun segar esok hari. Langkah pertama, matikan PC, tapi tak sengaja kumelihat folder cut Tari dan Miyabi. Setan itu datang lagi, menggerakkan jari-jari untuk mengarahkan mouse dan tuts keyboard. Tapi tiba-tiba terhenti, karena sedari tadi ternyata akal sehatku sudah tak tahan untuk ikut serta. Dia mengenyahkan jauh-jauh si setan yang memang datang kalau aku sedang terpuruk dalam sepi.

Isi pikiranku malam ini memang terombang-ambing dan bisa berubah menjadi niat yang tak benar jika aku tak segera memejamkan mata. Langkah kedua, segera matikan lampu, tapi aku baru ingat jika belum shalat isya. Akhirnya kali ini murni akal sehatku yang bekerja, ternyata dialah yang menjadi pemenang untuk malam ini. Semoga akan terus terulang esok bahkan sampai seterusnya. Amien…

Segera kuambil wudhu dan tunaikan kewajibanku.


Tidak ada komentar: